Kedatangan Tim Kemendagri Untuk Tindaklanjut Evaluasi Kinerja Penjabat Bupati Jepara.

oleh
Bagikan artikel ini

Jepara Jateng-kompas86.id

Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta menegaskan jika Pemkab Jepara siap mewujudkan target penanganan sejumlah isu nasional saat ini. Hal ini disampaikan oleh orang nomor satu di Jepara itu saat menerima kunjungan tim dari Kementrian Dalam Negeri, di Gedung Shima, Setda Jepara, Senin (13/2/2023).

 

Tim Kemendagri yang datang terdiri dari Inspektur Khusus Itjen Kemendagri Dr. Drs. Teguh Narutomo, M.M, Direktur Evaluasi Kinerja dan Peningkatan Kapasitas Daerah Ditjen Otda Kemendagri Dr. Deddy Winarwan, Inspektur IV Itjen Drs. Arsan Latif, M.Si dan Dr. Nizwar Affandi, Tenaga Ahli Itjen Kemendagri.

 

Kedatangan tim dari Kemendagri ini sebagai tindaklanjut evaluasi kinerja Penjabat Bupati yang rutin dilakukan setiap 3 bulan sekali.

 

“Sesuai arahan dari Bapak Presiden, kami siap mewujudkan target penanganan sejumlah isu nasional. Yakni percepatan peningkatan kesejahteraan sosial melalui penanganan kemiskinan ekstrem, stunting hingga revitalisasi pendidikan dan pendidikan vokasi,” ujar Pj Bupati Edy Supriyanta.

 

Edy menjelaskan jika angka kemiskinan di Jepara menjadi yang terendah di wilayah Muria. Tahun 2022, angka kemiskinan di Jepara sebesar 6,88 persen. “Sebelumnya angka kemiskinan di Jepara 6,66 persen pada 2019 dan meningkat pada 2021 sebesar 7,44 persen. Tetapi tahun lalu berhasil kita tekan lagi,” jelasnya.

 

Lebih lanjut Edy menjelaskan, untuk penanganan stunting, Jepara berhasil menekan prevalensinya dari 25 persen di tahun 2021 menjadi 18,2 di tahun 2022. Angka ini, kata Edy, berada di bawah rata-rata angka nasional dan propinsi.

 

“Sedangkan iklim investasi yang terbangun dengan baik terus meningkatkan jumlah investasi di Jepara, baik dari luar maupun dalam negeri,” ungkap Edy.

 

Untuk ekspor kayu dan olahannya, lanjut Edy, nilai ekspornya mencapai 193 juta USD, meningkat dari tahun 2021 sebesar183,6 juta USD. Sedangkan ekspor garmen dan sepatu hingga September 2022 sebesar 210 juta USD melampaui ekspor furniture kayu dan olahannya.

 

“Ini bukan berarti produk identitas daerah ini mengalami penurunan, melainkan tetap meningkat,” jelas Edy.

 

Sementara itu Inspektur Khusus Itjen Kemendagri Teguh Narutomo meminta perangkat daerah harus bersama-sama mendukung Penjabat Bupati agar kinerjanya semakin baik. “Kami tidak hanya memberikan evaluasi, tetapi juga melakulan pendampingan. Jika ada masalah dan kendala akan kita berikan treatment,” ungkapnya.

(Rud)