Bang Molen & Dokter Hakim: Menggali Makna Maulid Nabi Bersama Komunitas

oleh
Bagikan artikel ini

Bangka Belitung, Kompas86.id

5 Oktober 2024 — Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW kembali menjadi momentum yang penuh makna bagi umat Islam di Tua Tunu Indah. Dalam suasana penuh kehangatan dan kebersamaan, Molen Hakim bersama dokter Hakim turut hadir dalam perayaan Maulid Nabi di Pondok Pesantren Nahdhotul Muhibbin, yang terletak di Jalan Masjid Kayu Sungai Salim, RT 04 RW 02. Minggu (6/10/2024).

 

 

Acara ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, menggambarkan kekompakan dan kekuatan komunitas dalam menjaga nilai-nilai keagamaan.

 

Peringatan Maulid Nabi kali ini mengambil tema yang relevan untuk meningkatkan kesadaran spiritual dan memperkuat tali persaudaraan di antara umat Islam.

 

 

Dalam sambutannya, Bang Molen mengingatkan pentingnya meneladani akhlak mulia yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad.

 

 

“Alhamdulillah malam ini kami bersama dokter Hakim menghadiri undangan acara peringatan Maulid Nabi Muhammad 1446 Hijriah di Kelurahan Tua Tunu Indah,” ucapnya dengan semangat.

 

Peringatan Maulid tidak hanya sekadar seremonial, tetapi juga sebagai waktu untuk refleksi diri.

 

 

Molen Hakim menegaskan bahwa acara ini adalah kesempatan untuk merenungkan kembali keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT.

 

 

Dalam suasana yang khidmat, para jamaah mendengarkan ceramah dan pesan-pesan moral yang disampaikan oleh tokoh-tokoh agama setempat.

 

Dokter Hakim, yang dikenal sebagai sosok religius, menambahkan pentingnya acara ini untuk memperkuat persaudaraan antar sesama muslim.

 

 

“Maulid Nabi memiliki banyak keutamaan, termasuk merenungkan iman dan ketaqwaan kita. Ini adalah waktu yang tepat untuk meneguhkan hati kita dan mengungkapkan rasa syukur atas Rahmat dan karunia dari Allah SWT,” jelasnya.

 

Selain itu, peringatan Maulid juga menjadi ajang untuk mempererat silaturahmi antara masyarakat.

 

 

Dalam suasana yang penuh keakraban, warga Tua Tunu Indah saling bertukar cerita dan pengalaman, menciptakan ikatan yang lebih kuat.

 

Hal ini mencerminkan nilai-nilai luhur yang selalu diajarkan oleh Nabi Muhammad, yaitu kasih sayang dan persaudaraan.

 

Pondok Pesantren Nahdhotul Muhibbin sebagai lokasi acara juga menambah suasana keagamaan yang khidmat.

 

 

Dengan suasana yang tenang dan damai, acara ini menjadi lebih bermakna. Para jamaah terlihat khusyuk mengikuti rangkaian acara, mulai dari pembacaan shalawat, ceramah, hingga doa bersama.

 

Acara diakhiri dengan doa yang dipimpin oleh tokoh agama setempat, berharap agar setiap individu mampu meneladani sifat-sifat Nabi Muhammad dalam kehidupan sehari-hari.

 

 

Doa bersama tersebut menjadi pengingat akan pentingnya saling mendukung dan menjaga persatuan di tengah keragaman.

 

“Semoga peringatan Maulid Nabi ini tidak hanya menjadi kegiatan tahunan, tetapi juga bisa kita jadikan sebagai momentum untuk introspeksi dan peningkatan kualitas diri,” ungkap Bang Molen di akhir acara.

 

 

Dengan demikian, peringatan Maulid Nabi di Tua Tunu Indah bukan hanya sekedar ritual, tetapi juga menjadi pengingat bagi setiap individu untuk terus mengamalkan nilai-nilai kebaikan yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW.

 

Kegiatan ini berakhir dengan harapan akan terjalinnya komunikasi dan kerjasama yang lebih baik di antara seluruh elemen masyarakat, demi terciptanya lingkungan yang lebih harmonis dan saling mendukung.

 

 

Peringatan Maulid Nabi ini bukan hanya menjadi momen spiritual, tetapi juga momen untuk memperkuat hubungan antar warga demi masa depan yang lebih baik. (Bonedi/KBO Babel)