Gibran Begitu Fres Dalam Debat Cawapres,Untuk Menanggapi Lawan Debatnya

oleh
Bagikan artikel ini

Palembang SumSel-Kompas86.ID

Menyaksikan debat cawapres malam ini dari sosok seorang Gibran benar-benar bukan menyaksikan debat saja tapi mendengarkan sebuah visi dan misi yang seolah sudah tergambar visualisasinya dan akan di bawa ke mana Indonesia untuk masa mendatang.

 

Begitu tampak santai dan begitu rileksnya Gibran menyampaikan uraiannya namun tetap fokus, serius dan tulus. Dominasi debat yang dibawakan Gibran benar-benar menciptakan suasana perdebatan yang cool, saya mengamati Gibran di media sosial yang disiarkan secara langsung dengan beberapa pandangan, sebagai berikut:

 

1. Ketenangan Gibran dalam berdebat menunjukkan bahwa dia sebenarnya dari hati terdalam tidak ingin berdebat, dia ingin berbincang-bincang tentang visi dan misi Indonesia maju kepada semua elemen bangsa. Makanya dia tampil dengan uraian yang begitu renyah, gurih dan nikmat di telinga para pemirsa.

 

2. Penguasaannya pada panggung debat memperlihatkan kepercayaan dirinya yang begitu kuat sehingga lawan debat pun bisa salah tingkah, sampai-sampai microphone pun terjatuh.

 

3. Dia tampil dalam acara debat begitu sederhana, walaupun dikenal sebelumnya plonga-plongo tapi bikin melongo yang lain. Pemaparan dan pisau analisisnya mampu membuka pemikiran yang lebih luas sehingga tepat guna arah pembicaraannya itu tak dapat diragukan lagi.

 

4. Penjelasannya tidak bertele-tele langsung pada pusat pembicaraan dengan menunjukkan postur, gestur yang lembut, tetap rendah hati dan sangat friendly. Di dalam surat An-Nahl ayat 125 dia ini disebut “jaadilhum billatiii hiya ahsan” melakukan debat dengan cara yang terhormat.

 

5. Body language-nya dan arah pembicaraan Gibran sangat jelas dia berbicara bukan untuk menang dalam berdebat tapi dia bicara apa adanya dan masuk ke dalam intinya lantaran sudah ada pengalamannya terkait dengan yang menjadi tajuk pembahasan. William Penn mengatakan, “In all debates, let truth be thy aim, not victory, or an unjust interest.” Artinya: Dalam semua debat bukan kemenangan atau keuntungan yang tidak ada apa-apanya yang jadi tujuan tapi kebenaran atau ketepatan yang menjadi tujuan utama itu.

 

6. Gibran sosok pemimpin masa depan Indonesia menunjukkan gaya berdebat yang classy, kredibel dan akuntabel. Jangan pandang sebelah mata terhadap seseorang, bukan usianya tapi kematangan pola pikirnya yang dewasa dan siap untuk segera terjun ke hadapan rakyat, membantu masyarakat dan mengentaskan problematika yang ada.

Akhirnya, saya dan kita semua telah merasakan disuguhkan jawaban-jawaban daging semua dari sosok seorang Gibran. Elektabilitas yang terus bertambah hingga pada puncaknya apalagi setelah debat cawapres ini, meyakinkan kita untuk satu putaran buat Prabowo Gibran demi menghemat kas negara.

pungkas. reporter hendrik