Rengat, Riau – Komoas86.ID – Masyarakat Indragiri Hulu, Riau menyayangkan pembangunan turap penahan tebing sungai Indragiri di Kuala Cinaku yang menelan anggaran miliaran rupiah tahun anggaran 2022.
Pasalnya, pembangunan turap tepatnya di depan masjid Nurul Wathon terkesan asal asalan, penumpukan pasir tidak teratur, pemasangan batu di bahu jalan kurang kuat dan cor tiang turap tidak optimal.
Seperti disebutkan oleh salah satu warga Inhu Said Sulaiman (54), Kamis (16/3) di Rengat, masyarakat kecewa proyek itu kerjakan tidak optimal, khawatir akan mudah runtuh ke sungai Indragiri.
“Kami khawatir, turap itu akan runtuh, dan bahu jalan timbunan tanah kuat padat,” katanya.
Dari hasil pekerjaan, sangat jelas kualitas tidak maksimal dan pekerjaan itu diduga kuat terjadi Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN).
Jalur Rengat – Tembilahan itu sangat ramai, ratusan truk bertonase tinggi melalui jalur tersebut, jika turap penahan tebing kurang berstandar maka dampaknya akan lebih parah. Seperti, terjadi lakalantas, merugikan negara dan jalan bisa putus.
“Sebaiknya, penegak hukum memeriksa proyek diduga KKN itu,” pintanya.
Bahkan, berkaitan dengan turap tersebut, warga Kuala Cinaku Bahrudin (45) menyebutkan, masih ada material yang belum terpasang akibatnya pekerjaan itu terkesan tidak siap.
“Sembilan lagi Bronjong tidak digunakan dari total 70, panjang 78 meter,” ujarnya.
Masyarakat berharap, pembangunan turap selesai dengan baik, karena untuk kepentingan umum dan selama ini sangat mengkhawatirkan dari dampak bahu jalan runtuh ke Sungai Indragiri dan badan jalan rusak.
Hasil tinjauan dilapangan, pembangunan turap penahan tebing sungai Indragiri tersebut sangat penting.
Terkait pembangunan turap tersebut, instansi dan pihak terkait belum dapat diminta keterangan. ***