Membangun Kesejahteraan Desa: Komitmen Erzaldi Rosman Djohan untuk Masa Depan Bangka Belitung

oleh
Bagikan artikel ini

Bangka Belitung, Kompas86.id

Dengan keindahan alamnya yang memukau, menyimpan potensi besar yang belum sepenuhnya terjamah. Dari hamparan lautan hingga hutan yang rimbun, wilayah ini tak hanya menawarkan pesona alam, tetapi juga peluang ekonomi yang melimpah. Di balik semua itu, desa-desa di Bangka Belitung menyimpan potensi tersembunyi yang jika dikelola dengan baik, dapat menjadi motor penggerak kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. Kamis (16/8/2024).

 

Menyadari hal ini, Erzaldi Rosman Djohan, sosok yang telah dikenal luas sebagai pemimpin visioner di Bangka Belitung, kembali menegaskan komitmennya untuk membangun desa-desa di provinsi tersebut.

 

Komitmen ini ditegaskan dalam Seminar Kolaboratif yang diselenggarakan oleh Rosman Djohan Institute pada Kamis, 15 Agustus 2024, di Gale-Gale Ballroom.

 

Seminar bertemakan “Kolaboratif Governence dalam Penguatan Pembangunan Berkelanjutan di Desa, dalam Konteks Penguatan Otonomi Kepulauan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung” ini menjadi ajang diskusi mendalam tentang strategi pembangunan desa yang berkelanjutan.

 

Dalam acara ini, hadir sejumlah tokoh penting seperti Guru Besar Ilmu Pemerintahan IPDN, Prof. Dr. Fernandes Simangunsong, S.STP., S.AP., M.Si, Ketua Umum ABPEDNAS, Dr. (HC) Ir. H Indra Utama, MPwk, serta Ketua BPD ABPEDNAS Babel, Jufri, Amd.

 

Kehadiran mereka menunjukkan keseriusan dalam membahas isu-isu strategis yang dihadapi oleh desa-desa di Bangka Belitung.

 

 

Memaksimalkan Potensi Desa untuk Kesejahteraan yang Berkelanjutan

 

Dalam seminar tersebut, Erzaldi menekankan pentingnya memaksimalkan potensi ekonomi desa yang hingga saat ini masih banyak yang belum tergali.

 

Menurutnya, setiap desa memiliki potensi unik yang bisa menjadi sumber kesejahteraan bagi masyarakat setempat.

 

Namun, potensi ini seringkali tersembunyi dan memerlukan usaha keras serta strategi yang tepat untuk bisa dikembangkan.

 

“Setiap desa memiliki potensinya sendiri-sendiri, ada yang nampak secara nyata dan ada yang perlu digali serta dioptimalkan,” ujar Erzaldi.

 

Ia menambahkan, untuk menggali potensi tersebut, penguatan sumber daya manusia (SDM) menjadi faktor kunci. Erzaldi percaya bahwa kaderisasi SDM, terutama di kalangan generasi muda, adalah jalan terbaik untuk membangun desa-desa di Bangka Belitung.

 

Melalui Rosman Djohan Institute, Erzaldi telah banyak melakukan berbagai program edukasi yang menyasar kawula muda di Bangka Belitung.

 

Program-program ini dirancang untuk meningkatkan kualitas SDM sehingga mereka mampu menggali dan memanfaatkan potensi desa yang ada.

 

Erzaldi yakin, dengan adanya kader muda yang berkualitas, budaya gotong royong di desa akan tetap terjaga dan bahkan diperkuat.

 

 

Kolaborasi dan Pendidikan sebagai Pilar Utama

 

Tak hanya berhenti di situ, Erzaldi juga menjalin kerja sama pendidikan dengan negara Jerman, yang memungkinkan para pemuda Bangka Belitung untuk menimba ilmu di luar negeri.

 

“Nantinya, para mahasiswa akan dititipkan di setiap desa setelah diberikan edukasi yang komprehensif dari Rosman Djohan Institute,” jelasnya.

 

Beberapa mahasiswa terpilih juga akan diberangkatkan ke Jerman untuk memperdalam ilmu yang nantinya dapat diimplementasikan di desa-desa setelah mereka kembali.

 

Langkah ini, menurut Erzaldi, adalah bukti nyata dari komitmennya untuk meningkatkan kualitas SDM di Bangka Belitung, khususnya bagi generasi muda.

 

Ia menegaskan bahwa ini bukan sekadar janji-janji politik, melainkan wujud dari keseriusan dalam membangun masa depan yang lebih baik untuk Bangka Belitung.

 

 

Inovasi Teknologi sebagai Katalisator Pembangunan Desa

 

Erzaldi juga memberikan dorongan kuat bagi para mahasiswa untuk meng-upgrade desa-desa mereka dengan ilmu dan keterampilan yang telah mereka peroleh.

 

Ia percaya bahwa kreativitas dan pengetahuan adalah kunci untuk meningkatkan nilai suatu daerah, sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh desa tersebut.

 

Erzaldi menawarkan langkah-langkah konkret untuk memaksimalkan potensi desa, yang meliputi:

 

1. Pengembangan teknologi pertanian, peternakan, dan teknologi yang relevan bagi nelayan.

 

2. Pemanfaatan teknologi digital di setiap desa, guna membuka peluang bisnis baru dan mempermudah akses pasar.

 

3. Pengembangan desa wisata, dengan fokus pada kelestarian lingkungan dan promosi budaya lokal.

 

4. Pengembangan badan usaha milik desa (BUMDes) untuk menggerakkan ekonomi lokal.

 

5. Pengembangan UMKM pedesaan, terutama yang berkaitan dengan produk-produk lokal seperti hasil laut, pertanian, dan peternakan.

 

Menurutnya, dengan memaksimalkan potensi desa melalui teknologi digital, akan tercipta banyak peluang bisnis di pedesaan yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.

 

Erzaldi menegaskan, langkah-langkah ini tidak hanya penting untuk saat ini, tetapi juga untuk masa depan Bangka Belitung.

 

Dengan pendekatan yang kolaboratif dan berfokus pada penguatan SDM serta teknologi, Erzaldi Rosman Djohan menunjukkan komitmen yang kuat untuk membawa Bangka Belitung ke arah yang lebih maju dan sejahtera.

 

Langkah-langkah strategis ini diharapkan tidak hanya akan mengangkat perekonomian desa, tetapi juga menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pembangunan berkelanjutan di seluruh provinsi.

 

Penutupan seminar tersebut memberikan pesan penting bahwa kesejahteraan masyarakat tidak hanya bisa dibangun dari kota, tetapi juga harus dimulai dari desa. Desa yang kuat dan mandiri adalah fondasi bagi Bangka Belitung yang sejahtera dan berkelanjutan. KBO Babel / MB