Semarang Jateng-Kompas86.ID
Semarang Setelah mendampingi Ahmad Luthfi dan Taj Yasin mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Komandan Pemenangan Muria Raya, Mbah Kholil, menyampaikan pandangannya terkait kondisi Jawa Tengah saat ini dan perlunya pemimpin yang lebih mumpuni.
Mbah Kholil menegaskan bahwa selama ini Jawa Tengah belum beruntung memiliki gubernur yang mampu membawa provinsi ini ke arah kemajuan yang signifikan. Menurutnya, masih ada banyak kabupaten di Jawa Tengah yang masuk kategori miskin, seperti Brebes, Wonosobo, dan Blora. Selain itu, kualitas infrastruktur jalan di Jawa Tengah dinilai sebagai yang terburuk di Pulau Jawa.
“Jawa Tengah punya jalan terburuk di Pulau Jawa. UMR Jateng tergolong masih rendah dibandingkan dengan Jawa Timur dan Jawa Barat,” ungkap Mbah Kholil. Ia juga menyebut bahwa warga Jawa Tengah sudah merasa muak dipimpin oleh gubernur yang lebih mementingkan pencitraan di media sosial daripada kerja nyata.
Sebagai Komandan Pemenangan Muria Raya, Mbah Kholil mengaku memahami dengan baik mana calon yang layak diperjuangkan untuk kemajuan Jawa Tengah. Dari tiga kontestan yang ada, ia menilai Ahmad Luthfi sebagai sosok yang paling ideal dan mampu memahami problematika mendasar di Jawa Tengah.
“Lutfi sudah janji bisa mengatasi 7 poin yang kami tuntut agar 5 tahun ke depan Jawa Tengah bisa sejajar dengan Jawa Timur di semua bidang,” tegasnya. Meski latar belakang Ahmad Luthfi adalah seorang jenderal polisi, Mbah Kholil optimis bisa mengatasi persepsi negatif yang selama ini berkembang di kalangan masyarakat yang memiliki trauma terhadap institusi kepolisian.
“Lutfi bukan polisi jalanan atau Rambo kota. Lutfi adalah jenderal bersosok deso yang ngerti apa keluhan wong deso,” tambahnya.
Ia menutup pernyataannya dengan ajakan agar seluruh warga Jawa Tengah bersatu memilih Ahmad Luthfi dan Taj Yasin, dengan keyakinan bahwa mereka mampu memenangkan pemilihan dalam satu putaran. “Jawa Tengah tidak boleh dipimpin oleh orang yang tidak ngerti apa yang kurang di Jateng,” pungkas Mbah Kholil.
(Rud)