Cimahi|Kompas86.id, – Kaum perempuan dikota cimahi kendati ada perubahan, namun belum signifikan dalam mewakili kuota kepemimpinan legislator dprd kota cimahi. Hal tersebut disampaikan bersamaan sebagai narasumber pada program ‘Teras Demokrasi’ di Studio BRAM CIMAHI MALL di frekuensi limawaktu radio streaming.
Dipandu oleh Kristine Simanjutak, Aida Cakrawati dari partai Demokrat dan Enil Fahdaliza dari partai Gerindra yang keduanya masih aktif sebagai anggota DPRD Kota Cimahi yang turut mengisi pembangunan mewakili suara perempuan kota cimahi.
Keduanya sepakat, program teras demokrasi yang mengambil tema “Pemimpin perempuan, kenapa tidak!!” menjadi penomena menarik untuk dibahas.
Undang-undang menyebutkan, keterwakilan perempuan dilegislator menjadi penting! mengingat suara perempuan memiliki peranan dalam mengisi pembangunan bangsa dan negara.
Bagaimanapun perempuan hebat itu tidak terlepas dari kodrat tuhan yang diberikan, tutur Aida Cakrawati. Sebab perempuan ketika dibutuhkan oleh negara, ada peran penting suami dan keluarga, tuturnya.
“Kami hadir sebagai anggota Dprd cimahi juga telah direstui oleh suami dan keluarga, sehingga beliaupun memahami tugas dan kewajiban seorang istri ataupun ibu” ungkap Aida.
Mengingat kami seorang wakil rakyat didaerah, maka kaminpun harus berbagi tugas antara rumah tangga dan masyarakat, sehingga bisa membagi keduanya.
Sementara itu Enil Fahdaliza turut mengomentari terkait tugasnya sebagai anggota dewan juga ibu rumah tangga.
“Keduanya mutlak harus dilakukan, dan wajib dilaksanakan. Kepentingan keluarga adalah utama dan sebagai anggota dewan syarat untuk dilaksanakan” ujar Enil.
Enilpun mengulang riwayat sebelummnya, bahwa suara perempuan untuk legislator sangat penting dalam membangun kepemerintahan, terungkap saat dirinya terjun kelapangan perempuan harus memilik hak sama dengan kaum Adam, antara
hak dan kewajiban namun tidak terlepas dari kodrat seorang wanita, ujarnya.
Perempuan memiliki marwah seorang ibu dengan melahirkan dan membesarkan seorang anak serta mengurus rumah tangga. Artinya ada hak-hak perempuan untuk itu, dan filosofinya patut disanjung dan dihormati dijaga untuk dilindungi oleh negara.
Selain itu seorang perempuan memiliki emotional lembut dalam mengambil kebijakan dan keputusan, sehingga bisa menyeimbangi. Sebab itu keterwakilan perempuan dilegislator cimahi setidaknya bisa mencapai 30 persen. Pungkas kedua narasumber. Rabu (28/6)
Kedua narasumber selain anggota dprd kota cimahi juga berperan sebagai Ketua Kaukus perempuan politik kota cimahi yang diemban oleh Aida Crakawati, dan Ketua Perempuan Indonesia Raya (PIRA) Kota Cimahi yang dijabat oleh Enil Fadahliza. (AW)
