Ruteng NTT,-Kompas86.ID
Kasrem 161/Wira Sakti Kupang, Kolonel Simon Petrus Kamlasi, didampingi Adrianus Garu (AG), mantan DPD RI, melakukan silaturahmi ke keuskupan Ruteng yang berlokasi di Jln. Pelita no. 4 kelurahan Watu Kecamatan Langke Rembong Kabupaten Manggarai.
Simon Petrus Kamlasi dan Andre Garu diterima langsung Vikaris Jendral Keuskupan Ruteng, Romo Alfons Segar, Rektor Universitas Katholik Indonesia(UNIKA) Santu Paulus Ruteng, RD Maksimus Regus, beserta sejumlah romo yang ada di keuskupan Ruteng jumaat 3 mei 2024.
Turut hadir dalam Kegiatan tersebut, Maksimus Regus. Dandim 1612/ Manggarai Lerkol Arh Drian Priyambodo SE bersama sejumlah anggota Kodim 1612/Manggarai.
Tujuan kedatangan Kolonel Simon Petrus Kamlasi, Kasrem 161/Wira Sakti Kupang, dan Adrianus Garu ke keuskupan Ruteng adalah untuk bersilaturahmi sambil memperkenalkan program TNI.
Program TNI yang diperrkenalkan seperti Pompa Hidram, Sumur Bor. dan pembangunan Rumah Ibadah, serta program Jaga Alam dan Air.
Dalam pertemuan itu, Vikaris Jendral Keuskupan Ruteng romo Alfons Segar juga memperkenalkan tiga festival pastoral keuskupan , yakni Festival Golo Koe di Labuan Bajo, Festival Golo Curu, di Ruteng, dan Festival Lembah Sanpio di Kisol.
Hal itupun direspon baik oleh Kolonel Simon Petrus Kamlasi(SPK) yang siap mendukung program- program tersebut.
“Untuk pembangunan, memang kita butuh kerjasama antara Gereja. Pemerintah, dan TNI ” urai Simon Petrus Kamlasi.
Sedangkan ketahanan pangan, Simon Petrus Kamlasi juga memberikan penjelasan terkait pemanfaatan pertanian Smart Farming sehingga utang daerah yang tinggi pun tidak jadi persoalan karena masyarakat sudah memegang uang secara riil yang ada di tangan masyarakat.
Perlu diketahui, apa itu Smart Farming atau dengan kata lain pertanian pintar, adalah konsep yang menggabungkan teknologi informasi dan komunikasi(TIK) dengan pertanian untuk meningkatkan produktifitas, efisiensi, keberlanjutan.
Ini melibatkan penggunaan sensor, perangkat lunak analitik, kecerdasan buatan, dan konektivitas internet, untuk mengoptimalkan proses pertanian.
Dengan smart farming, petani dapat mengumpulkan data secara riil-time tentang tanah, tanaman, cuaca dan lingkungan sekitarnya.
Data ini kemudian di analisis untuk memberikan wawasan yg lebih baik dalam pengambilan keputusan, seperti kapan harus menyiram tanaman, memberi pupuk, mengendalikan hama, atau panen.
Seain itu smart farming juga dapat mencakup penggunaan drone, robot, dan otomatisasi lainnya untuk mengotomatisasikan tugas tugas tertentu dalam pertanian.
Hal ini membantu mengurangi biaya, waktu, dan tenaga kerja yang diperlukan, sambil meningkatkan hasil pertanian dan mengurangi dampak lingkungan.
Bicara pembangunan Rumah Ibadah, Kolonel Simon Petrus Kamlasi juga menawarkan gedung portable yang bisa digunakan untuk pembangunan rumah ibadah mini dengan ukuran 18 x 18.
Untuk diketahui, Gedung portable adalah sebuah bangunan yang dirancang untuk dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat yang lain dengan relatif mudah.
Bangunan ini sering kali di bangun dari material yang ringan dan mudah di pasang, seperti baja atau aluminium.
Gedung portable sering digunakan untuk acara- acara sementara, proyek konstruksi, atau keperluan lain yang membutuhkan bangunan sementara dengan kemampuan mobilitas tinggi.** Adipatma KORWIL KOMPAS86,ID NTT.