CIMAHI |KOMPAS86.ID, – Kanker adalah penyebab kematian nomor dua di dunia, dimana setiap tahun angkanya mencapai 9.6 juta jiwa. Diperkirakan 70% kematian terjadi di negara berkembang, termasuk Indonesia.
Berdasarkan Globocan 2020, kasus terbaru kanker di Indonesia mencapai 396.314 kasus dengan kematian sebesar 234.511 jiwa, dengan rasio Kanker tertinggi terjadi pada perempuan dengan jenis kanker payudara (65.858 kasus), diikuti kanker leher rahim (36.633 kasus).
Sementara Kasus kanker tertinggi pada laki-laki adalah kanker paru (34.783 kasus), diikuti kanker kolorektal (34.189 kasus). Sementara kasus kanker di Kota Cimahi periode 2015-2020 berdasarkan data RS yang ada di Kota Cimahi adalah kanker payudara 672 Orang dan kanker servix sebanyak 140 Orang. Berdasarkan data BPJS, kanker merupakan penyakit katastropik dengan pembiayaan kedua tertinggi setelah penyakit jantung (3,5 triliun).
Penyakit kanker lebih banyak dari pada AIDS, Malaria dan TBC, akan tetapi, 43% kanker dapat dicegah dengan cara 1) Mengurangi konsumsi tembakau dan alcohol, 2) Mengurangi paparan bahan pemicu kanker,3) Mengikuti program vaksinasi, dan 4) Menjalani perilaku hidup bersih dan sehat.
Dalam meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mencegah penyakit kanker, Pemerintah melaksanakan Program Pengendalian kanker deteksi dini kanker rahim dan payudara dengan metoda IVA (inspeksi visual dengan asam asetat).
Maka dalam rangka memperingati Hari Kanker Sedunia yang jatuh pada tanggal 4 Februari setiap tahun, Pemerintah Kota Cimahi melalui Dinas Kesehatan Kota Cimahi melakukan Kegiatan Pencanangan Deteksi dini kanker leher rahim dan kanker payudara dengan IVA test dan Sadanis di 15 kelurahan Tingkat Kota Cimahi tahun 2023 bertempat di PT. Sansan Saudaratex Jaya pada Selasa (07/02).
Tujuan dari kegiatan pencanangan adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan kepedulian individu dalam mencegah dan mengendalikan kanker sejak dini perempuan di kota Cimahi dari penyakit kanker leher rahim dan kanker payudara melalui IVA test dan Sadanis.
Pj. Wali Kota Cimahi Dikdik Suratno Nugrahawan dalam sambutannya menyambut baik kegiatan yang merupakan salah satu upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kota Cimahi. Menurutnya penyakit kanker di Kota Cimahi perlu mendapat perhatian semua pihak. Berdasarkan data laporan kanker tahun 2022 di Kota Cimahi yaitu kanker payudara sebanyak 115 orang, kanker leher rahim / serviks 6 orang, dan neoplasma / tumor jinak 445 orang.
“Upaya pencegahan dan penanggulangan kanker leher rahim dan kanker payudara, bukan hanya tugas Dinas Kesehatan semata. Diperlukan kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak. Diharapkan dengan terwujudnya masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat, angka kesakitan dan kematian kanker leher rahim dan kanker payudara di Kota Cimahi dapat diturunkan secara signifikan” tuturnya.
Lebih lanjut Dikdik menjelaskan bahwa salah satu penyebab tingginya kasus kanker di Indonesia adalah kondisi lingkungan yang terus menghasilkan bahan karsinogenik, seperti rokok, daging olahan dan sebagainya. Penyebab lain juga mempengaruhi seperti kebiasaan bergadang, kurang olahraga dan makan terlalu banyak.
Hampir 30-50% kanker dapat dicegah dengan menghindari faktor risiko dengan menjalankan perilaku hidup cerdik (cek kesehatan secara rutin, enyahkan asap rokok, rajin aktivitas fisik, diet gizi seimbang, istirahat cukup, dan kelola stres). Imunisasi Hepatitis B dan HPV telah terbukti dapat mencegah jutaan kasus kanker di dunia. Kanker juga dapat dideteksi dini dan diobati segera sehingga angka kesembuhan juga tinggi.
Hadir dalam kegiatan Pencanangan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara Direktur PT. San San Saudaratex Jaya Budi Danubrata, Ketua Yayasan Kanker Indonesia Kota Cimahi, Ketua TP. PKK Kota Cimahi Euis Hotimah Dikdik, Plt. Ketua DWP Kota Cimahi Dra. Rina Ratnaningsih, Asisten Pemkesra Setda Kota Cimahi Maria Fitriana, dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Cimahi Mulyati. (Hr)**