Di Jepara, Oknum Kepala Desa diduga Melakukan Penculikan Terhadap Warganya JEPARA – Dugaan Indikasi Penculikan, penganiayaan dan pengancaman pembunuhan terhadap anak di bawah umur yang di lakukan oleh salah seorang oknum Petinggi/Kepala Desa Lantaran membela anaknya sendiri yang ribut dengan temannya pada hari Senin, 2 Januari 2023 Pukul 14:30 Wib, berbuntut panjang. Kejadian tersebut terjadi di salah satu Desa di Kecamatan Batealit, Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah, Minggu 8 Januari 2023. Berdasarkan hasil Investigasi di lapangan dengan dasar pengakuan korban dan orang tuanya bahwa peristiwa itu berawal dari sepulang sekolah seorang anak oknum Kepala Desa benama PA bersimpangan di jalan dengan FR dengan mbleyer-bleyer sepeda motornya, di bilang sama FS jangan menghina dan begitu sampai di rumah di rasa sudah tidak ada masalah. Saat FS bermain di Dukuh Beduk, dia di cari oleh PA dan orang tuanya HP seorang yang merupakan oknum kepala Desa, dengan menggunakan sepeda motor. Usai mendatangi tempat bermain FS, HP pergi begitu saja. Tidak selang beberapa lama PA bersama orang tuanya HP kembali menemui FS membawa mobil. Tanpa basa-basi FS langsung di masukkan ke mobil di bawa ke Rumah Oknum Kepala Desa tersebut sambil di pukulin oleh anak oknum kepala Desa tersebut. “Fs mengatakan dirinya dipukuli beberapa kali, namaun FS tidak berani melukukan perlawanan karena PA sama orang tuanya, FS mengatakan bapaknya atau oknum kepala Desa tersebut bilang “pateni wae Nang tak buak’e nek kali mosari,” ujar FS menirukan oknum kepala Desa. Berdasarkan keterangan saksi yang merupakan warga dukuh Beduk yang melihat kejadian tersebut dirinya membenarkan pengakuan korban dan orang tuanya sambil menjelaskan bahwa, “awalnya memang oknum Kepala Desa datang dengan sepeda motor dan langsung pergi, saya kira gak ada masalah apa-apa,” jelas saksi mata yang tidak mau disebut namanya. “Ternyata selang beberapa waktu oknum kepala Desa datang bersama anaknya dengan membawa mobil, dan langsung membawa FS di bawa masuk ke dalam mobil tidak tahu di bawa kemana,”tambahnya Menurut keterangan saksi lain saat oknum kepala Desa tersebut di tanya mau di bawa kemana, dirinya menjawab mau di bawa ke Polres. Usai kejadian itu, paginya FS mengalami mual dan muntah-muntah lalu di bawa ke Rumah Sakit RSUD Kartini, namun keluarga korban merasa penangan di RSUD penanganan agak lambat menurut keluarga FS, akhirnya di bawa ke Rumah Sakit Graha dan di minta okname dan melakukan visum,”jelas orang tua korban FS. Atas kejadian tersebut Keluarga FS merasa tidak terima akhirnya melaporkan kejadian penganiayaan yang dilakukan anak oknum petinggi tersebut ke SPKT Polres Jepara. (Rud)

oleh
Bagikan artikel ini

JEPARA Jateng Kompas86.id

Dugaan Indikasi Penculikan, penganiayaan dan pengancaman pembunuhan terhadap anak di bawah umur yang di lakukan oleh salah seorang oknum Petinggi/Kepala Desa Lantaran membela anaknya sendiri yang ribut dengan temannya pada hari Senin, 2 Januari 2023 Pukul 14:30 Wib, berbuntut panjang.

 

Kejadian tersebut terjadi di salah satu Desa di Kecamatan Batealit, Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah, Minggu 8 Januari 2023.

 

Berdasarkan hasil Investigasi di lapangan dengan dasar pengakuan korban dan orang tuanya bahwa peristiwa itu berawal dari sepulang sekolah seorang anak oknum Kepala Desa benama PA bersimpangan di jalan dengan FR dengan mbleyer-bleyer sepeda motornya, di bilang sama FS jangan menghina dan begitu sampai di rumah di rasa sudah tidak ada masalah.

 

Saat FS bermain di Dukuh Beduk, dia di cari oleh PA dan orang tuanya HP seorang yang merupakan oknum kepala Desa, dengan menggunakan sepeda motor. Usai mendatangi tempat bermain FS, HP pergi begitu saja.

 

Tidak selang beberapa lama PA bersama orang tuanya HP kembali menemui FS membawa mobil. Tanpa basa-basi FS langsung di masukkan ke mobil di bawa ke Rumah Oknum Kepala Desa tersebut sambil di pukulin oleh anak oknum kepala Desa tersebut.

 

“Fs mengatakan dirinya dipukuli beberapa kali, namaun FS tidak berani melukukan perlawanan karena PA sama orang tuanya, FS mengatakan bapaknya atau oknum kepala Desa tersebut bilang “pateni wae Nang tak buak’e nek kali mosari,” ujar FS menirukan oknum kepala Desa.

 

Berdasarkan keterangan saksi yang merupakan warga dukuh Beduk yang melihat kejadian tersebut dirinya membenarkan pengakuan korban dan orang tuanya sambil menjelaskan bahwa, “awalnya memang oknum Kepala Desa datang dengan sepeda motor dan langsung pergi, saya kira gak ada masalah apa-apa,” jelas saksi mata yang tidak mau disebut namanya.

 

“Ternyata selang beberapa waktu oknum kepala Desa datang bersama anaknya dengan membawa mobil, dan langsung membawa FS di bawa masuk ke dalam mobil tidak tahu di bawa kemana,”tambahnya

 

Menurut keterangan saksi lain saat oknum kepala Desa tersebut di tanya mau di bawa kemana, dirinya menjawab mau di bawa ke Polres.

 

Usai kejadian itu, paginya FS mengalami mual dan muntah-muntah lalu di bawa ke Rumah Sakit RSUD Kartini, namun keluarga korban merasa penangan di RSUD penanganan agak lambat menurut keluarga FS, akhirnya di bawa ke Rumah Sakit Graha dan di minta okname dan melakukan visum,”jelas orang tua korban FS.

 

Atas kejadian tersebut Keluarga FS merasa tidak terima akhirnya melaporkan kejadian penganiayaan yang dilakukan anak oknum petinggi tersebut ke SPKT Polres Jepara.

(Rud)