Magelang,Jateng,Kompas86.id – Ketua Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Kopi Arabika Merapi Merbabu Magelang, Istanto baru-baru ini menerima penghargaan dari Kementerian Hukum Republik Indonesia. Apresiasi ini diterima dalam acara Penutupan Tahun Tematik Indikasi Geografis pada Senin 2 Desember 2024 lalu.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Hukum RI Dr. Supratman Andi Atgas, S.H., M.H. dalam acara di Hotel Shangri-La Jalan Jenderal Sudirman Kav.1, Jakarta Pusat itu.
Diketahui, Kementerian Hukum Republik Indonesia, melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI), telah mencanangkan tahun 2024 sebagai Tahun Tematik Indikasi Geografis dengan tema “Cinta dan Bangga Produk Indikasi Geografis Indonesia”. Pencanangan ini merupakan upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, pelaku usaha, serta pemangku kepentingan lainnya dalam hal pelindungan dan promosi produk unggulan daerah.
Ditemui, di rumahnya, Candisari, Windusari, Kabupaten Magelang, Jumat (06/12/2024) Istanto yang merupakan petani buruh kopi ini menuturkan tentang apresiasi yang diterimanya dari Kementerian Hukum RI. Dikatakan bahwa apresiasi itu diterimanya berdasarkan kriteria dari Kemenkum RI.
“Jadi Kementerian Hukum RI memberikan penilaian kepada masyarakat termasuk petani, pelaku usaha, serta pemangku kepentingan lainnya dalam hal pelindungan dan promosi produk unggulan daerah. Dalam hal ini yang dinilai terkait keaktifan dan konsistensi dalam promosi Produk Indikasi Geografis pada Tahun Tematik 2024,” ujarnya.
Istanto menceritakan pada 18 November 2023 setelah berjuang selama empat tahun untuk memantapkan daya saing kopi Magelang sudah membuahkan hasil dengan diterimakannya sertifikat Indikasi Geografis Kopi Arabika Merapi Merbabu.
“Sertifikat Indikasi Geografis ini menjadi simbol kebanggan petani kopi Arabika di Kabupaten Magelang. Sertifikat kami terima dari Kementerian Hukum dan HAM, waktu itu. Hal ini menjadikan Kopi Arabika Kabupaten Magelang bisa bersaing di pasar kopi domestik maupun luar negeri,” terang Istanto.
Laki-laki berusia 63 tahun ini menandaskan Indikasi Geografis Kopi Merapi Merbabu Magelang menjadi perlindungan kopi di kawasan penghasil kopi di Kabupaten Magelang. Antara lain mencakup Kecamatan Grabag, Ngablak, Sawangan, Pakis, Dukun, Windusari, Kaliangkrik, dan Kajoran.
“Kopi Arabika Merapi Merbabu Magelang berdasarkan hasil uji yang dilakukan Puslitkoka Jember menunjukkan citarasa yang khas dan dominan seperti karamel, seperti madu, seperti rempah, fruity, seperti herbal, seperti kacang, floral, flowery, sweet potato, natural, dan lemony serta sebagian kecil chocolaty dan vanilla,” jelasnya.
Dikatakan Istanto, Indikasi Geografis menjadi penanda identitas kopi Arabika di kawasan penghasil kopi yang didaftarkan. Terbitnya Indikasi Geografis Kopi Arabika Merapi Merbabu Magelang juga menegaskan jati diri, mutu dan kekhasan kopi Arabika Magelang.
“Kami gencar melakukan promosi Kopi Arabika Merapi Merbabu Magelang hingga keparcayaan masyarakat terhadap produk ini semakin besar. Dengan demikian kepercayaan pasar menjadi semakin meningkat dan harga jual kopi Arabika juga semakin tinggi,” tukasnya.
Istanto menuturkan, MPIG Kopi Arabika Merapi Merbabu Magelang bisa terbentuk dan bisa menjalankan tupoksinya adalah atas pembinaan, bimbingan serta arahan dari Pemda Kabupaten Magelang dan instansi terkait. Yaitu antara lain Bappeda dan Litbang, Dinas Pertanian dan Pangan, serta pihak-pihak lain.
Salah satu bukti keaktifan dan konsistensi dalam promosi Produk Indikasi Geografis, maka layak Kopi Arabika Merapi Merbabu Magelang mendapat penghargaan. Kini, para pecinta kopi di mana pun dapat menikmati ragam citarasa Kopi Arabika Merapi Merbabu Magelang.
Edy Gores Magelang