CIMAHI|KOMPAS86.ID, -Sidak yang diketuai oleh Komisi III DPRD Kota Cimahi ke lokasi Wisata Cimenteng adalah, untuk mengevaluasi kinerja pembangunan Ekowisata Cimenteng. Dalam pernyataannya Ketua Komisi III Kota Cimahi Yus Rusnaya memyampaikan, bahwa pembangunan Eko Wisata yang menggunakan anggaran provinsi Jawa Barat, yang tahap pertama sebesar Rp 3,1 Miliar, ternyata ada pengembangan anggaran dari Pemerintah Kota Cimahi sebesar Rp 1,6 Miliar, jelas Yus.
Setelah dicermati ternyata komisi III menilai pembangunannya belum maksimal. “Kalau dilihat secara kasat mata itu pembangunannya baru 50%, jalan masuk lokasi masih rusak, juga pengembangan lahan juga masih kurang,” terang Yus.
Maka dari itu, Komisi III akan mendorong pemerintah Kota Cimahi, agar Ekowisata Cimenteng pembangunannya dapat lebih dioptimalkan,
“Pembangunan Ekowisata ini agar ada penambahan anggaran, memang anggarannya tidak kecil, yang tahu persis kan pihak Disbudparpora,” jelas Yus.
Namun Yus mengharapkan kepada pihak Disbudparpora dapat membuat perencanaan yang detail, agar pengembangan Ekowisata Kota Cimahi dapat selesai segera.
Senada dengan H. Enang Sahri Lukmansyah yang menyampaikan bahwa, masalah pembangunan Ekowisata masih belum maksimal dan perlu penataan secara signifikan.
“ maka pihak Disbudparpora, yang merupakan bagian dari yang menghasilkan PAD mestinya turut mendata apa saja kendalanya”. Tapi yang disayangkan Enang, saat membicarakan PAD. “Bicara tentang PAD, siapa yang mendata? Dengan sarana yang seperti itu, hal ini tidak mungkin Ekowisata akan menghasilkan PAD, ini harus ada Icon yang bisa dijadikan magnet, bagi para wisatawan,” papar Enang.
Sedangkan saat ini Ekowisata, kata Enang, apa yang akan dijadikan magnet ketertarikan para wisatawan domestik untuk bisa datang ke Eko Wisata,
“Sementara Ekowisata sendiri sudah menyerap anggaran sebesar Rp 3,1 Miliar dan Rp 1,6 Miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) batuan gubernur sebesar Rp 3,1 Miliar yang peruntukannya untuk pematangan lahan dan dua WC, landskip yang seadanya, tenda yang jadi icon yang sifatnya hanya baru sementara,” terangnya.
Maka untuk menjadi daya tarik pengunjung, nampaknya pembangunan Eko Wisata Cikenteng masih jauh dari maksimal.
“Maka untuk secepatnya Eko Wisata tersebut dapat terselesaikan secepatnya, kami mendorong bagaimana supaya jadi daya tariknya, yang utama masalah landskipnya mau seperti apa? Tempat bermainnya mau seperti apa? Paling tidak dengan anggaran tambahan Rp 1,6 Miliar itu, ada panggungnya, ada tempat UMKMnya, itu harus didirikan dahulu disitu, sebagai daya tariknya,”
Selanjutnya menurut Enang, lahan Ekowisata seluas 6.000 meter persegi, lahan parkirpyu juga kurang memadai.
“Kalau menurut saya lahan seluas 6.000 meter persegi tidak akan cukup, apalagi dengan berkeinginan menarik anak sekolah untuk camping, untuk kegiatan kepemimpinan disitu, ini gak mungkin bisa dilaksanakan dengan prasarana yang tidak mendukung,” tandasnya.
Komisi III DPRD Kota Cimahi, yang terdiri dari Wakil Ketua DPRD Kota Cimahi H. Edi Kanedi, Ketua Yus Rusnaya, Anggota, H Enang Sahri Lukmansyah, H. Asep Rukmansyah, H. Nabsun, Euis Rosmaya, Joko Taruna, H Hidayat, didampingi oleh Kepala Dinas Disbudparpora Kota Cimahi Achmad Nuryana, melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke lokasi Eko wisata Cimenteng Cimahi Utara, Rabu (8/2/2023). Hr.