Latnister Babinsa Asah dan Pelihara Kemampuan Perlawanan Semesta

oleh
Bagikan artikel ini

Brebes Jateng-kompas86.id

Anggota TNI dari Kodim 0713 Brebes melaksanakan praktek lapangan Latnister (Latihan Teknis Teritorial) di wilayah Desa Bumiayu dan Desa Dukuhturi, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jateng. Jumat (17/3/2023).

 

Kegiatan ini mendapatkan pengawasan dari Tim Pengawas Latihan (Waslat) Korem 071 Wijayakusuma.

 

Disampaikan Dandim Letkol Infanteri Tentrem Basuki melalui Danramil 08 Bumiayu selaku Wakil Komandan Latihan (Wadanlat), Kapten Infantri Suyatno, bahwa kegiatan selama 5 hari itu merupakan salah satu siklus dari latihan tahunan yang bertujuan untuk mengasah, memelihara dan meningkatkan kemampuan teknis/profesionalisme para babinsa dalam menjalankan tugas pokoknya di teritorial/kewilayahan.

 

Adapun materinya adalah sikap teritorial (senyum simpatik, tegur sapa, saling menghormati, menyesuaikan diri dengan lapisan masyarakat, dan tata susila) serta 5 kemampuan teritorial (kemampuan temu cepat lapor cepat, manajemen teritorial, penguasaan wilayah, Binwanra (Pembinaan Perlawanan Rakyat), dan juga Komsos (Komunikasi Sosial).

 

“Praktek lapangan ini dengan melibatkan anggota Linmas dan Pramuka Saka Wira Kartika itu adalah sebagai acuan/pedoman bagi para babinsa dalam pelaksanaan tugas pokoknya,” terangnya.

 

Lanjutnya, jika suatu negara ingin tetap damai dan tentram maka negara itu harus selalu siap untuk berperang atau memiliki pertahanan yang kuat. Pasalnya, menjaga keutuhan wilayah dan kedaulatan NKRI kedepannya akan semakin berat, terlebih penjajahan suatu bangsa bergeser ke arah perang proksi (proxy war) dimana melalui berbagai aspek/lini kehidupan seperti politik, ekonomi, sosial budaya, dan hukum.

 

Proxy war atau penjajahan terselubung ini biasanya menggunakan pemain pengganti untuk menghindari konfrontasi secara langsung untuk menghindari risiko kehancuran yang jauh lebih besar.

 

Untuk menghadapi ancaman tersebut maka kegiatan teritorial ini merupakan sebuah upaya menyatukan/menghimpun rakyat Indonesia menjadi satu kesatuan bersama SDA (Sumber Daya Alam) dan sumber daya lainnya, karena perlawanan semesta tidak akan berhasil tanpa rakyat yang mendukung TNI dan adanya sumber daya pendukung yang memadai.

 

“Sampai kapanpun sumber daya manusia, sumber daya alam, dan sumber daya lainnya yang ada di wilayah harus selalu disiapkan guna kepentingan pertahanan negara,” sambungnya.

Masih kata Yatno, untuk itu para babinsa sebagai ujung tombak keberhasilan pertahanan rakyat semesta juga harus terampil memberikan edukasi wawasan kebangsaan dan bela negara kepada para generasi muda yang nantinya menjadi penerus penjaga keutuhan dan kedaulatan bangsa. Termasuk aktif merekrut komponen cadangan yang berasal dari segenap elemen masyarakat seperti Linmas, pramuka, dan berbagai Ormas.

 

Setelah pelaksanaan Latnister itu diharapkan para babinsa memiliki wawasan yang lebih baik lagi sehingga lebih terampil lagi melaksanakan tugas pokok dan fungsinya tersebut.

( pewarta Daryani )