Agam // KOMPAS86.ID – Dinas Kesehatan Kabupaten Agam, Melalui Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Menyelenggarakan Pertemuan Orientasi Upaya Berhenti merokok dan Penerapan Perda Kawasan Tanpa Rokok (KTR), Acara dihadiri Pejabat Fungsional Penyakit Tidak Menular (PTM), Fauzan Skep, MM, beserta staf, Kepala Puskesmas se Kabupaten Agam, Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas se Kabupaten Agam, Penanggung Jawab Penyakit Tidak Menular (PTM) Puskesmas Se Kabupaten Agam, Penanggung Jawab Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Se Kabupaten Agam.
Acara pertemuan dilaksanakan di Hotel Grand Royal Denai, Bukittingi, pada Rabu dan Kamis, Tanggal 7 dan 8 Desember 2022, menghadirkan pembicara, dr Suyastri, SpP (K), Yang merupakan Ahli paru Konsultan Onkologi Thorax, dengan materi tentang penyakit paru akibat rokok, pembicara lainnya, menghadirkan seorang Trainer Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) berlisensi Nasional, Hidayatul Taufik, SSTP sebagai Trainer Upaya Berhenti Merokok (UBM) bagi semua peserta pertemuan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Agam yang dihubungi via telpon seluler menyatakan, Bahwa Konsumsi rokok sangat merugikan masyarakat diberbagai sektor Kehidupan, Mulai dari sektor Kesehatan, Ekonomi, Pendidikan, maupun sosial dan ketertiban masyarakat, berdasarkan data yang kami baca Indonesia merupakan negara ketiga jumlah perokok terbanyak di Dunia , karena itulah pengendalian konsumsi rokok dan sosialisasi Penerapan Perda KTR terus kami lakukan, salah satunya dengan melaksanakan kegiatan ini.
Sementara Pejabat Fungsional Penyakit Tidak Menular (PTM), Fauzan menyatakan acara pertemuan mendatangkan petugas dari Puskesmas, dan Sekolah sekolah se Kabupaten Agam, tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan peserta tentang kerugian merokok, dan sekaligus melatih peserta pertemuan untuk mampu melakukan terapi kepada pasien yang mengalami kecanduan rokok yang sudah berniat untuk berhenti.
Seorang perokok berat aktif, Pak E, 55 Tahun yang datang sebagai pasien contoh terapi, yang diwawancarai setelah acara selesai menyatakan bahwa sejak diterapi malam tadi, didepan semua peserta pertemuan didapatkan fakta bahwa keinginannya untuk merokok sampai saat ini (sudah 10 jam. Red) sudah tidak ada lagi,
Dijelasakan oleh Edi, dia merasakan bau yang tidak enak yang sangat menyengat sesaat sedang terapi sedang merokok, padahal saya merupakan perokok berat yang aktif yang menghabiskan sampai 3 bungkus rokok sehari, ujarnya.
Saya berharap ikhtiar untuk berhenti merokok bisa saya lanjutkan, dan peserta yang dilatih oleh trainer bisa juga mempraktikan kegiatan terapi Upaya berhenti merokok di Puskesmas masing masing.
Sementara salah seorang Guru Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Sri Sofi Andriani dari SMP 4 Palembayan, yang menjadi salah satu peserta pertemuan mengungkapkan apresiasi dengan diselenggarakannya kegiatan ini Oleh Dinas Kesehatan, memang berdasarkan pantauan kami-kami, anak anak yang merokok pada usia sekolah sudah sangat mengkhawatirkan sekali, kita berharap ilmu yang didapatkan diacara pertemuan ini bisa dipraktikan di sekolah masing masing dengan tujuan menurunkan angka perokok aktif di kalangan pelajar di sekolah kami, tutupnya. ( red )