Magelang,Jateng,Kompas86.id – Kelompok Tani Sido Rejo yang berada di Dusun Suringgono, Desa Petung, Kecamatan Pakis, tengah menggencarkan pembuatan pupuk organik sebagai langkah konkret untuk menjaga kesuburan tanah dan meningkatkan hasil pertanian, Rabu (13/11/2024).
Inisiatif ini diluncurkan sebagai upaya untuk mengatasi penurunan kualitas tanah yang disebabkan oleh pemakaian pupuk kimia secara berlebihan dalam beberapa tahun terakhir.
Dengan dukungan penuh dari Dinas Pertanian Kabupaten Magelang serta bimbingan dari Edi Santoso (Edy Gores) seorang penggiat pemberdayaan pertanian, kelompok tani ini memanfaatkan bahan-bahan alami dari lingkungan sekitar. Kotoran ternak, kompos, dan limbah pertanian diolah menjadi pupuk yang ramah lingkungan dan kaya akan unsur hara, sebagai alternatif untuk menggantikan pupuk kimia yang semakin mahal dan berdampak buruk pada tanah.
Proses pembuatan pupuk organik ini dilakukan dengan metode fermentasi yang memakan waktu sekitar 14 hari. Selama proses tersebut, bahan-bahan alami ini diolah menjadi pupuk yang dapat memperbaiki struktur tanah serta memberikan kandungan gizi yang diperlukan oleh tanaman untuk tumbuh dengan optimal.
“Ketua Kelompok Tani Sido Rejo, Sudarmo, melalui Wakil Ketua Pawit Bono Susilo, menjelaskan bahwa pupuk organik ini tidak hanya meningkatkan kualitas tanah dan ketahanan tanaman terhadap hama dan penyakit, tetapi juga memberikan dampak positif bagi hasil pertanian secara keseluruhan.” ujarnya.
Selain manfaat ekologis, penggunaan pupuk organik juga membawa keuntungan ekonomi bagi para petani. Dengan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang semakin mahal, mereka dapat lebih efisien dalam mengelola biaya produksi pertanian.
“Menurut Pawit Bono Susilo, Kami berharap dengan pemanfaatan pupuk organik ini, hasil pertanian dapat lebih maksimal dan tentunya lebih ramah lingkungan.” katanya kepada awak media saat ditemui di kediamannya.
Proses pembuatan pupuk organik ini juga membuka peluang bagi anggota kelompok tani untuk bekerja sama dalam mengelola bahan baku yang tersedia di sekitar mereka. Kolaborasi ini tidak hanya mempererat hubungan antarpetani, tetapi juga membangun kesadaran kolektif mengenai pentingnya pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Ke depan, kelompok tani Sido Rejo berharap inisiatif pembuatan pupuk organik ini mendapat dukungan lebih lanjut dari berbagai pihak, termasuk pemerintah setempat.
Pawit berharap agar pemerintah menyediakan pelatihan lebih lanjut dan akses pasar bagi produk pupuk organik yang mereka hasilkan.
“Kami berharap program ini dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam menerapkan pertanian yang tidak hanya mengutamakan hasil, tetapi juga kelestarian lingkungan dan kesejahteraan petani,” harapnya.
Inisiatif ini diharapkan menjadi langkah awal bagi penerapan pertanian berkelanjutan di Dusun Suringgono dan dapat menginspirasi desa-desa lain untuk mengurangi ketergantungan pada bahan kimia serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian alam untuk keberlanjutan sektor pertanian di masa depan.
Edy Gores Magelang