Buka Pelatihan Tentang ABS-SBK, Wali Nagari Bawan Arif Eka Putra,S.sn Dukung Penuh Lembaga Nagari Salah Satunya Peningkatkan Pengetahuan Bundo Kanduang

oleh
Bagikan artikel ini

Agam ( Sumbar ) KOMPAS86.ID– Dalam rangka menambah wawasan dan peran bundo Kanduang nagari Bawan juga menjaga serta melestarikan warisan nilai Adat minangkabau yang biasa di sebut ” adat Basandi Syarak, Syarak basandi Kitabbullah (ABS-SBK) yang mulai menipis, Walingari Bawan Arif Eka Putra,S.Sn didampingi ketua Kerapatan Adat Nagari Bawan Aprianto.DT.Tan Majolelo mengadakan pelatihan peningkatan Sumber Daya Manusia ( SDM ) bagi Bundo Kanduang dinagari Bawan.”Senin ( 11/12/23 )

Kegiatan pelatihan bundo kanduang nagari bawan dilaksanakan di aula kantor camat Ampek Nagari dan di hadiri oleh pengurus Bundo Kanduang Kabupaten Agam, Camat Ampek Nagari,Rizona guiza,S.IP, Wali Nagari Bawan,Ari Eka Putra,S.Sn. Ketua Bamus Bawan, Drs.Syamsudin, Ketua KAN Bawan A.DT.Tan Majolelo,Ketua MUI nagari bawan, Firdaus M.,S.Si.,M.Ag,Ketua PKK Nagari bawan Ny. Dila Arif Eka Putra,Ketua Bundo Kanduang Kecamatan Ampek Nagari,beserta pengurus Bundo Kanduang Nagari Bawan.”

Arif Eka Putra,S.Sn Wali Nagari Bawan menyebutkan saat ini penerapan ABS – SBK, di tengah masyarakat sudah mulai berkurang, Hal itu disebabkan minimnya sosialisasi dan memberikan pemahaman adat kepada generasi muda

Tahun ini kita telah menganggarkan melalui dana nagari untuk memberikan pelatihan kepada Bundo Kanduang yang ada di nagari bawan.”

Wali Nagari Bawan,Arif Eka Putra,S.Sn berharap kegiatan ini mampu memberikan pemahaman yang lebih mendalam terkait penerapan ABS SBK di kehidupan sehari-sehari bagi bundo kanduang nagari bawan.”

“Tertumpang harapan kita, Bundo Kanduang nagari bawan akan mewariskan nilai-nilai adat dan budaya Minangkabau ke generasi muda, sesuai filosofi ABS SBK yang menjadi acuan untuk berprilaku dan bertindak di kehidupan sehari-hari.” ujarnya.

Walinagari Bawan Arif Eka Putra,S.Sn menambahkan bahwa Pemerintah Nagari Bawan tengah berupaya untuk mendukung seluruh program Lembaga – lembaga Nagari salah satunya hari ini untuk peningkatan pengetahuan bundo kanduang dan Insya Allah, Pemnag Bawan akan mendorong apa saja program-program yang dicanangkan Bundo Kanduang kedepannya Untuk itu, kita berharap kegiatan dapat di pahami agar bisa kita terapkan di tengah masyarakat.”

Aprianto,DT.Tan Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN )Bawan mengatakan pelatihan Bundo Kanduang yang digagas Pemerintah Nagari Bawan ini, merupakan suatu kepedulian nagari terhadap perkembangan dan penerapan adat di nagari kita ini, kita tidak bisa pungkiri saat ini pemahaman dan penerapan adat dikalangan masyarakat terutama pada generasi muda mulai memudar,

Kepedulian pemerintahan nagari bawan dalam menumbuh kembangkan adat ini sangatlah besar manfaatnya.” Katanya

Apalagi dengan kemajuan teknologi sekarang, kalau orang tua tidak bisa mengawasi anak dan kaula muda dalam pemanfaatan gadget, akan berdampak kepada berbagai hal yang merusak tatanan kehidhpan dan tatanan adat salingka Nagari Bawan yang berlaku.”

Apa yang diprogramkan Walingari Bawan ini adalah suatu terobosan dalam memberikan pemahaman dan pengetahuan adat yang berpatokan kepada “ABS – SBK.”tambahnya

Secara terminologi A.DT.Tan Majolel KAN Bawan menjelaskan perempuan yang sudah berkeluarga melekat pada dirinya berkedudukan sebagai Pariuak Timbago di kaumnya anggota masyarakat di nagari nya sebagai seorang ibu bagi anak-anaknya, sebagai seorang istri dari suaminya, yang disebut dengan “Bundo Kanduang.” berfungsi sebagai, Limpapeh Rumah Nan Gadang, Amban puruak Pagangan Kunci, Pusek Jalo Kumpulan Ikan, Ka Unduang-Unduang Ka Madinah, Kapayuang Panji Ka Sarugo dan Cahayo Rumah Salendang Dunia.”ujarnya

Kok Auih ( haus ) ka tampaik mintak Aia ( Air ) kok Litak ( Lapar ) ka tampaik mintak Nasi itulah Bundo Kanduang diranah Minang.”

A.DT.Tan Majolelo ketua KAN Bawan menyebutkan, Bundo Kanduang memiliki peran penting bagi daerah, karena keberadaan organisasi Bundo Kanduang merupakan lembaga penting dalam melestarikan dan memperkokoh adat istiadat dan budaya, khususnya bagi perempuan di Minangkabau, Khususnya di Nagari Bawan.”

“Keberadaan bundo kanduang menjadi salah satu kunci kokohnya pondasi rumah gadang kita.”tutupnya (*)