Garut Jabar_ Kompas86id
Penjabat (Pj) Bupati Garut, Barnas Adjidin, menekankan pentingnya peran keluarga sebagai fondasi utama pembentukan moral dan karakter anak. Menurutnya, keluarga tidak hanya berpotensi menjadi kekuatan, tetapi juga sumber masalah jika tidak dikelola dengan baik.
“Anak-anak yang memiliki sifat nakal tetap berasal dari keluarga. Karena itu, keluarga harus mampu mendidik anak agar memiliki akhlak yang baik,” ujar Barnas saat memberikan sambutan dalam peresmian Kampung Keluarga Berkualitas (KB) tingkat Kabupaten Garut di UPT Balai Diklat Kependudukan dan Keluarga Berencana (KKB), Kecamatan Tarogong Kidul, Senin (21/10/2024).
Barnas juga menyoroti tingginya angka perceraian di Garut. Ia mengusulkan agar ada regulasi yang memastikan kesiapan calon pasangan sebelum menikah guna menekan angka perceraian.
“Harus ada aturan agar pasangan yang mau menikah memiliki kesiapan kehidupan terlebih dahulu. Ini untuk mencegah perceraian dan masalah lainnya,” tambahnya.
Ia berharap Kampung KB dapat menjadi inovasi dalam mempercepat pembangunan keluarga berkualitas di seluruh wilayah Garut. Pendekatan yang digunakan, katanya, harus disesuaikan dengan kondisi masyarakat setempat, baik di wilayah pesisir, pegunungan, maupun perkotaan.
“Metode harus disesuaikan dengan kondisi lapangan. Penduduk pesisir, pegunungan, dan perkotaan tentu memiliki kebutuhan berbeda,” lanjut Barnas.
Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Kukuh Dwi Setiawan, mengapresiasi Kabupaten Garut sebagai salah satu daerah tercepat dalam membentuk Kampung KB hingga 100%. Prestasi ini akan dilaporkan kepada Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, mengingat program Kampung KB menjadi prioritas nasional dalam RPJMN 2020-2024.
“Seiring dengan nomenklatur baru, pengembangan Kampung Keluarga Berkualitas akan menjadi salah satu program prioritas,” ujarnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Barat, dr. Siska Gerfianti, menekankan bahwa keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang berperan penting dalam menciptakan generasi berkualitas. Menurutnya, pembangunan keluarga berkualitas dapat mengatasi masalah seperti stunting dan kemiskinan ekstrem.
“Kalau keluarga berkualitas, maka RT, RW, kelurahan, hingga provinsi pun akan berkualitas,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas DPPKBPPPA Kabupaten Garut, Yayan Waryana, menyampaikan bahwa Kampung KB menjadi wadah bagi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan berbagai sektor, termasuk pendidikan, kesehatan, sosial-budaya, dan hak-hak kependudukan.
“Keberhasilan Kampung KB tidak terlepas dari peran aktif masyarakat sebagai ujung tombak pembangunan,” tandas Yayan.
SN