Menelisik Pembangunan Panjang Monumen Macan Kurung

oleh
Bagikan artikel ini

Jepara Jateng-Kompas86.id

Monumen Macan Kurung, ikon seni ukir Jepara  yang terletak di perbatasan Jepara – Demak kini  telah mulai dapat dinikmati oleh masyarakat walaupun belum sempurna. Sebab dalam konsep perancangan awal, di sekitar monumen juga akan dilengkapi dengan taman.

Proses penciptaan patung ini dimulai di tahun 2016, dengan tahap awalan mengadakan kompetisi desain oleh Dinas PUPR untuk rancangan karya tersebut, baik visual maupun konsep.  Juri dalam kompetisi ini adalah kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Jepara Ir. Budiarto M.T, Drs Hadi Priyanto, MM  ( pegiat budaya ) dan  Ari Jatmiko (seniman).

 

Kompetisi desain karya tersebut diikuti  kurang lebih 120 peserta. Karya desain yang terpilih dan menang merupakan karya yang paling tepat untuk Jepara, baik dari segi visual maupun konsep.

 

Pada perencanaan awal monumen ini dibangun dalam rangka memperkuat citra kota Jepara sebagai kota ukir dan sekaligus membangun kebanggaan  dan kecintaan  masyarakat terhadap seni ukir, utamanya macan kurung setelah Sunardi meninggal dunia. Almarhum adalah pewaris dari seniman ukir masa RA Kartini, Singowiryo. Kini tidak ada lagi karya  sehebat yang diciptakan almarhum Sunardi.

 

Namun perjalanan panjang monumen yang terletak di Desa Gedangan ini begitu berliku. Bukan saja tempat monumen dibangun adalah aset pemerintah pusat, tetapi monumen ini dibangun pada  masa pemerintahan Bupati dan Wakil Bupati Jepara , Achmad Marzuqi – Subroto tahun 2016. Pasangan ini menjabat  pada periode tahun 2012-2017.

 

Memang pembangunan monumen tersebut menurut rencana akan diselesaikan dalam beberapa tahun anggaran. Pembangunan fisik dimulai tahun 2015 dengan anggaran  Rp. 700 juta dan tahun 2016 mendapatkan  anggaran Rp. 1,6 milliar. Kemudian    tahun 2017 sebesar Rp. 3 miliar.

Pada tahun 2018, proses pembangunan patung ini terhenti, anggaran pembangunan menjadi alasan utamanya.  Pada tahun 2019 pembangunan kawasan patung ini dimulai lagi, namun hanya sedikit proses pengerjaanya, karena keterbatasan anggaran.

 

Setelah pembangunan  monumen Macan Kurung selesai pada tahun 2022 ini, menurut Kepala Dinas PUPR Ary Bachtiar direncanakan pada awal tahun 2023 akan dilakukan pembangunan jalan oleh Kementerian PUPR. Juga pembanguanan bahu jalan dan saluran. Tentu jika proyek  jalan ini selesai akan mempercantik wajah pintu gerbang Jepara dari arah Demak.

Agar Monumen Macan Kurung ini bisa menjadi ruang publik yang menarik, masyarakat sekitar  tentu tidak boleh abai dan hanya menjadi penonton. Penataan lingkungan tentu sangat diperlukan bukan hanya menggandalkan proyek pemerintah. Menanam bunga atau tanaman pepohonan  di depan rumah, tentu akan menambah keindahan Monumen Macan Kurung, salah satu kebanggaan masyarakat Jepara yang baru.

 

Pelibatan sejumlah perusahaan besar di Jepara dalam membangun, menata dan merawat pintu gerbang ini juga bukan sesuatu yang mustahil yang dilakukan. Menyusun agenda seni budaya di monumen ini juga perlu mulai pikirkan. (Rud)