Belajar dari Pandemi: Merancang Kembali Sistem Pendidikan yang Tahan Banting dan Adaptasi

oleh
Bagikan artikel ini
Merdiana Ratliyati Jekui

KOMPAS86.ID- Covid-19, sebuah penyakit menular yang dapat mengakibatkan kematian penyebaran virus melalui pernapasan, telah menyebar dengan cepat di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Sebagai langkah pencegahan, masyarakat telah beralih ke kegiatan online di rumah mereka, termasuk pembelajaran. Untuk mengevaluasi efektivitas pembelajaran online.menunjukkan bahwa dampak pendidikan online tidak dapat diabaikan, mengingat alternatif lain dapat meningkatkan penyebaran virus.

Namun, meskipun efisien, kami menganggap bahwa pembelajaran online belum sepenuhnya efektif. Oleh karena itu, kami merasa perlunya memoderasi pendekatan ini guna menjaga kualitas pendidikan di negara ini, tetapi belum dapat terpenuhi.

Pandemi COVID-19 yang telah melanda dunia sejak awal tahun 2020 telah memiliki dampak yang signifikan terhadap sistem pendidikan di berbagai negara, termasuk Indonesia. Beberapa dampak utama yang dapat di identifikasi meliputi Penutupan Sekolah dan Kampus, Banyak pemerintah terpaksa menutup sementara sekolah dan perguruan tinggi untuk mencegah penyebaran virus,karena mengganggu proses belajar-mengajar yang harus dilakukan secara daring/online.

Pembelajaran Jarak Jauh: Sebagai respons terhadap penutupan, sistem pendidikan beralih ke pembelajaran jarak jauh, menuntut adaptasi cepat terhadap teknologi dan metode baru oleh guru, dosen, dan siswa/mahasiswa.

Kesenjangan Akses: Pembelajaran daring memerlukan akses internet dan perangkat digital yang memadai, menciptakan kesenjangan dalam kualitas pembelajaran karena tidak semua siswa/mahasiswa memiliki akses yang sama.

Gangguan Psikologis, Isolasi sosial, ketidakpastian, dan tekanan akademik dapat menimbulkan masalah psikologis bagi peserta didik, memengaruhi motivasi belajar dan kesejahteraan mental.

Penurunan Kualitas pembelajaran: karena Transisi yang tiba-tiba ke pembelajaran daring diangap dapat menurunkan kualitas proses belajar-mengajar. Sementara itu interaksi tatap muka yang terbatas menghambat penyampaian materi dan pembentukan kompetensi.

Meski demikian pandemi COVID-19 membawa tantangan bagi sistem pendidikan. Hal ini juga memberikan momentum untuk inovasi dan tras.
Kurikulum yang memiliki kemampuan atau kecendrungan dan berbasis keterampilan. Kurikulum harus dapat menyesuaikan diri dengan perubahan Cepat akobat pandemi.

Fokus pada pengembangan keterampilan inti yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi, seperti kemampuan belajar mandiri, kolaborasi virtual, dan kemampuan pemecahan masalah. Memberikan fleksibilitas bagi siswa untuk menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan kondisi mereka.

Penggunaan teknologi dalam pembelajaran, mengunakan pendekatan pembelajaran campuran yang menggabungkan antara pembelajaran tatap muka dan daring. Maksimalkan pemanfaatan teknologi digital untuk pembelajaran jarak jauh, kolaborasi virtual, dan personalisasi pembelajaran.

Meningkatkan keterampilan guru dalam merancang dan mengelola pembelajaran online yang efektif.

Dukungan kesehatan mental dan kesejahteraan,Menyediakan layanan konseling dan dukungan psikologis bagi siswa dan guru.Integrasi pembelajaran tentang kesejahteraan emosional dan sosial ke dalam kurikulum.Memastikan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan mendukung kesejahteraan.

Selain itu, Infrastruktur dan sumber daya yang kuat, karena Menjamin akses yang merata terhadap perangkat dan koneksi internet. Mengembangkan sistem manajemen data dan informasi yang terintegrasi untuk memantau perkembangan siswa, menyediakan anggaran yang memadai untuk pemeliharaan dan pengembangan infrastruktur pendidikan.

Contoh nyata dampak negatif dari pandemi dalam sistem pendidikan
Gangguan dalam proses belajar

Selama pandemi COVID-19, pembatasan fisik dan sosial telah mengganggu proses belajar di sekolah. Siswa dan guru terpaksa mengunakan pembelajaran jarak jauh, yang dapat mengurangi interaksi langsung dan keterlibatan siswa di kelas.Ketidaksetaraan dalam akses, Sebagian siswa mungkin mengalami kesulitan mengakses teknologi atau internet yang diperlukan untuk pembelajaran jarak jauh. Hal ini dapat menyebabkan kesenjangan digital antara siswa yang memiliki akses dan mereka yang tidak, meningkatkan memiliki akses internet dalam pendidikan. Penurunan mutu pendidikan, Pembelajaran jarak jauh mungkin tidak seefektif pembelajaran tatap muka dalam beberapa situasi.

