Bangka Belitung, Kompas86.id
Gerakan Pilih Kotak Kosong (PKK) di Pangkalpinang semakin kuat dengan adanya rapat pergerakan yang digelar oleh simpul massa dari Rumah Aspirasi Kotak Kosong. Rapat tersebut diadakan di kediaman Bapak Iwan Rahmat, yang berlokasi di Jalan Gandaria, Kecamatan Gerunggang, Kota Pangkalpinang pada Minggu 8 September 2024. Koordinator Gerakan PKK Pangkalpinang, M Natsir, memimpin pertemuan tersebut dengan semangat untuk memperkuat strategi pergerakan dan menyatukan elemen-elemen masyarakat yang merasa aspirasinya tidak terwakili oleh partai politik yang ada. Senin (9/8/2024).
Dalam pertemuan ini, Natsir yang dikenal sebagai Guru Natsir, tidak hanya mensosialisasikan strategi-strategi pergerakan, tetapi juga mendengar keluhan dan aspirasi langsung dari masyarakat.
Menurutnya, banyak warga Pangkalpinang yang merasa pilihan mereka terabaikan oleh partai-partai politik, sehingga Kotak Kosong menjadi simbol penting bagi perlawanan terhadap sistem politik yang dianggap tidak representatif.
“Kami hadir di sini untuk mendengar dan memperjuangkan aspirasi masyarakat yang selama ini merasa terpinggirkan. Pilih Kotak Kosong adalah langkah untuk menunjukkan bahwa kita ingin perubahan yang lebih baik untuk Pangkalpinang,” ujar Natsir dalam pertemuan tersebut.
Menariknya, pertemuan ini juga dihadiri oleh H. Ismiryadi, atau yang akrab disapa Bang Dodot, mantan Ketua DPRD Provinsi Bangka Belitung sekaligus tokoh masyarakat Pangkalpinang. Kehadiran Bang Dodot memberikan dukungan moral yang signifikan bagi para pendukung Kotak Kosong.
Dalam sambutannya, Bang Dodot menyampaikan pesan untuk terus berjuang tanpa rasa minder atau iri hati, serta menekankan pentingnya persatuan demi kebaikan Pangkalpinang.
“Kita semua di sini memiliki niat yang sama, yaitu membuat Pangkalpinang menjadi lebih baik. Jangan merasa minder, jangan ada rasa iri. Ini semua kita lakukan untuk masyarakat Pangkalpinang yang kita cintai,” kata Bang Dodot di hadapan peserta rapat.
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa meskipun Kotaknya kosong, hal itu bukan berarti gerakan ini tidak memiliki visi yang jelas.
“Kotaknya memang kosong, tapi otaknya tidak kosong! Mari berjuang untuk masa depan yang lebih baik,” seru Bang Dodot, yang langsung disambut dengan semangat oleh para peserta rapat.
Gerakan Pilih Kotak Kosong di Pangkalpinang terus menggema sebagai simbol perlawanan terhadap dominasi politik elite yang dirasa tidak mewakili kepentingan rakyat.
Pertemuan ini menjadi momentum penting untuk menyatukan berbagai elemen masyarakat yang kecewa dengan sistem politik yang ada.
Mereka berharap, melalui Kotak Kosong, suara-suara yang selama ini terpinggirkan dapat didengar, dan Pangkalpinang bisa bergerak ke arah perubahan yang lebih baik.
Dengan dukungan tokoh masyarakat seperti Bang Dodot dan semakin banyaknya simpul-simpul massa yang bergabung, Gerakan Pilih Kotak Kosong semakin memperkuat posisinya dalam dinamika politik lokal.
Pertemuan ini hanyalah awal dari rangkaian aksi sosial dan kampanye yang akan dilakukan oleh para pendukung Kotak Kosong di Pangkalpinang, yang terus memperjuangkan aspirasi masyarakat yang merasa tidak terwakili oleh calon tunggal. Mung Harsanto/KBO Babel / MB