Kedatangan KM Kelimutu dan Wisatawan Karimujawa disambut Forkopimda Jepara

oleh
Bagikan artikel ini

Jepara Jateng-Kompas86.id

Kelimutu yang berangkat dari dermaga Legon Bajak, Desa Kemujan, Karimunjawa pukul  22.05 WIB dengan mengangkut 550 orang penumpang dari Karimumjawa dan 950 orang dari pelabuhan Sampit akhirnya berhasil bersandar dengan selamat di Pelabuhan Tajung Emas Semarang, Rabu (28/12-2022) pukul 05.00 WIB.

 

Kedatangan KM Kalimutu dan wisatawan Karimujawa disambut oleh  Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta bersama  Dandim 0719 Jepara Muhammad Husnur Rofiq, Kapolres Jepara Warsono dan Sekda Edy Sujatmiko. “Kami bersyukur akhirnya para wisatawan dan warga Karimunjawa dapat di evakuasi,” ujar Edy Supriyanta.

 

Secara khusus saya ucapkan terima kasih kepada Kementerian Perhubungan, Dirjen Perhubungan Laut, Direktur PT Pelni  dan Nahkoda KM Kelimutu  Kapten Anwar yang telah membantu menjemput wisatawan yang tertahan di Karimunjawa karena gelombang tinggi  sejak Sabtu tanggal 24 Desember 2022,” ujar Pj Bupati Jepara.

 

Sementara Kapolres Jepara AKBP Warsono kepada wisatawan juga menyampaikan terima kasih sebab selama tertahan di Karimunjawa terjaga suasana yang kondusif. “Bahkan muncul semangat untuk saling tolong menolong antara masyarakat Karimunjawa dan wisatawan,” ujar Warsono.

 

hal senada juga disampaikan Dandim 0719/Jepara Muhammad Husnur Rofiq, melalui peristiwa ini justru kita dapat belajar tentang persatuan dan kesatuan bangsa. “Warga Karimunjawa, wisatawan baik asing maupun nusantara tumbuh kegotong royongannya.Ini harus  dipelihara, hingga citra Karimunjawa  sebagai daerah tujuan wisata terus meningkat,” ujar Muhammad Husnur Rofiq.

 

Sedangkan Sekda Jepara Edy Sujatmiko mengungkapkan, masyarakat Karimunjawa, termasuk biro perjalanan, pemilik penginapan dan   aparat yang bertugas di daerah tujuan wisata ini  sangat baik membantu wisaatawan yang terjebak gelombang tinggi. “Tentu dengan dukungan dan arahan Forkopimda Jepara,” papar Edy Sujatmiko.

Walaupun kita siapkan penginapan gratis bagi yang membutuhkan termasuk makan, namun tidak ada yang memanfaatkannya. Artinya antara wisatawan dan masyarakat telah terbangun hubungan yang baik. Sikap seperti ini yang diperlukan dalam pengembangan Karimunjawa sebagai daerah tujuan wisata di Indonesia,” terang Edy Sujatmiko.

(Rud)