33 Mahasiswa STIT Almatihiriya Muratara Laksanakan KKN perdana

oleh
Bagikan artikel ini

MURATARA#kompas86.COM – Bupati Muratara H Devi Suhartoni, melalui Asisten III Abd. Rahman Wahid, melepas keberangkatan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Almathiriyah Muratara untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Keberangkatan 33 mahasiswa STIT Almathiriyah untuk melaksanakan program KKN perdana ini, dilepas Asisten III Abd. Rahman Wahid, didampingi Kesra Safawi, dan Ketua Yayasan STIT Almathiriyah H Iksan Baijuri, di halaman kantor Bupati, Kamis (12/1/2023).

Kegiatan KKN mahasiswa STIT Almathiriyah dari berbagai fakultas ini, tersebar di empat kecamatan. Meliputi kecamatan Karang Dapo, Karang Jaya, Ulu Rawas dan Kecamatan Nibung.

Asisten III Abd. Rahman Wahid mengatakan, KKN merupakan bentuk pengabdian seorang mahasiswa ke masyarakat terhadap ilmu yang didapat selama mengenyam pendidikan di bangku kuliah.

Menurut Abd. Rahman Wahid, ada tiga hal yang lazim ada di perguruan tinggi. Pertama pendidikan dan pengajaran, kedua perguruan tinggi tempat penelitian dan ketiga pengabdian ke masyarakat.

“Jika pendidikan dan pengajaran, serta penelitian sudah dilaksanakan, tinggal pengabdian ke masyarakat. Pengabdian ke masyarakat inilah yang dinamakan KKN” jelasnya.

Dia menambahkan, saat ini guru menjadi profesi favorit. Karena, guru dinilai merupakan profesi yang terbilang enak. Namun, mempunyai tugas dan tanggung jawab yang berat.

Diantaranya, guru membentuk karakter generasi, kompetensi dan interaksi. Apalagi didalam kurikulum merdeka belajar, karekter menjadi hal yang paling diutamakan. Baru kemudian kompetensi dan teknologi.

“Ini sesuai dengan STIT Almathiriyah, dimana karakternya diutamakan guna mempersiapkan generasi penerus” ujarnya.

Sementara, Ketua Yayasan STIT Almathiriyah H Ikhsan Baijuri mengatakan, STIT Almathiriyah merupakan satu – satunya perguruan tinggi di Kabupaten Muratara.

“Dan sudah keluar BAN PTnya. Ini adalah aset Kabupaten Muratara” imbuhnya. Dia mengatakan sangat berbangga hati, lantaran STIT Almathiriyah justru dipromosikan oleh orang diluar Kabupaten Muratara.

“Dulu, tahun 2016 namanya masih STAIN, dengan dua jurusan ilmu ekonomi dan ilmu pendidikan. Pada waktu itu belum ada regulasi bahwa setiap perguruan tinggi harus ada izin operasional” katanya menceritakan perjalanan STIT Almathiriyah.

Berawal dari adanya regulitasi pada 2017 yang tidak memperbolehkan melakukan operasional sebelum keluar surat izin. Maka, setelah melalui proses panjang pada tahun 2019 langsung ditandatangani oleh Kementerian Agama RI.

“Inilah mahasiswa angkatan pertama dan namanya menjadi STIT Almathiryah. Saya ucapkan apresiasi yang setinggi – tingginya kepada para mahasiswa yang melaksanakan KKN, berkat tekad yang kuat, meraka pada hari ini dapat melaksanakan KKN” kata H Iksan Baijuri

Jurnalis : A.Majid