Purnomo SH Tim Advokat Babel: Pemulangan Anak Yatim Murni Kegiatan Sosial Dan Kemanusiaan

oleh
Bagikan artikel ini

Bangka Belitung, Kompas86.id

Kegiatan pemulangan Ade Sherly dan dua adiknya, yang merupakan anak yatim, ke rumah mereka di Kabupaten Bangka Tengah, merupakan inisiatif mulia yang melibatkan advokat se-Babel, organisasi masyarakat LMP, organisasi kemahasiswaan KAHMI, LSM Perlindungan Anak, serta tokoh masyarakat seperti Secarpiandi dan Bang Joni. Kegiatan ini juga didukung oleh Pemdes Terak yang menunjukkan kepedulian terhadap anak-anak yang membutuhkan perhatian khusus. Senin (23/9/2024).

 

 

Namun, kegiatan sosial yang seharusnya dirayakan sebagai bentuk kepedulian ini sayangnya dipolitisir oleh beberapa oknum masyarakat.

 

 

Mereka menyebut bahwa kegiatan ini adalah bagian dari kampanye salah satu calon Bupati dan Gubernur. Akibatnya, Kades Terak, Suhaili, yang akrab dipanggil Cili, diminta keterangan oleh Bawaslu Bangka Tengah terkait hal ini.

 

“Perlu saya tegaskan bahwa Pemdes Terak tidak pernah menghubungi siapapun dari paslon Gubernur maupun Calon Bupati. Kehadiran mereka adalah inisiatif sendiri sebagai bentuk empati dan kepedulian terhadap kegiatan pemulangan anak yatim ini,” tegas Suhaili, menanggapi tuduhan yang tidak berdasar tersebut.

 

Kegiatan pemulangan tersebut telah dipublikasikan oleh media online, menunjukkan dukungan masyarakat untuk anak-anak yatim.

 

Meskipun acara telah berakhir, kehadiran salah satu calon, yang dikenal sebagai pak ER, dipandang tidak sesuai dengan konteks yang ditudingkan.

 

“Kedatangan beliau saat itu tidak ada sambutan resmi. Beliau langsung berdialog dengan anak-anak dan memberikan bantuan perbaikan kamar mandi serta kebutuhan air bersih,” lanjut Suhaili.

 

Suhaili dengan tegas menyatakan, “Kami tidak mengundang atau menghubungi siapapun paslon untuk hadir dalam acara ini. Harap jangan mempolitisir niat baik orang lain. Kami ingin anak-anak ini mendapatkan perhatian tanpa campur tangan politik.”

 

Purnomo SH, yang mewakili tim advokat se-Babel dari Kantor Firma Hukum Hangga Off, sangat menyayangkan sikap oknum masyarakat yang mempolitisir kegiatan ini.

 

“Ini adalah kegiatan murni kami untuk ketiga anak yatim ini, bersama organisasi kemahasiswaan, ormas, dan LSM. Tidak ada unsur kampanye dari paslon manapun,” tegas Purnomo dengan nada serius.

 

Ia menambahkan bahwa seharusnya masyarakat menyambut dengan tangan terbuka jika ada calon yang menunjukkan kepedulian kepada anak yatim.

 

“Kalau ada paslon yang peduli, kita seharusnya menyambut mereka. Justru dengan laporan yang ada, siapa yang bertanggung jawab jika Pemdes tidak peduli dengan anak yatim yang kami titipkan? Apakah Bawaslu akan membantu menjaga keamanan dan perlindungan anak-anak ini? Lebih bermanfaat Bawaslu berkontribusi nyata untuk peduli kepada anak yatim ketimbang mempolitisasi kegiatan tersebut ke media?” tanya Purnomo retoris.

 

Ia juga menilai kehadiran Bawaslu untuk meminta keterangan Kades sebagai bentuk intervensi yang tidak perlu dan berpihakan kepada paslon pilkada.

 

 

“Ini bisa jadi pesanan dari paslon pilkada lainnya, padahal kegiatan pemulangan anak yatim ini tidak ada hubungannya dengan kampanye, dan selain itu belum ada penetapan nomor urut paslon dari KPU,” ungkap Purnomo.

 

 

Kegiatan pemulangan anak yatim yang digagas dengan tulus ini seharusnya mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat tanpa dicampuri oleh kepentingan politik.

 

Kegiatan tersebut tidak hanya berfungsi sebagai bentuk kepedulian sosial, tetapi juga sebagai pengingat bahwa hak-hak anak yatim perlu dilindungi dan diperjuangkan tanpa syarat.

 

Pentingnya kolaborasi antara berbagai elemen masyarakat dalam membantu anak-anak yatim tidak dapat diabaikan.

 

 

Masyarakat seharusnya bersatu untuk memastikan bahwa anak-anak tersebut mendapatkan hak mereka untuk hidup dengan layak dan aman, tanpa harus terganggu oleh isu politik yang tidak relevan.

 

Dengan demikian, kegiatan pemulangan ini bukan sekadar acara simbolis, tetapi merupakan langkah nyata dalam membela hak-hak anak yatim yang sering kali terpinggirkan.

 

 

Pihak-pihak yang terlibat berharap agar kepedulian yang tulus ini dapat terus berlanjut dan terjaga, demi masa depan yang lebih baik bagi anak-anak yang membutuhkan perhatian kita semua. (Mung Harsanto/KBO Babel / MB)