Giat Cegah Bullying, MTsN 1 Pati Hadirkan Kepolisian di Madrasah

oleh
Bagikan artikel ini

PATI Jateng-Kompas86.id

Dalam rangka sosialisasi dan pencegahan perundungan atau bullying, MTsN 1 Pati hadirkan kepolisian setempat dalam upacara bendera, Senin (13/2) di halaman madrasah. Upacara yang diikuti oleh seluruh siswa, guru, dan tenaga kependidikan berjalan dengan khidmat.

 

Bertindak sebagai pembina upacara, Iptu Ghandi Soeprijanto, Wakapolsek Winong memaparkan secara gamblang terkait pengertian, bentuk- bentuk, sampai dengan dampak bullying bagi siswa. Disamping itu ia juga menyampaikan berkaitan dengan hukum pidana bagi pelaku bullying.

 

Melihat dampaknya yang amat dahsyat, mulai dari malas belajar yang menyebabkan prestasi siswa menurun hingga dapat memicu tawuran antar pelajar, maka Ghandi yang berpengalaman di bidang reskrim selama 25 tahun itu melarang keras tindakan bullying di sekolah atau madrasah terutama di MTsN 1 Pati.

 

“Kalau siswa sudah menghayati janji pelajar, Insya Allah di MTsN 1 Pati ini tidak akan terjadi perundungan atau bullying. Mohon komitmen kepada para siswa untuk melaksanakan atau mengaplikasikan janji pelajar tersebut ke dalam kehidupan dunia pendidikan terutama di MTsN 1 Pati,” ujarnya.

 

Lebih lanjut, Iptu Ghandi meminta kepada pihak keluarga dan madrasah agar turut berperan aktif dalam mencegah tindakan-tindakan menyimpang dan melanggar hukum.

 

“Mohon peran serta semua pihak dalam hal ini keluarga dan pendidik, sehingga hal-hal yang menyimpang maupun yang melanggar hukum bisa dicegah. Salah satunya melalui pembinaan dan edukasi kepada siswa,” tuturnya.

 

Pada kesempatan tersebut, Iptu Gandhi juga mengimbau kepada siswa MTsN 1 Pati agar selalu tertib dalam berlalu lintas.

 

Sementara itu, Ali Musyafak, Kepala MTsN 1 Pati mengungkapkan bahwa pembinaan dan edukasi dari pihak kepolisian sebagai salah satu upaya pencegahan terhadap kejadian yang sedang marak di lingkungan sekolah atau madrasah.

 

“Kami berupaya dengan optimal agar anak-anak terjaga keamanan dan kenyamanannya belajar di madrasah. Untuk tujuan itulah kami bersinergi dan berkolaborasi dengan kepolisian,” ungkapnya.

 

Sejalan dengan Iptu Gandhi, Syafak juga menentang tegas tindakan bullying. Hal ini terbukti, dirinya gencar melakukan sosialisasi dan edukasi kepada siswa dengan blusukan ke kelas-kelas.

“Harapan kami, setelah anak-anak memperoleh edukasi baik dari pihak kepolisian maupun madrasah terkait apa itu bullying dan dampak-dampakanya, serta hukuman bagi pelaku, kejadian serupa tidak terjadi di MTsN 1 Pati,” harap Syafak.

 

“Setelah sosialisasi ini, kami akan segera tindaklanjuti dengan kegiatan riil, salah satunya membentuk duta bullying di setiap kelas dan menggerakkan kegiatan S4 (Sapa, Salam, Salim, Senyum) antar siswa,” tutupnya.

Nn9/hms