Tasikmalaya Jabar-Kompas86.ID
Gerakan Rakyat Penyelamatan Demokrasi Tasikmalaya Mendatangi kantor KPUD Kota Tasikmalaya.
Gerakan ini Gerakan bukan dari partai atau bukan dari pendukung paslon 01 ataupun 03, namun Gerakan ini mengatasnamakan Gerakan rakyat yang peduli terhadap demokrasi dan keselamatan NKRI dari ancaman disintegrasi. (jumat, 23/2/24)
Kronologis peserta aksi mulai dari titik kumpul di Mesjid Agung Kota Tasikmalaya, menuju KPUD Kota Tasikmalaya di Jalan SKP No. 20-22, Lengkongsari, Tawang, Tasikmalaya, Jawa Barat 46112
Dari KPUD Kota Tasikmalaya korlap dan Ketua Aksi Bersama penasehat Ir. Nanang Nurjamil menyerahkan surat kepada ketua KPUD Kota Tasikmalaya, yang nantinya diberikan lagi ke KPU RI.
DI Jakarta. Isi dari surat tersebut garis besarnya adalah menolak kecurangan, dan Mazullkan JOKOWI.
Peserta Aksi diakhiri di Kantor Bawaslu Kota Tasikmalaya, di jalan Letnan Harun Tasikmalaya.
Di detik-detik akhir terjadinya kericuhan pematik awalnya peserta aksi protes kepada Ketua Bawaslu untuk minta diturunkan baligo atas nama PSI beserta gambar Jokowi. Hasil negosiasi peserta aksi dengan pihak Ketua Bawaslu akhirnya menyetujui bahwa baliho boleh diturunkan.
Ketua Gerakan Rakyat Penyelamat Demokrasi, Ogi Yogaswara menjelaskan Gerakan tersebut dilakukan karena adanya kecurangan pemilu yang begitu sistematis, terstruktur dan masif baik skala nasional KPU RI maupun skala lokal yaitu Kota Tasikmalaya.
Oleh karena itu, kami datang ke KPUD dan BAWASLU Kota Tasikmalaya, untuk menuntut dilakukannya audit investigasi, yang tidak hanya menunggu laporan tetapi juga turun kelapangan untuk mengungkap siapa saja yang melakukan politik uang tusuk sate dan caleg mana saja yang melakukannya, “ jelasnya
Dalam hal ini terkait dengan kecurangan Bawaslu hanya perlu memanggil TPS tertentu dan menanyakan kepada banyak orang dan semua mengakui bahwa mereka mendapatkan politik uang Tusuk Sate.
Mumuh .K