Guru mungkin mengalami kesulitan dalam menyampaikan materi secara efektif melalui platform online, dan bahkan siswa juga sering mengalami kesulitan dalam berpartisipasi aktif dalam kelas virtual karena dampak dari koneksi internet yang tidak memadai.

Gangguan psikologis, Pembatasan sosial dan isolasi yang diakibatkan oleh pandemi dapat berdampak negatif pada kesejahteraan mental siswa dan guru. Mungkin saja mereka mengalami stres, kecemasan, atau depresi karena ketidakpastian masa depan, kehilangan hubungan sosial, dan bahkan mengalami perubahan drastis dalam rutinitas harian mereka.

Kurangnya kolaborasi dan pengembangan sosial:

Pembelajaran jarak jauh sering kali mengurangi kesempatan untuk berkolaborasi antar siswa dan berinteraksi secara sosial di lingkungan sekolah maupun di masyarakat. Hal ini dapat mempengaruhi pengembangan keterampilan sosial dan kerjasama tim yang penting bagi perkembangan pribadi siswa.

Kesulitan beradaptasi bagi para guru:

Mungkin guru memerlukan waktu tambahan untuk belajar dan menyesuaikan diri dengan platform pembelajaran online serta teknik pengajaran yang efektif dalam lingkungan virtual. Hal ini dapat menyebabkan penundaan dalam pengembangan profesional mereka.

Contoh nyata dampak positif dari pandemi dalam sistem pendidikan
Peningkatan aksesibilitas Selama pandemi:

Banyak orang dapat mengakses pendidikan online, terutama bagi sebagian orang yang tidak dapat mengakses institusi pendidikan konvensional.hal Ini memberikan peluang bagi individu yang sebelumnya tidak bisa mengikuti pendidikan formal.

Pengembangan teknologi, Pandemi telah mendorong perkembangan teknologi pendidikan, seperti platform pembelajaran online, alat kolaborasi virtual, dan sumber daya digital. Hal ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan memberikan pengalaman belajar yang lebih interaktif serta menarik bagi siswa.Fleksibilitas dalam pembelajaran: Pembelajaran jarak jauh memungkinkan siswa untuk memiliki fleksibilitas dalam menata jadwal belajar mereka sendiri.siswa dapat belajar pada waktu yang sesuai dengan kebutuhan sendiri, yang memungkinkan bagi para siswa untuk menyesuaikan pembelajaran dengan tanggung jawab lain dalam hidup mereka.

Pengembangan keterampilan digital, Pandemi telah mendorong siswa untuk mengembangkan keterampilan digital, seperti kemampuan menggunakan perangkat lunak pembelajaran online, berkomunikasi secara efektif melalui platform virtual, dan mengelola waktu dengan baik dalam lingkungan digital.

Kita juga ditekankan untuk lebih memperhatikan kesehatan mental terutama bagi para guru dan siswa. Pandemi telah meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental di kalangan siswa dan guru saat ini, sebagian besar lembaga pendidikan telah memasukkan program dukungan kesehatan mental dan sumber daya yang tersedia bagi mereka yang menghadapi tantangan emosional selama pandemi.

Kolaborasi global Pembelajaran jarak jauh telah memfasilitasi kolaborasi antara siswa dari berbagai negara dan budaya.kegiatan Ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar dari perspektif yang berbeda,dan memperluas pemahaman mereka tentang dunia, dan mengembangkan pemahaman lintas budaya.

Perubahan dalam metode pengajaran, Pandemi telah mendorong guru untuk mencari cara baru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa melalui metode pengajaran yang lebih kreatif dan adaptif.
Ketidaksetaraan akses dan standar kualitas, Masih ada perbedaan dalam akses pendidikan berkualitas, terutama di daerah terpencil dan komunitas dengan ekonomi rendah.

Kurikulum yang tidak relevan, Kurikulum cenderung ketinggalan zaman dan tidak sesuai dengan kebutuhan pasar kerja serta perkembangan teknologi.
Metode pembelajaran konvensional, Metode pembelajaran yang dominan berpusat pada guru, seperti ceramah dan hafalan, masih mendominasi.

Kualitas dan pengembangan profesional guru, Masih ada kesenjangan dalam kualifikasi dan kompetensi guru, terutama di daerah terpencil, serta kurangnya dukungan dan peluang bagi pengembangan profesional mereka. Manajemen dan tata kelola yang lemah, Sistem manajemen dan tata kelola pendidikan kurang efektif, efisien, dan transparan, serta kurangnya koordinasi dan kolaborasi antara pemangku kepentingan pendidikan.

