Edy Sujatmiko: Memberikan Suara pada Pemilu atas Dasar Imbalan Uang Artinya kita tidak Cinta Negeri

oleh
Bagikan artikel ini

Jepara Jateng-kompas86.id

Ada dialog menarik antara Sekda Edy Sujatmiko dengan salah satu siswa dalam acara Milenial Cinta Negeri  yang diikuti 200 pelajar SLTA di Jepara  di aula SMK Bhakti Praja, Kamis (26/1-2023). Acara dihadiri pula oleh Kepala Kesbangpol Jepara, Lukito Sudi asmoro dan  Kepala  SMK Bhakti Praja Bobby Surya Kartika ST, M. Pd

 

Saat Edy Sujatmiko menanyakan pada siswa tentang keikut sertaan dalam Pemilu nanti apakah dengan kerelaan hati atau uang, ternyata sebagian besar anak menjawab karena imbalan uang. “ Imbalan akan saya gunakan untuk menambah uang  saku sekolah,” ujar salah satu siswa  yang kemudian mewakili peserta dengan terus terang.

 

Edy kemudian menegaskan, anggapan seperti itu tidak sesuai dengan nilai cinta negeri.  Karena itu ia mengajak para  pemilih pemula, pemuda dan bahkan warga masyarakat untuk memberantas dan mencegah korupsi dengan memilih calon terbaik yang memiliki kemampuan dan karakter yang baik. Saatnya kita tidak lagi  memilih hanya karena imbalan uang,” pintanya

 

Edy Sujatmiko kemudian menjelaskan tentang peran penting pemuda, terutama pemilih pemula dalam pembangunan demokrasi. “Salah satu wujud cinta kita pada bangsa adalah dengan berpartisipasi dalam Pemilu untuk menentukan  wakil di lembaga legislatif,  bupati wakil bupati , gubernur wakil gubernur  serta presiden dan wakil preside tahun 2024,” ujar Edy menjelaskan

Cinta negeri wujudnya bertangung jawab memilih. “Jangan memilih hanya karena imbalan uang. Tetapi harus diteliti benar, integritas calon, rekam jejak, kemampuan, karakter dan  program-programnya yang rasional dan mampu mensejahterakan rakyat,” papar Edy

Ia kemudian menjelaskan, jika memberikan suara pada pemilu atas dasar imbalan uang artinya kita  tidak cinta negeri, sebab kita  sudah menggadaikan  suara. Ujungnya adalah korupsi,  sebab dari orang-orang yang memberikan uang pada Pemilu pasti pengin uangnya kembali. Jika sudah demikian yang rugi adalah masyarakat dan bahkan awal kerusakan bangsa,” tegas Edy Sujatmiko.

(Rud)