LEMBOR, KOMPAS86.ID- baru ini, terjadi insiden yang cukup menghebohkan di gedung Centra Industri Kecil Menengah (IKM) Lembor. pasalnya Pembangunan proyek gedung Centra IKM tersebut baru setahun dibangun dengan susah payah, namun plafon gedung tersebut malah jebol dan dibeberapa titik tembok bangunan mengalami keretakan.
Diketahui Bangunan yang dibangun di atas lahan seluas 35 m x 110 m tepat disamping lapangan bola sepak Kaka Botek, Desa Poco Rutang, Kecamatan Lembor tersebut bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2022 dengan total anggaran sebesar Rp. 9.200.723.312, kontraktor pelaksana PT. Haberka Mitra Persada, Konsultan Pengawas CV. Brometer Entete dan Konsultan Perencana CV. Galaksi Permai Konsultan dengan jangka waktu pelaksanaan 195 hari kalender.
Konon, kontraktor yang bertanggung jawab atas pembangunan gedung ini diduga melakukan kerja asal-asalan. Ya, memang sangat disayangkan jika ada pihak yang tidak bertanggung jawab dalam menjalankan tugasnya dengan baik. Sebagai kontraktor, seharusnya mereka memiliki tanggung jawab yang besar untuk menjamin kualitas pekerjaan yang dilakukan.
Banyak spekulasi muncul setelah kejadian ini terungkap.
Kepada media ini, salah seorang Narasumber yang tidak mau namanya dimediakan berpendapat bahwa kontraktor mungkin menggunakan bahan-bahan murahan atau tidak memperhatikan detail dalam proses pembangunan. Ada juga yang berpendapat bahwa mereka mungkin terburu-buru menyelesaikan proyek ini tanpa memperhatikan kualitas kerja.
Tentu saja, kata dia, hal ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Kita harus lebih berhati-hati dalam memilih kontraktor untuk proyek-proyek besar seperti ini.
“Jangan hanya tergiur dengan harga yang murah, tetapi perhatikan juga rekam jejak dan reputasi kontraktor tersebut. Kualitas pekerjaan harus menjadi prioritas utama, karena jika tidak, kita akan menghadapi masalah seperti yang terjadi di gedung IKM Lembor ini,”ungkapnya.
Ia berharap, Pemerintah juga harus turut bertanggung jawab dalam mengawasi proyek-proyek pembangunan. Mereka harus memastikan bahwa kontraktor yang dipilih telah memiliki sertifikasi dan kualifikasi yang memadai. Jangan hanya memberikan proyek kepada kontraktor yang menawarkan harga terendah, tetapi perhatikan juga kemampuan mereka dalam menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
“Dalam kasus ini, pihak berwenang harus segera mengambil tindakan untuk memperbaiki plafon gedung IKM Lembor yang jebol. Mereka juga harus melakukan investigasi mendalam untuk menemukan penyebab pasti dari kejadian ini. Jika memang terbukti bahwa kontraktor melakukan kerja asal-asalan, maka mereka harus dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku,”cetusnya.
Semoga kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua. Kita harus lebih selektif dalam memilih kontraktor dan memastikan bahwa pekerjaan yang dilakukan berkualitas. Ini tidak terlepas dari kerja asal-asalan dari kontraktor dan fungsi kepengawasan dari dinas terkait pun sangat lemah.
“Jangan sampai dikemudian hari ada pegawai pekerja tenun yang menjadi korban akibat jebolnya bangunan dan juga plafon plafon pada gedung Centra IKM ini,” harapnya.
Sementara itu, Renol sapaan akrabnya, salah seorang pengunjung yang mengetahui kejadian itu mengeluhkan terkait pembangunan gedung Centra IKM itu. Menurutnya Pekerjaan pembangunan gedung Centra IKM ini baru selesai dikerjakan satu tahun yang lalu, tapi sudah mengalami kerusakan.
Dibeberapa titik tembok bangunan pada gedung Centra IKM ini sudah mengalami keretakan dan juga mengalami kebocoran air pada plafon saat hujan tiba sehingga berimbas pada jebolnya plafon bangunan.
“Saya sangat menyayangkan kerusakan bangunan ini, padahal Pemda Manggarai Barat telah mengucurkan dana yang cukup besar untuk pembangunan gedung centra IKM ini,” ujarnya.
“Pengerjaan gedung ini baru diselesaikan tahun lalu. Kerusakanan ini dikhawatirkan akan berdampak kepada para pengunjung dan mengancam keselamatan tenaga kerja tenun,”tambahnya.
Dirinya menilai, pihak dinas terkait bisa betul-betul teliti dalam pembangunan Gedung IKM tersebut. Jangan hanya menerima pekerjaan tetapi tidak optimal hasilnya. Jadi belum dinikmati tapi sudah alami kerusakan.
“Jangan disepelekan hal-hal seperti ini. Mutu pembangunan gedung itu mestinya betul-betul harus dijaga. Karena semua berisiko. Jadi saya anggap ini asal-asalan. Karena banyak fisik bangunan gedung IKM ini yang belum sempurna,” ujarnya
Kepada media ini, Jumat (19/01/2024).
Dihubungi terpisah, Rino selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada proyek tersebut saat dihubungi media ini melalui via telepon, namun nomor telepon yang bersangkutan sedang tidak aktif.
DikonfirmasiTerpisah, Kepala dinas (Kadis) Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Manggarai Barat, Gabriel Bagung saat dikonfirmasi media ini, mengatakan bahwa nanti saya akan segera cek ke lokasi.
“Terimakasih atas informasinya, nanti saya akan cek ke lokasi,”ujarnya singkat.
Sementara itu, Wakil Bupati Manggarai Barat, dr.Yulianus Weng saat dikonfirmasi media ini pada Jumat (19/01/2024) menyampaikan, dirinya sudah mengetahui informasi terkait beberapa kerusakan yang terjadi pada gedung Centra IKM di Lembor.
Minggu lalu, kata Wabup Weng, saya mendapat kiriman video terkait kondisi gedung Centra IKM itu. Ada plafon yang jebol, dan saya sudah minta kepada kadis perindagkop untuk segera cek ke lokasi, dan apakah masih dalam proses pemeliharaan atau tidak terkait pekerjaan gedung Centra IKM itu.
Kalau masih dalam proses pemeliharaan, nanti dievaluasi bersama tim teknis dan konsultan pengawas bersama kontraktor untuk segera dikerjakan.
“Mudah-mudahan pekerjaan proyek pembangunan Gedung Centra IKM tersebut masih dalam proses pemeliharaan sehingga cepat diperbaik. Kalau tidak kasihan itu gedung,”ujar Wabup Weng.
“Nanti saya akan cek terkait beberapa hal yang mengalami kerusakan. Laporan itu menjadi data untuk kami, sehingga kami bisa langsung cek ke lokasi,”tambahnya.
Hingga berita diterbit, media ini telah berupaya menghubungi Direktur PT Haberka Mitra Persada selaku kontraktor pelaksana pekerjaan proyek pembangunan Gedung Centra IKM tersebut, namun yang bersangkutan tidak digubris (*Red*)