Tekan Anggaran Sampah, Kelurahan Cibabat Inisiasi Program Ompimpah dengan Pelatihan.

oleh
Bagikan artikel ini
Peserta berpoto bersama usai pelatihan di kelurahan Cibabat Kecamatan Cimahi Utara

CIMAHI|KOMPAS86.ID, -Merujuk perda No.6 thn 2019 tentang persampahan serta program yang digulirkan oleh Pj Walikota Cimahi terkait sampah sebagai program kesadaran bersama.

Kelurahan Cibabat Kecamatan Cimahi Utara menggelar pelatihan kapasitas kelembagaan untuk peningkatan Kaderisasi  bidang kepengeloaan sampah dengan menghadirkan tenaga ahli dari Universitas TEDC.

Disampaikan Lurah Cibabat Mohammad Faisal, bahwa pelatihan tersebut menjadi rangkaian dari program pemerintah Kota Cimahi yaitu Grak Ompipah (Orang Cimahi Pilah Sampah ) yang bertujuan sadar akan sampah.

Tentu diperlukan koordinasi dan akselerasi masyarakat
supaya Cimahi Ngahiji dapat terwujud. Hal tersebut dikatakan faizal seperti yang disampaikan Pj Walikota,  “Perubahan paradigma masyarakat terhadap sampah merupakan hal yang krusial dalam pelaksanaan pengelolaan sampah yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” tutur Faisal melalu Sambungan teleponnya. Selasa (21/3).

Sementara itu Ir. Halimi yang merupakan Ketua LPM Kelurahan Cibabat menyampaikan kegiatan ini menjadi frekuensi bersama pemerintah Kota Cimahi untuk meminimalisir sampah khususnya dikelurahan Cibabat.

” Ini adalah orientasi Pj Walikota dan menjadi program masyarakat Cibabat terkait pilah sampah dengan metode kaderisasi satu RW 4 orang”

Menurutnya hal ini akan menjadi penguatan kami, supaya program Ompimpah  bisa dilakukan disetiap wilayah yang dimotori oleh kader -kader kami, yang selaras dengan FGD tukas Halimi.

Inisiasi ini juga bepedoman pada referensi Pj Walikota, dan tidak muncul begitu saja, mengingat sampah yang diproduksi masyarakat kota cimahi perharinya menghasilkan 275 ton sampah, dengan biaya 40 milyar pertahun, terang Halimi.

Kami mengkaji ternyata 85 persen dari biaya tersebut memiliki nilai ekonomis yang bisa dipergunakan untuk peningkatan guru ngaji, intensif RT dan RW, penambahan Infrastruktur juga peningkatan mutu pendidikan seperti perbaikan kelas dan lainnya, karena ada penghematan biaya senilai 34 milyar.

” Setelah dikaji ternyata hanya 15 persen sampah residu yang dibuang ke TPA dengan nilai 6 Milyar. Dan sisanya ada 34 Milyar yang bisa dialihkan untuk program lain” tutup Halimi.