Mamuju.kompas86.id – Angka Pengangguran di Sulawesi Barat menurun sangat signifikan dari angkatan kerja lulusan SMK Di Sulbar.
Kepala Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Provinsi Sulawesi Barat, Irham Yakub, S.Sos. M.Si. menyatakan bahwa Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT) SMK dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
Menurutnya Berdasarkan data BPS Provinsi Sulawesi Barat terkait pengangguran tahun 2021-2022 menunjukan penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) lulusan SMK Sulawesi Barat sebesar 3,81%.
Pada tahun 2021, Tingkat Pengangguran Terbuka tamatan SMK sebanyak 8,51%. Sementara pada tahun 2022 tingkat pengangguran terbuka lulusan SMK turun drastis menjadi 4,70%. Hal ini disebabkan semakin banyaknya Industri, Dunia Usaha dan Dunia Kerja (IDUKA) yang telah membangun kerja sama dengan SMK dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Peserta didiknya dan juga pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan yang difasilitasi Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Barat. Hal ini semata dalam rangka untuk meningkatkan kualitas pendidikan/pembelajaran dan praktik pada setiap satuan pendidikan SMK.
TPT ini terus menurun sangat signifikan, artinya tingkat Keterserapan Lulusan SMK di Sulawesi Barat ini sangat tinggi. Oleh karenanya, hampir di setiap saat selalu ada kegiatan MoU yang dilakukan secara masif oleh SMK dengan Industri, Dunia Usaha dan Dunia Kerja (IDUKA).
Irham Yakub menambahkan bahwa bagi lulusan SMK yang magang juga sudah banyak menerima golden tiket meskipun ijazahnya belum terbit.
Hanya dengan menunjukkan Sertifikat Uji Kompetensinya, Lulusan SMK sudah bisa langsung bekerja.
“Semoga upaya-upaya ini bisa terus menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka Lulusan SMK di Sulawesi Barat”, ujarnya.
Selanjutnya Irham Yakub menyatakan perlunya penguatan sekolah-sekolah terutama SMK Negeri, sehingga
lulusannya bisa langsung terserap ke Industri, Dunia Usaha dan Dunia Kerja.
Penguatan ini diharapkan para guru atau pendidik bisa meningkatkan kualitas pendidikan dan prestasi para peserta didiknya di manapun mereka bersekolah.
Penguatan itu dipastikan akan link and match antara SMK dengan Industri, Dunia Usaha dan Dunia Kerja (IDUKA), yang pada gilirannya SMK bisa memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh lapangan pekerjaan saat ini.
Kita semua berharap baik sekolah negeri maupun swasta bisa mengakselerasi proses link and match ini. Sehingga nantinya Lulusan SMK bisa melanjutkan Pendidikan atau langsung menyesuaikan dengan lapangan pekerjaan yang ada.
(Sjahrir Tamsi)
(Wahid)