Fatimah Hadi Tokoh Pendidikan Perempuan Riau

oleh
Bagikan artikel ini

Riau, Kompas86.ID – Salah satu Tokoh Pendidikan Perempuan Dra Hj Fatimah Hadi asal Kuantan Singingi, Riau merupakan sosok yang gigih perjuangan mengajak wanita – wanita bangkit dan terus mengejar prestasi.

Atas tekat dan keinginan yang kuat itu, ribuan perempuan – perempuan Riau bangkit dan menjadi tokoh besar di semua bidang pendidikan dan berhasil berkarir seperti kaum laki – laki.

Menariknya lagi, dalam mengembangkan pendidikan anak – anaknya, dengan kesederhanaan mampu memotivasi hingga sampai puncak prestasi. Dan bahkan, semangat berjuang yang sangat tinggi menurun kepada anak – anaknya.

Dihari Pendidikan Nasional jatuh pada 2 Mei 2023, momen luar biasa untuk mengenang sejarah dan mengingat hasil perjuangan tokoh perempuan asal Kuansing.

Tujuannya adalah, sebagai salah satu wujud kecintaan dan menghargai jasa para pahlawan yang telah berjuang untuk bangsa.

Umi Fatimah Hadi adalah sosok pendidik, selain sebagai Dosen di Universitas Lancang Kuning juga Dosen di Akademi Koprasi (AKOP) Riau serta berdakwah.

Umi adalah panggilan sehari – hari disematkan kepada Fatimah Hadi oleh masyarakat dan anak – anaknya, menjadi satu sebutan luar biasa dan punya arti sendiri.

Hasil dari berbagai sumber data, bahwa dalam perjalanannya, Umi Fatimah Hadi berhasil membangun dan mendirikan Pondok Pesantren Darun Najah di Sei Alah Kuansing. Dimana, pondok ini tujuannya adalah membantu pendidikan anak yang kurang mampu.

Seperti di jelaskan oleh Dra. Hafny Ma’rifat M.Pd salah satu anaknya, yang juga Dosen di Riau bahwa Umi Fatimah Hadi adalah salah satu sosok pejuang Kemerdekaan RI pada tahun 1945, hingga disematkan kepadanya sebagai Pengurus Organisasi Perempuan Veteran Riau.

“Selain itu, karena kegigihannya dalam meningkatkan pendidikan perempuan di Riau,” ujarnya.

Sebutan itu, karena ada sejumlah pengakuan dan penghargaan yang telah di terima Umi Fatimah Hadi dan keluarga.

Contohnya, berhasil meraih penghargaan dari Pengurus Ikatan Keluarga Diniyah (IKD) Putri Padang Panjang, Sumatra Barat yakni dengan memberikan penghargaan sebagai salah satu Tokoh Pendidikan Perempuan Riau langsung di saksikan/ dihadiri oleh Pemerintah Provinsi Riau.

Selain itu, lanjutnya, kisah kehidupan Umi Fatimah Hadi juga diabadikan dalam sebuah buku Sosok Mutiara Kartini Riau.

“Dalam berjuang Umi Fatimah Hadi sangat tegas dan bijaksana, oleh karena itu, tidak heran puluhan anaknya,semua berpendidikan sarjana, bahkan ada yang S3 (Pendidikan Doktor).

Seperti Dr. Nelly Ma’arif, S.E., M.M juga Dosen, Ir Nariman Hadi M.M juga Dosen. jadi sekeluarga justru banyak yang mengambil profesi sebagai tenaga pengajar.

Berikut anak – anak Dra. Hj Umi Fatimah Hadi dari pernikahan dengan Buya Syeikh Ma’rifat Mardjani :

Yakni DR. Dra. Hj. Nelly Nailatie Ma’arif, MBA (Jakarta), Hasby Ma,arif, Bc.Hk (Jakarta), Hj. Nirwana Ma’rifat (Jakarta), Ahmad Zahedi B.Sc (Pekanbaru).

Dan, Dra. Hafny Ma’rifat M.Pd (Pekanbaru), Zahratil Hilal (Jakarta), Dra. Nizma Hanum (Pekanbaru), Dra. Hj. Suzanna Hadi, M. Si (Osaka, Japan), Ir. Nariman Hadi, M.M (Taluk Kuantan), Nurul Uyuni (Pekanbaru), dan Dra. Devi Fauziah, M.Si (Pekanbaru).

