Padang (Sumbar) KOMPAS86.ID– Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono, S.Ik. SH melakukan pengecekan terhadap jalannya proses pemeriksaan kesehatan (Rikkes) Tahap I seleksi Penerimaan Polri T.A 2023 untuk Bintara Polisi Tugas Umum (PTU).
Dalam pengecekan tersebut, Kapolda didampingi Irwasda Polda Sumbar Kombes Pol Arif Rahman Hakim, SH, Kabiro SDM Kombes Pol Sonny Mulvianto Utomo, S.Ik, dan Kabiddokkes Kombes Pol drg. Lisda Cancer, M.Biotech, Senin (8/5) di ruang Jenderal Awaloedin Jamin, gedung Sabhara Polda Sumbar.
Pantauan dilapangan, jenderal bintang dua tersebut ikut melihat proses pemeriksaan yang dilakukan oleh panitia terhadap peserta calon anggota Polri, mulai dari pemeriksaan komposisi tubuh, pemeriksaan gigi dan mulut, pemeriksaan THT, pemeriksaan tensi, pemeriksaan mata dan pemeriksaan buta warna.
Selaku Ketua Panda (Panitia Daerah), Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono menyampaikan bahwa dirinya bertanggung jawab untuk melakukan pengecekan secara langsung bagaimana proses dan mekanisme sesuai dengan ketentuan dari Mabes Polri terkait dengan penerimaan secara serentak, baik itu Taruna Akpol, Bintara maupun Tamtama Polri baik Polwan atau Polki.
“Hari ini kita melihat di sekitar kita ini calon Bintara Polisi yang pada pencermatan saya secara ril sudah berjalan dengan bagus, bagaimana mekanisme yang sudah ditetapkan,” kata Irjen Pol Suharyono.
Kapolda juga menyatakan untuk yang kesekian kali penekanan darinya, bahwa sebagaimana pakta integritas yang sudah disampaikan dan ditanda tangani oleh semua pihak baik itu calon, orang tua termasuk panitia bahwa proses pelaksanaan penerimaan atau rekrutmen secara serentak itu harus clear an clean, tidak ada permainan atau adanya upaya upaya yang dilakukan sehingga yang tidak memenuhi syarat menjadi memenuhi syarat.
“Kami sangat berharap dan mengimbau kepada semua pihak jangan sampai terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan selama proses ini,” jelasnya.
Sesuai yang disampaikan disaat awal pendaftaran kata Kapolda, bahwa polisi ini dalam rekrutmen terutama di Sumbar yang dipimpinnya tidak ada permainan maupun upaya yang ditempuh sehingga terjadinya penyimpangan.
“Secara eksternal kami himbau jangan sampai terpengaruh dengan upaya para pelaku kejahatan untuk mempergunakan celah celah dalam rekrutmen ini,” tegasnya.
“Istilahnya kalau dulu penembak diatas kuda. Kalau sekarang istilahnya penembak jitu, karena tidak perlu di atas kuda, tidak perlu dengan cara spekulasi tapi bisa jadi dilakukan secara nyata bahwa mereka berupaya bagaimana merubah nasib tetapi dengan cara yang tidak benar,” sambung Irjen Pol Suharyono.
Dirinya mencontohkan, seperti harus melakukan pendekatan-pendekatan kepada orang orang tertentu yang orang tertentu tersebut belum jelas siapa yang bersangkutan. “Kadang kadang ia mengaku dekat dengan Kapolda bisa jadi, mengaku dekat dengan panitia boleh jadi. Tetapi orang-orang itu main spekulasi seolah olah dia itu mempunyai kedekatan emosional maupun hubungan secara khusus yang menjadikan calon ini lulus, jangan sampai terpengaruh itu,” ujarnya.
Kapolda berharap kepada para peserta calon anggota polri yang saat ini tengah melaksanakan tes, untuk selalu berdoa dengan khusyuk, mempersiapkan fisik mental akademi yang baik.
“Karena kalau memang harus lulus dengan upaya itu, lolos dan terpilih dengan menggunakan cara yang jujur, dengan cara sesuai aturan mainnya itu akan lebih indah di akhir cerita dibanding dengan cara pemaksaaan-pemaksaan jalur tertentu, toh akan merugikan mereka sendiri,” ungkapnya.
Oleh karenanya, Kapolda berpesan dan mengingkatkan kembali jangan sampai kemudian masyarakat maupun orang tua atu calon itu sendiri terbawa arus oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab alias tertipu atau penipuan. Kalau sudah melakukan seperti itu, namanya penipuan dan jangan sampai terpengaruh.
“Karena semua ini adalah regenerasi, mereka anak-anak kami, adik-adik kami, yang pastinya polisi harus hebat dimasa yang akan datang . Oleh karenanya proses rekrutmen itu bukan yang main-main, karena ingin membentuk bagaimana polisi-polisi dimasa yang akan datang itu mereka benar-benar calon pelayan masyarakat yang baik, calon penegak hukum yang handal dan harkamtibmas yang profesional,” ujar Kapolda Sumbar.
“Kalau rekrutmennya sudah tidak profesional, mau jadi apa (polisi) kedepan. Kami tentunya sangat bertanggung jawab dengan hal ini beserta seluruh panitia,” ucapnya.
Ia menyebut, akan tetap mengikuti proses ini setiap hari dan setiap saat perkembangannya termasuk laporannya dari Panitia kepada Ketua Panitia Daerah. “Sampai nanti kami pun akan melaporkan ke unsur pimpinan di Mabes Polri,” pungkasnya.(*)