1 Titik Pangkalan Gas 3 Kg di Pekan Labuhan “Raib”. Di Warung Harga Eceran Rp. 21 Ribu/Tabung

oleh
Bagikan artikel ini

1 Titik Pangkalan Gas 3 Kg  di Pekan Labuhan “Raib”.  Di Warung Harga Eceran Rp. 21 Ribu/Tabung

Medan Labuhan,kompas86.id – Pangkalan gas elpiji 3 kg di jalan Benteng Baru perbatasan lingkungan 24 Kelurahan Pekan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan “raib”. Masyarakat minta Polres Pelabuhan Belawan usut tuntas hilangnya pangkalan gas subsidi tersebut. Kamis (18/01/2024).

“Kami masyarakat minta Polres Pelabuhan Belawan usut tuntas atas raibnya pangkalan gas subsidi di jalan Benteng Baru perbatasan lingkungan 24 Pekan Labuhan. Di masa sulit sekarang ini, jangan biarkan masyarakat ngeluh, apalagi soal kebutuhan sehari-hari,”.

Demikian dikatakan pemuka masyarakat lingkungan 23, Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan, Abdurrahman (51).

Rahman sebut harga gas Elpiji 3 kg di warung mencapai Rp. 21 Ribu/tabung. Bila masyarakat resah akan turun ke jalan.

“Akibat pangkalan gas subsidi di Benteng Baru Pekan Labuhan itu raib, harga gas Elpiji 3 kg di warung-warung sekitarnya naik melambung ke angka 21 ribu rupiah per tabung, tentunya hal itu menambah kesulitan hidup masyarakat,” jelas Rahman.

Harga Eceran Tertinggi (HET) LPG 3 kg dari pangkalan resmi Pertamina kepada agen penyalur berada di level Rp 4.250 per kg, atau Rp 12.750 per tabung.

Ketetapan harga itu diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 104 Tahun 2007 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Penetapan Harga Liquified Petroleum Gas Tabung 3 Kg. Serta, Peraturan Menteri ESDM Nomor 28 Tahun 2008 tentang Harga Jual Eceran LPG Tabung 3 Kilogram.

Mengacu kedua aturan tersebut, harga tabung gas subsidi dapat bergerak fluktuatif di tingkat pangkalan atau sub penyalur mengikuti regulasi HET yang ditetapkan pemerintah daerah.

Harga LPG 3 kg bisa lebih tinggi di tingkat pengecer, mitra penyalur rantai distribusi paling hilir yang menjual langsung ke konsumen akhir.

Hingga berita ini diturunkan ke meja Redaksi, pemilik pangkalan gas subsidi 3 kg di Benteng Baru Pekan Labuhan berinisial, SHRN belum berhasil diwawancarai.

(sakti)