Laksanakan Maulid Nabi Muhammad SAW Keluarga Tionghoa Buru Satukan Perbedaan

oleh
Bagikan artikel ini

Kab Buru Namlea -kompas86.ID

Ikatan Kerukunan Keluarga Tionghoa Buru ( IKKTB ) melaksanakan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 H yang bertempat di Gedung Puja Sera Namlea. Kamis 12/10/23

 

Kegiatan ini dihadiri oleh Penjabat Bupati Buru DR Djalaludin Salampessy S.,Pi.,M.,Si , Anggota DPRD Buru Erwin Tanaya , Mahmud Tan , dan Abd Kadir Tan serta para anggota keluarga besar IKKTB Buru.

 

Ketua ( IKKTB ) Joharia Tan SE , saat mengawali sambutannya mengatakan , IKKTB merupakan simpul dari kebhinekaan yang memiliki kekayaan keberagaman yang terdiri dari berbagai etnik suku dan agama.

 

Lanjutnya , dengan mengusung tema ” Rasulullah SAW Teladan Yang Menyatukan Perbedaan ” didalam IKKTB sendiri berasal dari berbagai suku dan agama , sehingga tema yang diusung dalam kegiatan Maulid Nabi Muhammmad SAW sudah sangat tepat.

 

” Dan memang Baginda kita Rasulullah SAW , beliau diutus untuk seluruh umat sehingga keberkahan Maulid ini kami khalifai sebagai rahmat yang telah mempersatukan semuanya , ” jelasnya.

 

Sementara itu Penjabat Bupati Buru DR Djalaludin Salampessy S.,Pi.,M.,Si dikesempatan tersebut menyampaikan bahwa , keberagaman telah ada sejak Nabi Muhammad SAW dilahirkan , sebagaimana yang tertuang didalam piagam madinah.

 

” Jadi didalam piagam madinah itu menyatukan perbedaan antara masyarakat Yahudi , Nasrani , Majusi , Islam dan Rasulullah menyatukan seluruh unsur perbedaan yang ada , ” kata Bupati.

 

Dikatakannya , semua perbedaan menjadi motivasi semua elemen untuk bagaemana melakukan hal yang baik guna memajukan pembangunan dinegeri ini.

 

” Kita berbeda – beda berasal dari berbagai adat , tradisi , suku , agama , namun kita menyatu untuk berbuat hal-hal yang terbaik , ” tuturnya.

 

Dijelaskannya , struktur alam ini semuanya tentu menyebarkan tentang kebaikan , dengan perbedaan yang ada ini akan menjadi sesuatu yang mampu menjadi motivasi guna menggerakan kesadaran kolektif untuk menyatukan semuanya menuju tujuan membangun dan mengabdi kepada negeri Bupolo ini.

 

” Dari semua perbedaan akan menyatukan kebaikan-kebaikan kita , karena kebaikan tidak mengenal agama , tidak mengenal latar belakang , tidak mengenal kekayaan , tidak mengenal genitas , tapi kebaikan itu adalah kemanfaatan untuk seluruh alam jadi bukan hanya untuk manusia tapi Rahmatan Lilalamin , ” ucapnya.

 

Keberadaan kita untuk memperingati sesuatu yang baik untuk mengingatkan diri kita dalam keberagaman ada kesatuan-kesatuan yang harus kita tuju secara bersama karena kita berada dalam bingkai negara kesatuan republik indonesia dan negeri Bupolo ini.

 

” Jadi jangan kita berfikir yang macama – macam , kita ada dalam keberagaman untuk memberikan yang terbaik bagi pemerintah dan masyarakat di bumi Bupolo , ” ungkapnya.

 

Pembangunan di daerah ini untuk kesejahteraan masyarakat sudah berada pada fase-fase yang lebih baik.

 

Menurutnya , beberapa daerah di tempat lain mengambil air yang dulu cuma 100 meter sekarang sudah 2 sampai 3 kilo jauhnya karena perubahan iklim yang tidak terkendali , sungai-sungai kering, bendungan-bendungan tidak mengalirkan air ke sawah, akhirnya sawah dan ladang-ladang tidak menjadi produktif.

” Kita di sini harus bersyukur , karena sungai-sungai masih terisi dengan air yang tetap mengalir , alam di sini masih memberikan kenikmatan dan kesuburan untuk kehidupan kita , ” tandasnya.

 

Diakhir sambutannya Bupati berharap agar kegiatan-kegiatan seperti ini dilaksanakan secara terus menerus , karena dengan kegiatan seperti ini dapat menyatukan semua yang ada di Buru.

 

( Bung Forbes )