Jepara Jateng-kompas86.id
Kerajian ukir dan mebel di Jepara memerlukan konsistensi pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) agar tetap eksis di Bumi Kartini dan mampu bersaing di pasar nasional maupun internasional.
Hal tersebut disampaikan Ketua DPRD Jepara Haizul Maarif, saat dialog Interaktif Menjaring Aspirasi Masyarakat Jepara (Jaringan Asmara), Kamis (2/2/2023), di R Lisa FM. Dialog yang dibandu Kasubbag Media Massa Diskominfo Jepara M. Safrudin juga menghadirkan narasumber Kepada Disperindag Eriza Rudi Yulianto.
“Kerena itu pemerintah harus tetap hadir untuk mengangkat potensi ini dan menjaga agar warisan budaya ini tidak ditinggalkan pewarisnya,” tegas Haiz.
Oleh sebab itu pemerintah harus melakukan evaluasi dan menyusun strategi untuk melestarikan seni ukir. . ” Harus di suport dengan kebijakan pemerintah yang jelas dan konsisten,” ungkapnya.
Disamping itu masalah upah pekerja ukir harus dipikirkan. “Rendahnya minat anak anak muda untuk belajar dan menekuni seni ukir harus menjadi keprihatinan bersama, ujar Haizul Ma’arif.
Lebih lanjut Haiz berharap, kearifan lokal harus mendapat perhatian. ” Karena itu kesejahteraan pelaku ukir ini tidak boleh diabaikan dan tetap mendapat perhatian,”paparnya
Ia juga mengingatkan, kerajian ukir juga mengalami perkembangan sesuai dengan selera atau trend pasar. “Peluang ini harus bisa ditangkap oleh pelaku ukir agar bisa tetap eksis kedepannya. Mereka harus mengikuti trend pasar, ” terangnya.
Kepala Disperindag Eriza Rudi Yulianto mengatakan, pemerintah berupaya menjaga eksistensi ukir dengan mengikuti pameran baik regional maupun internasional. Saat ini tengah dipersiapkan untuk mengikuti pameran Ifex 9-12 Maret mendatang.
“Untuk pameran Ifek nanti, kita sudh tidak dipojok lagi. Ada perubahan untuk Jepara yang lebih baik,” katanya.
(Rud)