WEI Indonesia Undang RSPO Untuk Pelatihan dan Pemberian Sertifikasi Petani Sawit

oleh
Bagikan artikel ini

Rengat, Riau – Kompas86.ID – Directure Executive Widya Erti Indonesia (WEI) Indonesia Wiranatha Krisna mengatakan, dalam rangka mensukseskan dan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Kelompok Tani (KT) di Indragiri Hulu Riau, pihaknya menggelar pelatihan disclosure dan penyerahan simbolis sertifikat Rountable Sustainable Palm Oil (RSPO) di Batang Gansal pada Sabtu 14 Januari 2022.

Acara yang dilaksanakan di Aula Karya Serumpun, Desa Seberida, Kecamatan Batang Gansal, Inhu diikuti Perkumpulan Petani Sawit Swadaya Karya Serumpun (PPS- SKS) Inhu dan undangan lainnya.

“Untuk mensukseskan program WEI Indonesia, pihaknya juga menjalin kerjasama dengan Unilever sejak 2017,” katanya di Rengat, Minggu.

Kegiatan pelatihan, selain mendorong kelompok tani menuju RSPO juga berharap kelompok tani lainnya di Inhu ikut bergabung dalam semua kegiatan WEI Jakarta.

Sedangkan, capaian sertifikasi bagi pekebun swadaya tersebut, Head of Small Holders Programme Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO), Guntur Cahyo Prabowo langsung melakukan kunjungan kepada Perkumpulan Petani Sawit Swadaya Karya Serumpun (KS) di Indragiri Hulu.

Ini juga menunjukan, bahwa dibawah dampingan Widya Erti Indonesia (WEI) pada penghujung 2021, Perkumpulan Petani Sawit Swadaya Karya Serumpun (PPS – SKS) telah berhasil menjadi asosiasi pertama yang memperoleh sertifikasi RSPO di Kabupaten Indragiri Hulu.

“Kesuksesan sejumlah petani sawit itu, harus juga diikuti petani lainnya di Inhu,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, Widya Erti Indonesia (WEI) sejak tahun 2017 hingga saat ini, bekerja sama dengan Unilever, telah berhasil mendampingi pekebun sawit swadaya di Kabupaten Indragiri Hulu dan Kabupaten Indragiri Hilir dalam mempraktikan standar keberlanjutan bagi kebun sawitnya melalui sertifikasi RSPO.

Sebanyak 304 pekebun anggota Perhimpunan Karya Serumpun telah berhasil mendapatkan sertifikasi RSPO di tahun 2021 dan pada akhir tahun 2022 lalu telah menyelesaikan proses audit untuk tambahan 240 pekebun anggotanya.

“Dengan jumlah, 304 petani anggotanya dan kini, di akhir 2022 sebanyak 240 petani tambahan anggota KS telah dinyatakan lulus audit,” ujarnya.

Acara yang dilaksanakan Sabtu (14/1) di Batang Gansal juga dihadiri oleh Perhimpunan Kelompok Tani Tunas Karya Mandiri (PKT – TKM) dan Asosiasi Sawit Gemilang Indragiri (ASAGRI).

Ini semua, guna mengobarkan semangat pekebun untuk maju dalam sertifikasi RSPO. Menariknya, agenda kunjungan dibuka dengan pemaparan pengalaman Karya Serumpun (KS) dalam proses sertifikasi.

Seperti dikatakan Ketua Perkumpulan Petani Sawit Swadaya Karya Serumpun Juliono dalam pidatonya bahwa entitas KS sudah terbentuk sejak 2019 dibawah binaan Widya Erti Indonesia.

Dan dirinya, mengucapkan Alhamdulillah, 304 orang petani sudah lolos sertifikasi. Bahkan, melalui proses waktu demi waktu kita sudah meloloskan 304 orang petani dengan luasan 584 hektar.

Kemudian sudah surveillance pertama dan meloloskan 240 orang petani dengan luasan 459 hektar dan akan terus berupaya menambah jumlah petani komitmen.

Dengan adanya sertifikasi ini, pengalaman petani di bidang praktik pertanian yang baik, keamanan dalam kerja, dan TBS yang dihasilkan sangat meningkat.

Kunjungan pihak RSPO ke Indragiri Hulu, Riau juga memuat serangkaian kegiatan bagi kelompok tani diantaranya pelatihan metode Disclosure yang menjadi tahap krusial dalam proses sertifikasi bagi pekebun swadaya.

Selain itu, dalam kunjungannya, Head Smallholders Programme RSPO, Guntur Cahyo Prabowo juga memberikan arahan mengenai Rencana Strategis RSPO.

‘’Standar bagi pekebun sawit swadaya adalah standar khusus yang setiap tahunnya diperbaharui untuk menuju petani yang lebih handal,” sebutnya.

Khususnya, dengan strategi yang menyasar pada tiga sasaran, pertama bagaimana menaikkan mata penghidupan petani sawit jadi lebih baik, kedua memastikan praktek pertanian menggunakan standar yang lebih baik juga, dan yang ketiga para petani kemudian memiliki akses pasar yang baik.

Sedangkan, pihak RSPO juga memberikan apresiasi kepada Perkumpulan Petani Sawit Swadaya Karya Serumpun (PPS-SKS) atas capaiannya bersama Widya Erti Indonesia (WEI). Dimana, selama ini dalam proses perjalanannya juga menjadi panutan dalam menumbuhkan minat pekebun sawit swadaya lainnya.

Terutama, untuk megikuti sertifikasi RSPO, khususnya di Desa Petalongan dan Desa Pancur, Kecamatan Kritang, Kabupaten Indragiri Hilir.

Setelah itu, dilanjutkan dengan agenda diskusi dan ramah tamah yang diakhiri dengan penyerahan simbolis sertifikat oleh Head of Small Holders Programme, Guntur Cahyo Prabowo kepada Ketua Perkumpulan Petani Sawit Swadaya Karya Serumpun Jukiono. (ASRI