Batam,Kompas86.id- Ketua Indonesian Youht Congress (IYC) Kepulauan Riau (Kepri) Zainul Sofian sudah seharusnya PT SPAM Batam di evaluasi kinerjanya sebagai pelayanan Air Bersih di Kota Batam jika tidak bisa juga maka Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) Airlangga Hartanto Harus berani ambil ahli Perusahan tersebut guna kebutuhan kemaslahatan Masyarakat Kota Batam.
Pelayanan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Batam kian memburuk. Ketua DPW IYC Kepri Zainul Sofian mengatakan puluhan ribu masyarakat pelanggan teraniaya akibat kian buruknya pelayanan penyedia air minum. Derita demi derita di pusaran pelayanan Air bersih semakin memburuk dalam pengelolaan PT SPAM Batam mengakibatkan mati Air secara bergilir untuk warga Kota Batam
Padahal hak dan kedaulatan atas air bagi rakyat dijamin negara lewat undang-undang. “Namun faktanya, pelayanan buruk SPAM Batam menggelinding terus-menerus menderita akan pengelolaan Air Bersih”
Sejumlah warga pelanggan SPAM perpipaan di kawasan Nongsa dan kawasan lainnya terpaksa memanfaatkan air kubangan karena aliran air minum mati total di wilayah mereka. “Pelayanan SPAM Tak Manusiawi,” kata warganet.
Di balik sengkarut pelayanan SPAM banyak pihak menuding BP Batam tak menjalankan kewajibannya dan diduga “berkonspirasi” dengan perusahaan mitra milik konglomerat.
Parahnya atas kondisi pelayanan buruk itu, ramai-ramai menuding BP Batam melanggar atau tak mengindahkan perintah negara lewat perundang-undangan atas pemenuhan hajat hidup orang banyak itu.
Demikian juga atas perintah UU 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air (SDA). Belum lagi amanah Peraturan Pemerintah (PP) 122 tahun 2015 tentang SPAM. Tak kecuali UU Perlindungan Konsumen No 8 Tahun 1999, terindikasi dilanggar dan peraturan lainnya.
Warga pelanggan air minum malah dicandain oleh Kepala BP Batam Muhammad Rudi dengan narasi, “Bagus juga hidup, ye. Kalau mati 24 jam bagaimana?”
Menurutnya, kalau seorang pemimpin daerah tidak mampu bertanggung jawab terhadap hal-hal mendasar tersebut, ya untuk apa dipilih. “Artinya, dia tidak memiliki kemampuan dan kecakapan untuk menjadi seorang pemimpin,” ujarnya.
Baginya, seorang pemimpin daerah harus memiliki terobosan, bukan pemborosan. Harus mampu mencari solusi terhadap setiap persoalan warganya.
“Kalau pemimpin daerah justru membiarkan warganya sengsara gara-gara sulit mendapatkan air minum, ya bagus mundur saja,” pungkasnya.
Tak hanya itu, pihak swasta selaku pengelola SPAM di Batam, yakni PT Moya Indonesia salah satunya perusahaan entitas Salim Group harus bertanggung jawab. Kalau tak mampu mundur saja atau dimundurkan. “Sekarang, air itu sudah menjadi komoditi dan bernilai bisnis. Harus dicek dan dimintai pertanggungjawaban juga kepada pengelola yang sudah meraup cuan,” serunya.
“Sebaiknya Pemimpin yang besar harus berjiwa besar dan di sertai dengan karya-karya yang besar bukan Omongan Besar”, Terindikasi Pemecatan atau PHK Karyawan SPAM Batam sekitar 130 Orang secara sepihak, Ungkap Ketua Zainul Sofian
“Intinya, pemimpin harus gerak cepat demi memenuhi kebutuhan dasar warganya. Jangan hanya omong doang mau memperbaiki, tapi kenyataan tidak jalan. Bahaya pemimpin yang cuma bisa lips service saja”. ( D2k)