Ketum Aliansi Lsm Ormas Peduli Kepri Angkat Bicara Terkait Aksi Damai Aliansi Pemuda Melayu Batal,Tukar Guling 8 masyarakat yang di Tahan di tangguhkan

oleh
Bagikan artikel ini



Batam,kompas86.id – Aksi Damai yang akan dilakukan masyarakat adat Relang yang didukung masyarakat Melayu dari Kabupaten Kota yang ada di kepulauan Riau ( 11 / 09 / 2023 ) dibatalkan.

Hal itu terjadi dari hasil musyawarah semua pihak baik dari kepolisian dan Bp Batam bersama perwakilan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi pemuda Melayu Pian sebagai Kordinator umum aksi.

Akibat dari pembatalan tersebut masyarakat yang akan melaksanakan aksi Damai merasa kecewa, sebagai tukar Guling tidak jadi melakukan aksi Damai, warga yang di tahan sebanyak 8 orang pada saat kejadian bentrokan pada tanggal 07 / 09 / 2023 ) diberikan penangguhan penahanan.

Saat media meminta tanggapan dari Ismail Ratusimbangan Ketum Aliansi LSM ORMAS Peduli meminta tanggapan atas pembatalan aksi Damai tersebut, Ismail mengatakan untuk saya orang yang sering melakukan aksi Damai tidak kaget lagi.

Namun lanjutnya dalam persolan ini perjuangan masyarakat Relang mundur selangkah memperjuangkan hak mereka,ini namanya barter dan tanpa di sadari pasti ada tekanan terhadap kordinator aksi Damai dari pihak kepolisian.

Menurut kaca mata saya semua ini terjadi akibat kesalahan pemerintah sendiri selama ini karena tidak bertanggung jawab, karena selama ini tidak melakukan musyawarah kepada masyarakat.

Untuk masyarakat adat dan tanah adat, sebetulnya tidak perlu persetujuan pemerintah, karena konstitusi sudah mengatur dan mengakui masyarakat adat dan tanah adat.

Dan sebagai bukti pemerintah mengakui 16 titik kampung tua masyarakat Relang,di sana pasilitas pemerintah di bangun selama ini, seperti sekolah, kantor pemerintah dan puskesmas.

Sekarang mereka akan di gusur inikan lucu sekali, mereka bukan melakukan tindakan kriminal dan pelanggaran hukum hanya mempertahankan tanah leluhur nya, yang kita tidak habis pikir perusahaan baru sebatas komitmen investasi, tetapi masyarakat sudah di korbankan.

Tidak ada alasan sebenarnya masyarakat Relang untuk takut karena kehadiran mereka di sana dilindungi oleh konstitusi, dan mereka bukan tidak mendukung investasi, mereka mendukung tetapi tanah leluhur mereka jangan dilenyapkan karena tempat tersebut memiliki nilai historis bagi masyarakat Melayu relang dan menjadi pertanyaan besar bagi masyarakat Batam hampir seluruh wilayah Relang di berikan kepada satu pihak, apakah nantinya akan berdiri negara dalam kota dimana hanya orang tertentu nantinya yang bisa masuk Relang tutupnya.(Red)