Kadisdik Ngobrol Perang Sarung di Bulan Ramadhan, Endingnya Perlu Pengawasan Semua Pihak

oleh
Bagikan artikel ini
Kadisdik Kota Cimahi Harjono saat Talkshow Fenomena Perang Sarung di Bram Podcast dan Limawaktu Radio Streaming

 

CIMAHI|KOMPAS86.ID, – Obrolan menarik yang disuguhkan Limawaktu Radio Streaming dengan tema “Perang Sarung” dibulan suci Ramadhan digagas bareng Kadisdik Kota Cimahi.

 

Disampaikan Kadisdik, fenomena perang sarung muncul tidak lagi menjadi rangkaian dalam menyambut bulan suci ramadhan sebagai budaya memyambut ramadhan, namun berakhir dengan tawuran yang berbuntut kriminalitas.

 

Hal tersebut diungkap Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Harjono saat talkshow di limawaktu radio streaming dan Bram Studio Podcast, lantai 2 Cimahi Mall pada Rabu (29/3/2023).

 

Dikatakan Harjono, saat ini pihak kepolisian menerima laporan adanya sekumpulan anak- anak berkerumun yang diduga akan melakukan tawuran perang sarung.

 

“Curiganya saat dihampiri aparat kepolisian, anak anak malah lari ketakutan. Oleh karena itu, pihak kepolisian mengamankan dan juga memeriksa masing masing anak, serta disuruh memanggil orang tua masing masing,”ungkapnya.

 

Dan kami dari Dinas Pendidikan Kota Cimahi mengapresiasi pihak kepolisian yang telah mengamankan, sehingga tidak terjadi hal yang diinginkan.

 

“Tentu ini perlu dilakukan agar para pelaku atau pelajar yang sering nongkrong atau keluar malam dengan alasan mau bangunin orang sahur menjadi efek positif kedepanya supaya tidak timbul tawuran perang sarung ,”ujarnya.

 

Guna menghindari hal itu, Harjono telah menindaklanjuti laporan dari Polres Cimahi ke pihak Dinas dengan surat edaran ke sekolah SD, SMP yang isinya meminta pihak sekolah dan guru agar terlibat aktif umtuk memberikan penyuluhan dan penyadaran kepada anak didiknya supaya tidak terjerumus ke hal yang bertentangan dengan hukum, tuturnya.

 

Disamping itu, Harjono menyebut bahwa Dinas Pendidikan Kota Cimahi telah bekerjasama dengan Kejaksaan Negeri Kota Cimahi untuk perlindungan hukum.

 

Hardjono berharap perang sarung ini tidak menjadi ajang tawuran selama bulan ramadhan. Lebih baik kelompok kelompok anak ini digiring untuk melakukan hal hal yang positif.

 

“Mudah mudahan perang sarung tidak dilakukan sebagai ajang untuk tawuran,  namun kita kembalikan senagai budaya tahunan dalam menyambut bulan ramadhan dengan mengaji dan mendengarkan ceramah dimesjid., Dan menghimbau kepada orang tua untuk tetap mengawasi anak anaknya dan mengarahkan ke hal yang positif,”pungkasnya. (Hr)