Bangka Belitung, Kompas86.id
Kepala Pusat Perencanaan dan Pengembangan Standar LPM dari Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang, Dr. Srie Nuning Mulatsih, S.E., M.Si menilai, bahwa Erzaldi Rosman merupakan sosok yang mampu membawa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menuju kearah yang lebih baik lagi. Selasa (8/10/2024)
Menurut Doktor Ilmu Ekonomi ini, berkaca pada masa kepemimpinan di 2017-2022 lalu, Erzaldi telah menorehkan keberhasilan dari hampir segala sektor.
Tidak hanya di sektor pembangunan, namun Erzaldi berhasil menorehkan keberhasilan yang begitu progresif di sosial hingga ekonomi.
“Kita akui bahwa ada beberapa indikator keberhasilan pembangunan ekonomi di Bangka Belitung , baik dari sisi sosial, ekonomi hingga lingkungan mengalami fase progresif yang sangat membanggakan di era kepemimpinan Erzaldi Rosman selaku Gubernur pada masa itu (12 Mei 2017 – 12 Mei 2022),” jelas Srie, Selasa (07/10/2024).
Dirinya pun telah merangkum 10 indikator keberhasilan Erzaldi Rosman dimasa kepemimpinannya tersebut, antara lain :
1. Pertumbuhan Ekonomi dimasa Erzaldi memberikan dampak keberhasilan yang meningkat, dicerminkan perubahan persentase Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang memiliki nilai bruto dari seluruh sektor perekonomian, tahun 2021-2022 tumbuh sebesar 4,40 persen. (Data BPS Babel).
2. Indeks Pembangunan Manusia atau IPM terlihat pada gambaran kesejahteraan masyarakat Babel yang lebih komprehensif, mulai dari pendidikan, pendapatan, dan harapan hidup. Trend IPM dari tahun 2010 – 2020 selalu meningkat walaupun sempat hadir masa pendemi. (Data BPS 2020).
3. Kesetaraan Pendapatan, Gini Ratio Bangka Belitung terbaik di Indonesia, dalam catatan BPS pada September 2017 bahwa Gini Rasio Babel sebesar 0,288, terendah dibandingkan 33 provinsi lainnya dan satu-satunya provinsi dengan Gini Rasio dibawah 0,3. (Data BPS 2017)
4. Tingkat Pengangguran menunjukkan angka pengangguran turun 0,22 persen yang berdampak pada menggeliatnya ekonomi di Babel pada masa kepemimpinan Erzaldi ditahun 2021, padahal Covid-19 baru saja menghantam semua sektor, tak terkecuali sektor ekonomi. (Data BPS 2021).
5. Infrastruktur, Pembangunan dan kualitas infrastruktur seperti transportasi, energi dan telekomunikasi di Babel memiliki nilai sangat baik berdasarkan data BPS, terjadinya peningkatan kualitas dari tahun ke tahun.
6. Investasi Asing Langsung (FDI). Salah satu indikator keberhasilan pembangunan ekonomi adalah FDI, karena jumlah dan kualitas investasi asing langsung dapat menggambarkan tingkat daya tarik ekonomi suatu daerah dan kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi. Terlihat jelas bahwa capaian realisasi investasi di Babel meningkat cukup signifikan ditahun 2021, karena pada tahun 2021 realisasi investasi sebesar Rp.4,33 triliun dan ditahun 2022 sebesar Rp.8,17 triliun, sehingga mengalami kenaikan sebesar 188 persen.(Data DPMPTSP Babel)
7. Indeks Kemudahan Berbisnis, walau masih dalam masa pandemi, secara jumlah unit usaha IKM Babel masih menunjukkan trend kenaikan, tercatat kenaikan tahun 2021 sebesar 7 persen dari tahun 2020.(Data Dinas Perindag Babel).
8. Tingkat Inflasi, Bank Indonesia mencatat inflasi Babel lebih rendah dibandingkan Nasional, terbukti inflasi tahunan sampai november 2018 diangka 3,07 persen atau pada angka 1,65 persen untuk inflasi kumulatif. Artinya peningkatan Confidence Level pencapaian inflasi ditahun 2018 menjadikan babak baru untuk era inflasi yang terkendali di Bangka Belitung.(Data BI 2018).
9. Kesejahteraan Sosial, sebagaimana data yang disajikan oleh BPS Babel pada tahun 2018 terkait data kependudukan, kesehatan, pendidikan, fasilitas, perumahan, keluarga berencana dan keadaan sosial ekonomi rumah tangga lainnya, rata-rata menunjukkan angka keberhasilan dalam Capaian kesejahteraan sosial.(Data BPS, Kesejahteraan Rakyat Provinsi.Kep.Babel 2018)
10. Keberlanjutan Lingkungan, Berdasarkan dokumen informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2018 di tujuh kabupaten/kota terlihat jelas Grafik dalam meminimalisir resiko bencana daerah serta antisipasi potensi bencana dan tingkat keberhasilannya. Semua tertuang dalam bentuk data yang bisa diakses oleh siapa saja. (Tim)