“Ini yang luar biasa, Umi Fatimah Hadi berhasil mendidik anak hingga beberapa menyelesaikan pendidikan pasca sarjana,” sebutnya.

Selain itu, Umi Fatimah Hadi justru lahir pada tahun 1927 di Makkatul Mukamah, Saudi Arabia dan sempat mengenyam pendidikan Sekolah Dasar (SD) di Mekkah. Setelah ibunya Maryam meninggal, Ia baru kembali ke Indonesia bersama ayahnya Syeikh Muhamamd Hadi yang bergelar Angku Angin adalah merupakan ulama hapal Alquran dan fasih berbahasa Arab.

Pendidikan

Akhirnya, menetap di Sei Alah Kuansing, karena Umi Fatimah Hadi tidak bisa berbahasa Indonesia akhirnya oleh orang tuanya, Umi Fatimah Hadi disekolahkan di Bukit Tinggi.

Selama menuntut ilmu agama di Ponpes Bukit Tinggi itulah Umi Fatimah Hadi berkenalan dengan Buya Syeikh Muhammad Hadi, sebab sama sama belajar di Ponpes tersebut.

Setelah selesai pendidikan, Umi Fatimah Hadi melanjutkan pendidikan di IAIN Pekanbaru hingga meraih pendidikan sarjana dan langsung mengajar sebagai Dosen di Riau.

Selepas Pensiunan PNS (ASN), Umi Fatimah Hadi tidak berhenti mengajar. Melalui Pondok Pesantren Darun Najah di Sei Alah Kuansing terus mengabdi untuk masyarakat.

Hingga perjalanan hidupnya dihabiskan di Pondok Pesantren tersebut dan akhirnya berpulang kembali ke Hadapan Allah SWT dan di makamkan di lingkungan Pondok Pesantren di samping makam Buya Syeikh Ma’rifat Mardjani (Tokoh Pendiri Riau) dan Syeikh Muhamamd Hadi gelar Angku Angin (Ayah Umi Fatimah Hadi).

Layak raih penghargaan

Dihari Pendidikan Nasional, saatnya Pemerintah Provinsi Riau maupun Kuantan Singingi memberikan penghargaan kepada Tokoh Pendidikan Perempuan Umi Fatimah Hadi.

Penghargaan karena jasa Umi Fatimah Hadi telah berhasil memberikan pendidikan kepada semua orang khususnya bagi perempuan.

“Kami bangga, perjuangan Umi Fatimah Hadi banyak memotivasi perempuan Riau,” kata Nariman Hadi yang juga putri Umi Fatimah Hadi.

Semangatnya justru memotivasi lahirnya kartini – kartini baru di Riau, sejarah hidupnya layak dijadikan dokementasi istimewa bagi penggal sejarah dan mahasiswa dan peneliti.

Banyak, tokoh perempuan di Riau sesuai bidang masing – masing. Umi Fatimah Hadi berhasil mendampingi suami menjadi Tokoh Politik dan putra terbaik Riau duduk di Parlemen RI tahun 1955.

Menjadi pendamping suami, “Tokoh Politik” tentu tidak semudah dibayangkan orang, apalagi pada waktu itu situasi baru selesai Kemerdekaan Republik Indonesia dan Riau belum berdiri. Riau tergabung dalam Sumatra Tengah.

Pada saat Suaminya, Penggagas dan Pendiri Provinsi Riau sesuai dengan Undang – Undang, memiliki hak untuk meminta Riau pemekaran dan berpisah dari Sumatra Tengah adalah butuh perjuangan dan keberanian.

Akhirnya, Riau berhasil berdiri, situasi politik pun bergulir, Umi Fatimah Hadi berhadapan dengan beragam situasi. Ada yang suka dan tidak suka, ada dukungan dan perlawanan dalam mempertahankan “Riau Berdiri.”

Situasi itu, tidak bisa dibayangkan, semua juga berpengaruh pada kehidupan keluarga Umi Fatimah Hadi. Namun, karena perjuangan itu ikhlas tanpa pamrih, akhirnya masyarakat Riau merasakan hasil seperti saat ini.

Umi Fatimah Hadi meninggal pada tahun 2007, dan dimakamkan di Sei Alah Kuantan Singingi, Riau. ***