JAKARTA, Kompas86.id– Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan penyebab kenaikan harga beras belakangan ini. Presiden Jokowi menyebut perubahan iklim dan cuaca menyebabkan terjadinya gagal panen sehingga menjadi penyebab harga beras naik.
Harga beras di seluruh negara di dunia saat ini sedang naik, tidak hanya terjadi di Indonesia. Hal itu ditegaskan Jokowi saat menyerahkan bantuan beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Tangerang Selatan, Banten, Senin (19/2/2024)
Harga beras naik Karena ada yang namanya perubahan iklim, perubahan cuaca sehingga banyak yang gagal panen,” kata Jokowi.
Dijelaskan Jokowi, konsumsi beras di Indonesia tidak mengalami perubahan, namun produksinya berkurang, sehingga terjadi kekurangan suplai yang berakibat pada kenaikan harga. Berdasarkan situs resmi Badan Pangan Nasional yang diakses Senin, harga rata-rata beras premium secara nasional mencapai Rp16.100 per kg.
Harga rata-rata beras di Jakarta bahkan mencapai Rp 16.500 per kg. Sementara itu, harga tertinggi terjadi di Provinsi Papua Pegunungan yang mencapai Rp 23.800 per kg, sedangkan harga terendah di Aceh sebesar Rp 14.850 per kg.
Pemerintah pun menyalurkan bantuan beras untuk kepada 22 juta KPM, berdasarkan data yang dikelola oleh Kemenko PMK. Bantuan tersebut bertujuan meringankan beban KPM terhadap kenaikan harga beras ini.
“Pemerintah kita membantu bantuan beras ini agar meringankan ibu-ibu semuanya karena tadi harganya naik,” cetus
Jokowi.
Bantuan Pangan Beras, kata Presiden Jokowi, telah terlaksana sejak awal tahun 2023 dalam 2 tahapan dan kemudian dilanjutkan lagi pada tahun 2024. Bantuan pangan beras di 2024 disalurkan mulai Januari sampai Juni. Presiden Jokowi menekankan bahwa bantuan akan diperpanjang jika APBN masih memungkinkan
“Nanti setelah Juni kita liat APBN-nya mencukupi atau tidak. Kalau mencukupi kita lanjutkan,” tutup Jokowi. (Red)