Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia – APPSI Kota Bitung menyerahkan keputusan relokasi ke pasar rakyat pateten kepada Pedagang korban kebakaran kanopi, pusat kota.
Hal ini ditegaskan Ketua Komisariat APPSI Pasar Cita Kanopi Pusat Kota Djufry A. Marhaba, usai mengikuti pertemuan bersama Forum Pimpinan Kota (Forkopimda) bersama pedagang pasar korban kebakaran, yang dipimpin Walikota Bitung Ir. Maurits Mantiri MM, diruang Sarundajang, Kantor Walikota Bitung (20/09/03).
Marhaba menjelaskan, sikap organisasi mendukung penanganan bencana, dan relokasi diserahkan kepada pedagang. Dia menguraikan, kehadiran APPSI didalam rapat tersebut merupakan undangan Pjs. Direktur Utama Perumda Pasar Roy Tangkudung melalui telp. Informasinya, ada rapat bersama forkopimda yang akan dipimpin Walikota Bitung untuk menyelesaikan persoalan bencana kebakaran dan relokasi.
Menurut Marhaba, Tangkudung meminta dua perwakilan organisasi untuk Hadir, karena ada organisasi lain juga yaitu Ikatan Pedagang Pasar Indonesia – IKAPPI Bitung akan hadir.
” sikap APPSI dalam kesimpulan pertemuan dengan forkopimda sudah jelas, dan disampaikan sekretaris APPSI Vanny Kaunang diakhir pertemuan, bahwa keputusan relokasi diserahkan kepada pedagang”, Jelas Marhaba.
” Kami juga hadir diundang Perumda, karena berharap ada perwakilan organisasi lain , untuk membahas masalah penanganan korban bencana kebakaran dan Relokasi. Sayangnya, hingga akhir kegiatan hanya sekitar 40 pedagang yang hadir, dan organisasi Lain dihadiri Ketua IKAPPI Billy Turang hanya diakhir kegiatan”, Tambah Marhaba.
Marhaba menjelaskan, pertemuan tersebut, Dipimpin Walikota Bitung, dan dimoderatori oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Ir. IGN Rudi Theno, S.T.,M.T. Secara bergantian Kapolres Bitung AKBP Tommy Souisa SIK, Ketua Pengadilan Negeri Bitung Rahmat Sanjata SH.MH, dan Kasdim Bitung (Mayor) Pratasik menyampaikan dukungan Forkopimda terhadap kebijakan penanggulangan bencana dan relokasi pedagang ke pasar rakyat pateten, karena kawasan Kanopi akan menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH).
Sementara APPSI, lewat Sekretaris organisasi sudah menjelaskan kepada forkopimda terkait program penanganan bencana dimana sudah memberikan santunan 1 juta per pedagang, juga membantu mendampingi pencairan Asuransi beberapa pedagang dibank, juga mendampingi pedagang mendapatkan restrukturisasi kredit perbankan, hingga bantuan pemulihan usaha dalam bentuk pengadaan alat masak kepada pedagang korban
” Lewat Sekretaris juga kami menjelaskan tentang program APPSI kepada pedagang pasar sebagai bentuk nyata penanggulangan pasca bencana. Termasuk menyampaikan kepada Forkopimda tentang aspirasi pedagang agar tidak direlokasi ke pateten” , Pungkas Marhaba.
Marhaba menjelaskan, bahwa organisasi terkejut dengan penjelasan Perumda bahwa sebenarnya sudah ada belasan pedagang yang sudah siap direlokasi, bahkan menurut Kanit Pasar Dewi Mamonto sudah banyak pedagang setuju direlokasi. Ironisnya, penjelasan Mamonto dibantah sejumlah Pedagang usai kegiatan. Menurut Marhaba, mereka (korban) belum mendapatkan keputusan soal relokasi.
” Pedagang masih berharap tidak direlokasi. Justru penjelasan Kanit Pasar ditentang pedagang”, Pungkas Marhaba.
Meski kurang direspon pedagang, Namun sikap pemerintah lewat Forkopimda tetap tegas merelokasi pedagang ke pasar rakyat pateten. Walikota Ir. Maurits Mantiri MM menjanjikan 3 bulan bebas biaya sewa, dan meminta APPSI Dan IKAPPI membantu proses relokasi ke pasar Pateten, juga mengevaluasi kapasitas usaha pedagang ditempat relokasi selama 3 bulan kedepan.
Walikota juga mendesak perumda menyelesaikan revisi penagihan atas sewa kios dan lapak, sesuai kesepakatan pengurangan sewa yang terjadi 2022 silam diruang Sarundajang bersama pedagang, dan kesepakatan revisi penagihan dengan APPSI diruang kaca Kantor Kediaman Walikota, awal januari 2023. (AK)