Bangka Belitung, Kompas86
Kesadaran bela negara merupakan tanggung jawab bersama seluruh warga negara, termasuk generasi muda yang diharapkan mampu menjadi garda terdepan dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan Republik Indonesia. Dalam upaya memperkuat kesadaran bela negara di kalangan masyarakat dan generasi muda, Komandan Batalyon Korp Gabungan Potensi Pertahanan Negara (Danyon Kogaphan) Forum Kader Bela Negara (FKBN) Provinsi Bangka Belitung, Amir Hamzah, mengunjungi Kantor Berita Online Bangka Belitung (KBO Babel), Senin siang (19/8/2024).
Kunjungan tersebut bertujuan untuk memperkuat sinergisitas antara Kogaphan FKBN Bangka Belitung dan media massa dalam mengkampanyekan pentingnya kesadaran bela negara kepada masyarakat luas.
Dalam kunjungan ini, Amir Hamzah didampingi oleh sejumlah petinggi Batalyon Kogaphan lainnya, yaitu Wakil Komandan Ryan Augusta Prakasa S.Sos, C.IJ, C.CMP, Kepala Seksi Operasi Deddy, Kepala Seksi Logistik Aas Asrori AMd, dan Budianto selaku Asisten Logistik Kogaphan Babel. Kedatangan mereka disambut hangat oleh Penanggung Jawab KBO Babel, Rikky Fermana SIP, C.Me, C.Par, C.IJ, C.PW., C.PR.
Dalam pertemuan yang berlangsung di ruang studio KBO Babel lantai II, Amir Hamzah mengungkapkan pandangannya tentang pentingnya peran media massa, baik online maupun elektronik, sebagai sarana komunikasi yang sangat efektif dan strategis dalam menyampaikan pesan-pesan bela negara kepada masyarakat, khususnya generasi muda.
Amir menegaskan bahwa media memiliki posisi yang vital dalam menggerakkan dan membangun kesadaran bela negara di tengah-tengah masyarakat.
“Media massa memiliki peran yang sangat penting dalam menyampaikan informasi dan memberikan pemahaman tentang kesadaran bela negara. Saya rasa media massa adalah alat yang sangat efektif dan strategis untuk mencapai tujuan ini,” ujar Amir Hamzah dengan penuh keyakinan.
Amir Hamzah juga menekankan bahwa pendidikan bela negara merupakan kebutuhan yang legal dan mendasar bagi setiap warga negara Indonesia, sesuai dengan amanah Undang-Undang Dasar 1945. Dalam Pasal 27 ayat (3) UUD 1945 disebutkan bahwa “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.” Hal ini juga ditegaskan kembali dalam Pasal 30 ayat (1 dan 2) yang menyatakan bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam pertahanan dan keamanan negara.”
Menurut Amir, hal ini menjadikan bela negara sebagai tanggung jawab yang harus dipikul oleh setiap warga negara, termasuk melalui upaya pendidikan kewarganegaraan dan pelatihan dasar kemiliteran.
Selain itu, Amir juga merujuk pada Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, di mana dalam Pasal 9 ayat (1 dan 2) ditegaskan bahwa “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam Penyelenggaraan Pertahanan Negara.” Keikutsertaan ini dapat dilakukan melalui pendidikan kewarganegaraan, pelatihan dasar kemiliteran secara wajib, pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela atau wajib, dan pengabdian sesuai dengan profesi masing-masing warga negara.
“Strategi pertahanan negara kita, yang menjamin tetap tegaknya NKRI dan mampu merespon tantangan pertahanan negara ke depan, adalah penerapan sistem pertahanan semesta dalam bentuk strategi pertahanan berlapis. Ini memadukan lapis pertahanan militer dengan lapis pertahanan nirmiliter, sehingga semua sumber daya nasional dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk mempertahankan negara kita,” jelas Amir lebih lanjut.
Menurut Amir, hal yang paling mendasar dari pertahanan negara yang bersifat semesta ini adalah pentingnya kesadaran bela negara yang harus dimiliki oleh seluruh warga negara dari semua lapisan masyarakat Indonesia.
Ia menekankan bahwa sikap bela negara merupakan kekuatan utama yang mendukung proses pembangunan nasional menuju tujuan nasional, serta merupakan kondisi yang harus diwujudkan agar proses pencapaian tujuan tersebut dapat berjalan dengan sukses.
“Oleh karena itu, diperlukan konsepsi ketahanan nasional yang sesuai dengan karakteristik bangsa Indonesia. Dengan adanya kesadaran bela negara, kita harus dapat memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai perjuangan, cinta tanah air, serta rela berkorban bagi nusa dan bangsa,” tegas Amir dengan penuh semangat.
Setelah memberikan penjelasan tersebut, Amir juga menyampaikan pesan kepada para generasi muda untuk senantiasa meningkatkan rasa cinta tanah air dan kesadaran dalam bela negara.
Ia berharap agar generasi muda dapat menjadi ujung tombak dalam menjaga keutuhan bangsa dan negara Indonesia.
Menanggapi penjelasan dari Danyon Kogaphan FKBN Babel, Rikky Fermana sebagai Penanggung Jawab KBO Babel memberikan apresiasi yang positif.
Rikky menyatakan bahwa KBO Babel siap bersinergi dengan Kogaphan FKBN Babel dalam upaya menumbuhkan dan membangun karakter masyarakat Indonesia, terutama generasi muda, yang cinta tanah air serta memiliki jiwa bela negara.
“Kami di KBO Babel sangat mendukung dan siap bersinergi dalam upaya menumbuhkan kesadaran bela negara, khususnya di kalangan generasi muda. Ini adalah tanggung jawab kita bersama sebagai warga negara Indonesia,” ujar Rikky.
Setelah menutup dialog, rombongan Danyon Kogaphan FKBN Babel berkesempatan untuk berpose bersama dengan Penanggung Jawab KBO Babel, Rikky Fermana.
Pada kesempatan tersebut, hadir juga dua orang aktivis dari LSM TOPAN-RI, yaitu M Zen Adebi dan Anca, yang turut berpartisipasi dalam dialog di studio KBO Babel.
Kunjungan ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi antara Kogaphan FKBN Bangka Belitung dan KBO Babel dalam upaya mensosialisasikan dan memperkuat kesadaran bela negara di kalangan masyarakat, sehingga cita-cita untuk mempertahankan keutuhan NKRI dapat terus terjaga dan diwariskan kepada generasi mendatang. Wahyudi/KBO Babel / MB