Grobogan,JATENG-Kompas86.ID
Bertempat di meeting room kantor Disperindag kabupaten Grobogan beberapa LSM dan awak media mengadakan audensi soal kelangkaan gas elpiji 3 kg.yang akhir – akhir ini membuat masyarakat resah. Kamis ( 28/3/2024 )
Kedatangan LSM dan wartawan langsung ditemui Kepala Disperindag Pradana Setyawan SP. MP yang didampingi Sekdin Disperindag Sigit Adiwibowo SE dan Kabid Perdagangan Christina Setyaningsih, SP. MP.
Dalam audensi yang dipimpin Imam Suranto selaku awak media Serasi Jateng menyampaikan keresahan masyarakat yang akhir – akhir ini sulit mendapatkan tabung gas elpiji 3 Kg. Bahkan misalkan dapat dengan harga sampai Rp. 30.000 hingga Rp. 35.000
Permasalahan ini tentunya tidak bisa dibiarkan terlalu lama. Dan LSM serta wartawan menanyakan penyebab kelangkaan itu sebenarnya apa.
Upaya pemerintah yang sudah dilakukan bentuknya seperti apa. Bahkan dengan adanya TPID ( Tim Pengendali Inflasi Daerah) upaya apa yang sudah dilakukan dalam persoalan ini. Tanya Imam.
Hal sama juga di sampaikan oleh Trenggono selaku LSM dan LBH Puspa yang mendesak agar pemerintah memberi sangsi kepada Agen atau Pangkalan yang nakal.
Bila memang terbukti pemerintah harus menindak tegas. Terang Trenggono.
Dirinya juga bingung mau beli dimana ketika panggalan yang didatanginya habis semua.
Senada yang disampaikan oleh Subroto SH dan Kristiana SH selaku divisi Hukum GJL yang memberikan masukan kalau dibeberapa tempat khususnya desa kondisi gas elpiji 3 Kg sulit didapat.
Bahkan masyarakat yang sudah terdesak berani membeli diharga Rp. 50.000.
Sepeti di desa desa yang ada di kecamatan Karangrayung Kristiani menyampaikan banyak yang langka.
Hal itulah yang menyebabkan masyarakat resah dan bingung bahkan sudah ada yang memasak kembali menggunakan kayu bakar. Seperti yang dialami oleh Kristiani sendiri.
Yang terpaksa memasak menggunakan kayu bakar.
Kegiatan audensi meskipun singkat akan tetapi banyak pencerahan serta informasi yang didapatkan.
Hal tersebut dengan disampaikannya langsung oleh Kepala Disperindag Pradana Setyawan atau Danis yang memberikan informasi kelangkaan terjadi karena kendala transportasi yang minggu kemarin dimana – mana terjadi banjir.
Dan juga adanya kapal Pertamina yang membawa gas elpiji terpaksa tidak bisa merapat ke dermaga pelabuhan oleh karena ombak besar dan cuaca ekstrim.
” Disamping banjir dan cuaca ekstrim di bulan Ramadhan banyak usaha UMKM yang meningkat usahanya sehingga permintaan elpiji 3 Kg juga tinggi. ” Jelas Danis.
Meskipun sudah ada pertemuan antara pihak Disperindag dengan Pertamina, Agen dan SPBE akan tetapi kondisi dilapangan tidak semudah yang dibayangkan hingga kapan kondisi bisa normal kembali.
Sekdin Disperindag Sigit Adiwibowo juga memberikan informasi bahwa kuota gas elpiji 3 Kg untuk Grobogan akan ditambah sebanyak 12.000 tabung dengan harapan bisa mengurangi kelangkaan gas elpiji 3 Kg terjadi saat ini.
Danis menghimbau agar regulasi peredaran tabung elpiji 3 Kg bisa dipaksakan sesuai aturan yang ada.
Maksudnya ketika Agen menyalurkan sampai Pangkalan. Tugas dan mewajibkan Pangkalan melayani masyarakat atau rumah tangga secara langsung.
Dan pemerintah akan selalu melakukan operasi dan pengawasan hingga kondisi betul – betul normal. ( Imam)