Desa Kertawangi Gagas Tiga Program Andalan Desa, Presentasikan Menuju Lomba Tingkat Provinsi Jabar

oleh
Bagikan artikel ini
Kepala Desa Kertawangi hadir saat mewakili lomba Desa dan Kelurahan tingkat provinsi

 

GARUT|KOMPAS86.ID, -Desa Kertawangi mewakili Kabupaten Bandung Barat mengikuti ekspose lomba Terbaik yang dilaksanakan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Provinsi Jawa Barat, Selasa 6 Juni 2023.

 

Sebelumnya Desa Kertawangi didaulat menjadi Desa terbaik tingkat Kabupaten Bandung Barat yang telah dilaksanakan pada 15 Mei 2023 lalu.

 

Dalam pemaparannya, Kepala Desa Kertawangi, Yanto Bin Surya atau kerap disapa Steve Ewon menjelaskan tiga program inovasi desa yang digagas dan sudah berjalan saat dirinya memimpin Desa Kertawangi periode 2019-2025.

 

“Hari ini Alhamdulillah kami mengikuti ekspose lomba Desa terbaik tingkat provinsi Jawa Barat di Kabupaten Garut, menjadi bagian dan salah satu kandidat dari 27 kabupaten/kota yang ada di Jawa Barat,” ujar Steve Ewon saat diwawancarai, di Fave Hotel, Kabupaten Garut, Selasa 7 Juni 2023.

 

Menurut Steve Ewon, tiga gagasan dan inovasi yang dipaparkan dalam lomba desa terbaik tingkat provinsi Jawa Barat ada adalah Kampung Kurang Sampah, Big Farmer dan Rumah Asik.

 

“Dalam ekspos ini, saya memaparkan program inovasi Desa Kertawangi yang menjadi unggulan, yaitu Kampung Kurang Sampah, Big Farmer dan Rumah Asik, ketiganya menjadi Juara tingkat kabupaten Bandung Barat, harapannya bisa menjadi juara tingkat provinsi bahkan nasional,” tutur aktivis lingkungan hidup dan pencinta hewan liar ini.

 

Steve Ewon menyampaikan jika ketiga program tersebut merupakan tahapan dasar bagaimana Indeks Desa Membangun (IDM) akan tercipta sehingga visi misi yang tertuang dalam RPJMDes akan bisa terlaksana sesuai harapan.

 

“Tiga program tersebut merupakan dasar bagaimana IDM akan terus tumbuh dan meningkat sesuai dengan RPJMDES yang telah disusun. Hal ini dianggap menjadi sebuah jawaban saat kolaborasi pentahelix yang terus kami ciptakan. Seperti Kampung Kurang Sampah, menjadi dasar bagaimana partisipasi masyarakat menjadi landasan terciptanya lingkungan yang bersih, kemudian Big Farmer yaitu etalase program Desa Wisata yang kami gagas dengan melibatkan para petani dan masyarakat agar tidak menjadi penonton dalam menggerakkan potensi desa dan sumberdaya manusianya. Lalu Rumah Asik, yaitu program upaya mengendalikan dan mengatasi persoalan stunting,” jelas Steve Ewon.

 

Ekspos yang dilaksanakan Dinas PMD Provinsi Jawa Barat memberikan kesempatan kepada setiap peserta dengan pemaparan selama 10 menit dan seksi tanya jawab selama 50 menit.

 

“Dalam ekspos ini kami diberikan waktu selama 60 menit dan tentunya banyak hal positif yang kami terima dari dewan juri terkait proses administrasi maupun arahan pembangunan bagi desa kami, tentunya kami sangat mengapresiasi dan menyampaikan terimakasih atas segala arahannya,” kata Steve Ewon.

 

Turut hadir mendampingi Steve Ewon, segenap unsur jajaran Desa Kertawangi bersama BPD Desa Kertawangi, Camat Cisarua, dan Dinas PMD Kabupaten Bandung Barat yang diwakili Kabid Administrasi Desa DPMD Kabupaten Bandung Barat.

 

“Apresiasi tentunya kami sampaikan atas nama pemerintah Kabupaten Bandung Barat kepada Desa Kertawangi yang menjadi wakil Kabupaten Bandung Barat dalam mengikuti lomba Desa Tingkat provinsi Jawa Barat tahap pertama, semoga akan lolos ke tahap berikutnya, harapannya menjadi pemicu bagi desa lainnya yang ada di Kabupaten Bandung Barat,” ujar Hendi Setiyadi saat mendampingi ekspos lomba Desa Tingkat Provinsi Jawa Barat di Kabupaten Garut.

 

Hendi menyampaikan pihaknya akan terus mendukung dalam proses tahapan lomba jika berhasil maju ke tahap selanjutnya bahkan jika menjadi juara tingkat provinsi.

 

“Kami akan mensupport jika proses tahapan pertama ini berhasil dan lolos ke tahap berikutnya, banyak hal terkait pola administrasi desa yang belum dipahami para kepala desa melalui lomba ini tentu menjadi salah satu bentuk sosialisasi yang efektif, semoga saja wakil dari Kabupaten Bandung Barat bisa terus menjadi wakil di tingkat nasional dan menjadikan desa yang benar-benar mandiri mengelola PADes nya sendiri,” katanya.***