KOMPAS86.ID, KOTA BANDUNG. Jelang Pilkada Kota Bandung 2024 sejumlah elemen masyarakat mengungkapkan kekhawatirannya terhadap track record para bakal calon pemimpin Kota Bandung kedepan.
Seperti diketahui, ada empat pasangan calon yang akan mengikuti kontestasi Pilkada Kota Bandung 2024 pasca pendaftaran pasangan calon di KPU Kota Bandung.
Keempat Paslon adalah pasangan Farhan – Erwin (NasDem – PKB), Dandan Riza Wardana – Arif Wijaya (PDIP – Demokrat), Haru Suandharu – Dhani Wiranata (PKS – Gerindra) dan terakhir pasangan Arfi Rafnialdi – Yena Iskandar (Golkar – PSI).
Meski demikian, dari sejumlah nama yang akan berkompetisi maju di Pilkada Kota Bandung muncul sejumlah nama yang dianggap memiliki rekam jejak sejumlah kasus yang menyeret para kontestan.
Hal ini disampaikan Zaka dari Forum Masyarakat Peduli Kota Bandung yang menyebutkan jika ada nama-nama yang dianggap memiliki track record buruk bahkan berhadapan dengan aparat penegak hukum.
“Kota Bandung memiliki pekerjaan rumah yang kompleks dan harus menjadi prioritas bagi kepala daerah terpilih nanti. Kami melihat sejumlah nama yang mendaftarkan dirinya ke KPU untuk maju di Pilwalkot Bandung nanti ternyata menyimpan track record yang kurang baik dalam arti tersandung kasus hukum sebelumnya,” ujar Zaka saat dikonfirmasi, Kamis 5 September 2024.
Disinggung siapa saja bakal calon yang dimaksudkan, Zaka mengatakan setidaknya ada nama Haru Suandharu politisi PKS dan Dandan Riza Wardana yang digadang-gadang maju melalui PDI Perjuangan.
“Sudah bukan rahasia umum, nama politisi Haru Suandharu pernah terlibat dalam kasus korupsi RTH Kota Bandung, kemudian munculnya nama Dandan Riza Wardana yang juga pernah divonis bersalah oleh PN Bandung atas tindakan pidana korupsi pada Oktober 2017 silam,” sebut Zaka.
Menurut Zaka, walau pun keduanya diperbolehkan undang-undang Ia berharap kepada masyarakat Kota Bandung untuk teliti dan cermat dalam menentukan pilihannya nanti.
“Persoalan hukum yang menimpa sejumlah pemimpin Kota Bandung harus menjadi perhatian serius warga Kota Bandung. Ini penting, jangan sampai walikota terpilih nanti akan tersandung kembali kasus korupsi dan ditangkap lagi, sehingga merugikan dan merusak nama baik Kota Bandung,” tegas Zaka.
Zaka menilai, masih banyaknya persoalan yang harus diperhatikan para pemimpin Kota Bandung nanti seperti sulitnya lapangan pekerjaan, harga kebutuhan pokok yang terus meningkat, kemacetan yang belum teratasi, kebersihan lingkungan, sampah, hingga transportasi publik yang belum terkoneksi secara maksimal menjadi segelintir persoalan yang ada di Kota Bandung.
“Persoalan ini harus segera diselesaikan pemimpin yang memiliki integritas tinggi, bukan justru harus kembali terjerat kasus hukum kedepannya,” kata Zaka.***