Pembiayaan yang tidak memadai, Anggaran pendidikan terbatas, terutama untuk investasi jangka panjang, dan distribusi anggaran yang tidak merata dan kurang tepat sasaran. Tantangan-tantangan ini telah menjadi fokus perbaikan dalam sistem pendidikan sebelum mun culnya pandemi, dan semakin diperlukan penanganan yang komprehensif.

Siswa mengalami Keterbatasan akses terhadap teknologi untuk pembelajaran jarak jauh,Kesulitan dalam mempertahankan konsentrasi dan motivasi dalam pembelajaran online,Kehilangan interaksi sosial dan pengalaman belajar langsung.

Guru Perlu mengadaptasi metode pengajaran ke format online yang mungkin di anggap hal yang baru bagi para guru. Kesulitan mempertahankan keterlibatan siswa dan menilai kemajuan mereka secara efektif secara daring, Beban kerja tambahan untuk merancang materi pembelajaran yang sesuai dengan format online.

Dalam hal ini, orang tua harus menjadi faktor pendukung paling utama dalam proses pembelajaran jarak jauh, termasuk membantu anak-anak mengelola waktu dan teknologi,Mungkin menghadapi tantangan dalam menyediakan lingkungan pembelajaran yang kondusif di rumah,Mengatasi stres dan kekhawatiran tentang kesehatan dan keselamatan anak selama pandemi.

Upaya kolaboratif dari semua pihak diperlukan untuk mengatasi tantangan ini dan memastikan kelangsungan pendidikan yang efektif selama masa krisis ini.

Selama masa pandemi COVID-19, masalah terkait kurangnya infrastruktur digital dan aksesibilitas telah menjadi salah satu tantangan yang signifikan bagi berbagai lapisan masyarakat di berbagai belahan dunia. Kesenjangan digital, lebih khusus Wilayah pedesaan dan terpencil yang sering kali mengalami keterbatasan akses internet atau bahkan tidak memiliki akses sama sekali.fakto Ini menghambat kemampuan masyarakat untuk melakukan berbagai aktivitas online, termasuk bekerja atau belajar dari rumah.

Keterbatasan perangkat digital, Banyak individu tidak memiliki perangkat digital yang memadai seperti komputer, laptop, atau smartphone untuk mendukung aktivitas online. Masalah ini tentunya menjadi faktor utama yang menjadi beban bagi keluarga yang memiliki pendapatan rendah. Keterampilan digital yang terbatas, Sebagian besar masyarakat masih belum memiliki keterampilan digital yang cukup untuk menggunakan teknologi secara efektif, terutama kelompok rentan seperti lansia dan orang-orang dengan pendidikan rendah.

Biaya tinggi akses internet: Biaya langganan internet di beberapa negara masih cukup mahal, menyebabkan beban finansial tambahan bagi keluarga, terutama bagi keluarga yang terdampak secara ekonomi oleh pandemi.
Untuk mengatasi tantangan ini, penting bagi pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk meningkatkan infrastruktur digital, memperluas aksesibilitas, dan meningkatkan literasi digital masyarakat. Upaya ini penting untuk memastikan bahwa tidak ada kelompok masyarakat yang tertinggal dan semua orang dapat terus mengakses layanan penting secara online, baik selama masa pandemi maupun setelah pandemi.

Pembelajaran Penting dari Pengalaman Pandemi COVID-19. bahwa Pentingnya Ketahanan Sistem Kesehatan, Pandemi mengungkap kelemahan dan kekurangan sistem kesehatan di banyak negara. Perlunya investasi yang memadai untuk memperkuat infrastruktur, sumber daya, dan kapasitas sistem kesehatan agar lebih tangguh menghadapi krisis. Meningkatkan kesiapsiagaan dan kemampuan sistem kesehatan dalam menangani lonjakan pasien di masa darurat. Akselerasi Transformasi Digital Pandemi mendorong percepatan adopsi teknologi digital dalam berbagai aspek kehidupan. Perlunya memperluas akses dan infrastruktur digital untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Meningkatkan literasi digital dan keterampilan masyarakat agar dapat memanfaatkan teknologi secara efektif.

Pentingnya Ketahanan Ekonomi dan Sosial. Pandemi berdampak besar pada stabilitas ekonomi dan kesejahteraan sosial masyarakat.
Perlunya membangun sistem ekonomi yang lebih tangguh, termasuk diverifikasi rantai pasok dan sumber pendapatan.

