Direksi Pasar Bersihkan Selokan. Frantigo : pencitraan dan Bukan Solusi Pasar
Bitung(Sulut)Kompas86.id
Aksi membersihkan selokan dipasar winenet, yang dilakukan oleh Pjs. Direktur Operasional Perumda Pasar Bitung Michael Jakobus mengundang reaksi dari pemerhati Kota Bitung eks. Aktivis 98 Irfan Frantigo. Selain bermakna pencitraan semata, pemberitaan ini bukan jawaban persoalan pasar.
Dihadapan Media, Frantigo menilai aksi pembersihan selokan yang dipaksakan seakan akan dilakukan oleh pejabat sekelas direktur BUMD, jelas mengandung unsur pencitraan. Sebab, pejabat sekelas direksi harusnya berjuang dalam konsep untuk membenahi dan memperbaiki pasar secara kolektif. persoalan membersihkan Selokan urusan petugas kebersihan, dan petugas jauh dibawah tupoksi Direksi.
“Ini yang keliru bagi pejabat saat sekarang. Suka mempertontonkan pencitraan, padahal dimata publik tidak relevan dengan persoalan pasar saat ini. menemukan konsep operasional terbaik, adalah tugasnya !” tegas Frantigo.
Aktivis 98 yg dikenal sangat vokal dan kritis dieranya menegaskan. membersihkan selokan bukan jawaban dari sekian banyak masalah pasar saat ini. harusnya pemberitaan dalam membentuk citra Direksi dan BUMD pasar, adalah memberitakan tentang pemikiran solusi bagi penataan dan perbaikan secara menyeluruh dan bukan membersihkan selokan.
“Coba lihat kondisi pasar dan banyaknya kritik yang diberikan publik. semua dialamatkan kepada BUMD pasar, karena selama berdiri sejak 2021 tidak bisa mensejahterakan pedagang. jawaban masalahh , Itu jauh lebih penting” terang Frantigo.
Pada kesempatan itu Frantigo merasa karakter seperti ini tidak populer dimata pedagang. Pedagang dan publik mengharapkan gebrakan lebih dari Ketua TP3 Sepakat. Sebab yang diharapkan Walikota sebagai kepala daerah, adalah mendorong ada peningkatan kenyamanan dan kesejahteraan pedagang yang signifikan. Jika sekelas Direksi berprilaku seperti ini, Frantigo menduga yang bersangkutan tidak bisa menterjemahkan semangat kerja Bitung Hebat Oleh Walikota dan Wakil Walikota Maurits – Hengky. (*)
