Betonisasi JUT Desa Bulakamba Menuai Kritikan Warga Setempat

oleh
Bagikan artikel ini

Brebes Jateng-Kompas86.ID

Proyek Betonisasi jalan usaha tani Desa Bulakamba yang berlokasi di JL.Samping SDN 02 Bulakamba dengan volume R1 : L 1,8 m.Panjang 256,5 m. Tinggi …m.R2 : Lebar 1,75 m. Panjang : 5 m.Tinggi…m.R3 : Lebar 1,5 m.Panjang 1,8 m.Tinggi….m. Nilai anggaran Rp.120 juta dikritisi warga, karena realisasinya tidak bagus.

 

Pembangunan rabat beton jalan usaha tani (JUT) menuju area pertanian di Desa Bulakamba, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes,JawaTengah, yang dibiayai oleh Dana Desa (DD) Tahun Anggaran 2024, menuai kritik dari warga setempat. Beberapa warga sekitar yang berhasil dijumpai awak media ini, yang meminta agar identitasnya tidak di cantumkan,menilai proyek tersebut diduga tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan. Warga yang menggunakan jalan tersebut menduga bahwa proyek tersebut tidak menggunakan material yang sesuai standar dan kurangnya semen dalam adukan cor,sehingga mengurangi mutu dan kualitas bangunan.

 

Pasalnya, pembangunan rabat beton jalan usaha tani yang baru selesai dikerjakan sudah mengalami pecah-pecah dan berdebu,selain itu di beberapa titik juga sudah mulai menglupas,sehingga timbul batu krikilnya.

 

“Kami, sangat menyayangkan kualitas proyek betonisasi yang baru selesai beberapa hari dikerjakan dengan anggaran dana desa tahun anggaran 2024 dengan nilai anggaran ratusan juta rupiah ini,” ujar seorang warga setempat ketika berbincang dengan awak media saat liputan ,selasa sore 05/06/2024.

 

Iya menyampaikan harapannya agar pejabat yang berwenang di Pemerintah Kabupaten Brebes dapat mengusut dan menindak tegas Tim Pengelola Kegiatan (TPK) serta Kepala Desa Bulakamba sebagai pengguna dan penanggungjawab Anggaran dana desa tahun 2024.

 

“Anggaran dana desa yang berasal dari uang rakyat seharusnya dilaksanakan dengan baik, tepat guna, dan maksimal tepat sasaran bagi masyarakat desa,” tambahnya.

 

“Iya juga menekankan, bahwa seharusnya Konsultan dan pendamping desa memahami kondisi lokasi proyek yang dibiayai dana desa, mengingat program pemerintah saat ini yang menjadi sekala prioritas yaitu ketahanan pangan, bertujuan membangun Indonesia dari pelosok desa dan meringankan kesulitan masyarakat dalam mengangkut hasil pertanian mereka.

 

Sementara itu Kepala Desa Bulakamba Amin Kariri ketika dikonfirmasi melalui pesan Wattshaap mengatakan, Setelah saya memanggil TPK dan beberapa hari saya mengecek pekerjaan tersebut yang bisa saya klarifikasi terkait pemberita ini :. 1.Sebelum pekerjaan di mulai kami sudah sosialisasi ke Rt, Rw, LPM, BPD dengan mengadakan mesdes, agar semua ikut mengawasi dan alhamdulillah TPK setiap hari ikut mengawasi dan pekerjaan menggunakan tenaga kerja dilingkungan tersebut. 2.Kwalitas matrial menggunakan pasir Bumiayu, semen gresik ( belanja di Bumdesma) split ukuran 2×3 , terkait komposisi matrial sudah sesuai ketentuan. 3.Saat pekerjaan selesai di lakasankan sudah di monev oleh fihak kecamatan dan pendamping desa dan memberikan penilaian yg positif,”tuturnya.

Demikan yang bisa saya klarifikasi terkait pekerjaan tersebut dan alhamdulillah mayoritas msyarakat di lingkungan rt2/1,rt 4/2, rt0/1 merasa puas dan berterimakasih karena jalanya sekarang bagus,”tuturnya.

Terpisah, salah aktivis pegiat anti korupsi Brebes Andre Antonio saat di jumpai kediamanya di jalan Pantura Bulakamba Brebes ikut angkat bicara, adanya pekerjaan fisik yang baru selesai hitungan hari, namun kondisinya sudah ada yang mengalami kerusakan seperti pecah-pecah dan berdebu.

 

“Menurut Anton, sapaan akrabnya. Saya sangat menyayangkan dengan adanya pekerjaan fisik yang menggunakan anggaran dana desa tahun 2024 ini, yang diduga tidak mengedepankan kualitas atau standar spesifikasinya, karena setelah saya cek ke lokasi pekerjaan tersebut, kondisinya memang demikian. Kami menduga ada unsur kecurangan dalam pelaksanaan pembangunan betonisasi tersebut, demi meraup keuntungan yang besar,sehingga mengabaikan mutu dan kualitas bangunan itu sendiri dan akan merugikan masyarakat.”Pungkasnya.

 

(Haryoto).