Memperkuat jaring pengaman sosial untuk melindungi kelompok rentan dan terdampak.
Kolaborasi Global yang Lebih Efektif Pandemi menunjukkan perlunya kerja sama dan koordinasi global yang lebih baik dalam menangani krisis. Meningkatkan kapasitas pemerintah dalam merencanakan, mengkoordinasikan, dan melaksanakan respons krisis. Pembelajaran-pembelajaran ini dapat menjadi landasan bagi pemulihan dan peningkatan ketahanan masyarakat dalam menghadapi tantangan serupa di masa pandemi covid- 19.

Pandemi covid -19 telah membawa perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam pendidikan. Pengalaman selama pendemi ini memberikan banyak pembelajaran berharga yang dapat kita jadikan sebagai bekal untuk menghadapi masa depan.

Pendidikan Karakter dan Etika: Aspek penting dalam sistem pendidikan yang tangguh adalah pengembangan nilai-nilai seperti tanggung jawab,peduli,amanah, kejujuran, kerja sama, dan empati di antara siswa. Tujuannya adalah agar mereka menjadi warga yang bertanggung jawab dan memberi dampak positif pada kehidupan masyarakat.

Pengembangan Keterampilan Hidup: Selain keterampilan akademis, pendidikan yang tangguh juga harus memperhatikan pengembangan keterampilan hidup seperti manajemen waktu, pemecahan masalah non-komputasional, dan adaptasi terhadap perubahan.hal Ini dapat membantu siswa menghadapi tantangan sehari-hari dan masa depan.

Evaluasi Berkualitas: Implementasi evaluasi berkualitas adalah kunci untuk memastikan efektivitas sistem pendidikan. Ini melibatkan penggunaan metode evaluasi holistik dan inklusif untuk mengukur pencapaian siswa serta kemajuan kurikulum secara keseluruhan.

Kesetaraan Akses Pendidikan: Memastikan kesetaraan akses pendidikan bagi semua individu tanpa memandang latar belakang sosial ekonomi atau geografis adalah aspek penting dalam merancang ulang sistem pendidikan. Ini termasuk penyediaan fasilitas pendidikan yang memadai dan dukungan finansial bagi keluarga yang kurang mampu.Pendidikan Berbasis Komunitas Melibatkan komunitas lokal dalam perancangan dan implementasi pendidikan dapat meningkatkan relevansi kurikulum dengan kebutuhan lokal serta memperkuat hubungan antara sekolah dan masyarakat sekitarnya.Dengan merancang ulang sistem pendidikan dengan memperhatikan aspek-aspek di atas, kita dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih inklusif, responsif, dan bermakna bagi generasi mendatang.

Pandemi COVID-19 telah mengubah cara kita berinteraksi, bekerja, dan belajar. Dalam bidang pendidikan, ini telah mendorong perubahan menuju sistem yang lebih fleksibel, adaptif, dan responsif terhadap perubahan.

Pengalaman dari pandemi telah menunjukkan perlunya meningkatkan keterampilan seperti literasi digital, kemampuan pemecahan masalah, kolaborasi online, dan adaptasi cepat terhadap perubahan.

Reformasi pendidikan yang mengarah pada pembentukan sistem pendidikan yang tahan terhadap perubahan dan adaptif dapat melibatkan integrasi teknologi dalam proses pengajaran dan pembelajaran secara menyeluruh, pengembangan kurikulum yang lebih sesuai dengan kondisi dunia digital saat ini, serta penekanan pada pengembangan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan abad ke-21.

Peran guru dalam memberikan bimbingan dan dukungan kepada siswa dalam menghadapi tantangan baru juga menjadi fokus utama dalam merancang ulang sistem pendidikan. Inovasi Kurikulum untuk Menghadapi Tantangan Kontemporer, Pandemi telah menegaskan pentingnya memiliki kurikulum yang relevan dengan zaman sekarang.

Inovasi dalam kurikulum dapat mencakup penambahan mata pelajaran atau modul tentang literasi digital, dasar-dasar pemrograman komputer, kesehatan mental online, atau keterampilan lain yang penting dalam kehidupan sehari-hari di era digital,Pendekatan pembelajaran berbasis proyek atau berbasis komunitas dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan kolaboratif dan kemampuan praktis dalam pemecahan masalah yang akan mereka butuhkan di tempat kerja di masa depan.

Integrasi teknologi dalam kurikulum juga penting untuk mempersiapkan siswa dengan kemampuan yang efektif dan aman dalam menggunakan perangkat digital.

Perbaikan akses pendidikan, pandemi telah menyoroti ketidaksetaraan akses terhadap pendidikan. Peningkatan akses pendidikan harus menjadi prioritas utama dalam reformasi pendidikan.

Penulis: Merdiana Ratliyati Jekui (Mahasiswa UNIKA St. Paulus Ruteng)
Prodi: PGSD