30 Anak-Anak SD Diajak Berwisata Sejarah

oleh
Bagikan artikel ini

TEGAL Jateng-Kompas86.ID

Sebanyak 30 pelajar dari perwakilan Sekolah Dasar (SD) di Kota Tegal mengikuti giat Berwisata Sastra (Berwisastra) yang merupakan rangkaian Tegal Children Festival, Sabtu (10/8/2024) pagi.

 

Pj. Wali Kota Tegal Dadang Somantri dan istri, turut serta dalam acara tersebut bersama anak-anak SD.

 

Acara diawali dengan “Tegal History Track”, menggunakan dua unit bus mengunjungi bangunan-bangunan bersejarah Kota Tegal, rombongan start di Spasi Creative Space menuju ke Markas Angkatan Laut Tegal, disambut langsung oleh Komandan Lanal Tegal, Letkol Laut (P) Adi Surono.

 

Anak-anak diperkenalkan terkait bangunan bersejarah Lanal Tegal.

 

Pj. Wali Kota Tegal, Dadang Somantri mendukung giat tersebut, Ia menyampaikan bahwa giat tersebut merupakan salah satu kegiatan yang sangat positif, bisa menanamkan pengetahuan tentang sejarah kehebatan kotanya kepada anak-anak.

 

“Negara kita akan hancur jika generasi penerusnya tidak memahami sejarah bangsanya sendiri,” ujar Dadang. Apa yang bisa dipetik dari giat tersebut menurut Dadang adalah, penanaman nilai-nilai sejarah jika disampaikan kepada anak-anak akan membekas dan terus diingat.

 

“Sejarah yang baik akan membangun karakter positif bagi anak-anak yang nantinya semakin tumbuh berintegritas. Saya yakin negara kita akan semakin hebat,” jelas Dadang Somantri.

 

Ketika disinggung program wisata sejarah di Kota Tegal, Dadang Somantri menyampaikan bahwa penetapan bangunan heritage itu harus melalui aturan penetapan. Ia mengaku sudah membaca beberapa keputusan terkait bangunan heritage, cukup banyak bangunan heritage di Kota Tegal. Oleh karena itu, Ia menilai bahwa Kota Tegal bisa didorong untuk memiliki wisata sejarah, di sisi lain Ia juga mengingatkan bahwa untuk melaksanakan program wisata sejarah ini Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal tidak bisa berjalan sendiri, para pemilik bangunan bersejarah di Kota Tegal juga harus mau bekerja sama ikut membantu.

 

Ia mengaku mendapatkan banyak pertanyaan dari dalam dan luar negeri terkait bangunan-bangunan bersejarah yang ada di Kota Tegal. Berdasarkan hal tersebut, Dadang merasa perlu agar wisata sejarah ini didukung dengan buku-buku deskripsi yang bisa mencerikatan terkait sejarah bangunan-bangunan sejarah di Kota Tegal, termasuk pemandu yang memiliki pengetahuan tentang bangunan dan sejarah Kota Tegal.

 

Pada giat yang sama, Kepala Bidang Pariwisata, Dinas Kepemudaan dan Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Kota Tegal, Dian Eka Kusumawardhani menyampaikan bahwa giat tersebut merupakan kerjasama dari Dinporapar dengan pelaku ekonomi kreatif dalam hal ini Spasi Creative Space.

 

Dian meyampaikan bahwa Dinporapar Kota Tegal terkait dengan pengembangan wisata, untuk mulai tahun ini pihaknya akan mulai menggencarkan kembali “Pengembangan Wisata Minat Khusus” berbasis sejarah yang diberi nama “Tegal History Track”. Nama tersebut terkandung maksud Kota Tegal kaya dengan bangunan sejarah dan budaya, dan di sisi lain ada teman-teman pelaku ekonomi kreatir dari Spasi Creative Space yang juga didukung oleh Badan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, yang memiliki kegiatan Tegal Children Festival dengan tema tahun ini adalah Berwisata Sastra (Berwisastra).

 

Ada tiga hal yang dilakukan dalam Berwisastra meliputi Jelajah Wisata Sejarah, disinilah Tegal History Track kemudian 30 anak-anak perwakilan anak SD se-Kota Tegal akan dilatih dalam lokakarya menulis puisi dan terakhir anak-anak akan dilatih bagaimana puisinya dapat diaktualisasikan dalam bentuk lukisan.

 

“In sya Allah output dari rangkaian kegiatan Tegal Children Festival ke III Kota Tegal, anak-anak akan menerbitkan buku popart berisi karya mereka dari hasil berwisata sejarah di Kota Tegal dan di lukis dan ditulis dalam bentuk puisi,” jelas Dian.

Dian berharap, untuk anak-anak di Kota Tegal, mereka bisa tahu tentang sejarah dan identitas Kota Tegal, agar kedepannya mereka punya kebanggaan terhadap kotanya sendiri, sedangkan terkait segmen wisata minat khusus, Dian menjelaskan bahwa sasaran wisata minat khusus tidak hanya untuk anak-anak, melainkan bisa dengan usia dewasa, tentunya dengan tema dan acara yang dikemas sesuai degan usia, baik anak-anak, remaja maupun dewasa.

Daryani