Komitmen Wali Kota Bukittinggi, H. Erman Safar, SH untuk terus melahirkan kebijakan program pembangunan yang berbasiskan masyarakat. Sukses membuahkan hasil pada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Bukittinggi, yang mengalami peningkatan cukup signifikan pada tahun 2022 lalu.
Indeks pembangunan manusia
Tercatat IPM Kota Bukittinggi berada diangka 80,58 pada tahun 2020, yang mengalami peningkatan menjadi 80,70 pada tahun 2021 atau meningkat sebesar 0,12, kemudian meningkat drastis tahun 2022 menjadi 81,42 atau mengalami peningkatan sebesar 0,72.
Peningkatan IPM Kota Bukittinggi tahun 2022 ini, melampaui target yang ditetapkan dalam RPJMD Kota Bukittinggi tahun 2022, yang ditargetkan pada angka 81,14. Peningkatan ini juga melampaui capaian Provinsi, bahkan Nasional yang berada di urutan tertinggi kedua di Provinsi Sumatera Barat setelah Kota Padang.
IPM merupakan indikator yang digunakan untuk menghitung keberhasilan pembangunan kualitasĀ hidup manusia. Ada 3 dimensi dasar dalam penentuan IPM, yaitu umur panjang dan hidup sehat (usia harapan hidup), serta pengetahuan (harapan lama sekolah dan rata rata, lama sekolah) dan standar hidup layak (pengeluaran per kapita). Ketiga dimensi IPM Kota Bukittinggi tercatat meningkat dengan baik, bahkan capaian usia harapan hidup Kota Bukittinggi merupakan yang tertinggi di Sumatra Barat.
Sekdako Bukittinggi, Drs Martias Wanto, MM, yang dihubungi lewat ponsenya mengatakan “Alokasi kebijakan dan anggaran Pemko Bukittinggi yang diprogramkan selama kepemimpinan Wako Erman Safar, berfokus pada konsep pembangunan yang bertumpu pada peningkatan kualitas hidup dan ekonomi masyarakat. Semua program yang pro rakyat tersebut diselenggarakan secara simultan dan akselaratif dengan konsep pemulihan ekonomi masyarakat pasca pandemic covid 19”
Indeks Rata Rata Lama Sekolah
Rata-tata lama sekolah di Kota Bukittinggi pada tahun 2020, berada pada angka 11,33 tahun pada tahun 2021, meningkat menjadi 11,34 tahun atau mengalami peningkatan sebesar 0,01. Sedangkan pada tahun 2022, rata rata lama sekolah meningkat menjadi 11,63 tahun dan berada di atas target tahun 2022 pada RPJMD sebesar 11,59 tahun.
Pencapaian Rata Rata Lama Sekolah Kota Bukittinggi selama ini, berada pada urutan ketiga di Sumatra Barat setelah Kota Padang dan Padang Panjang. Namun, pada tahun 2022, Kota Bukittinggi berada pada peringkat dua Sumatra Barat di bawah Kota Padang.
Harapan Lama Sekolah Kota Bukittingi mengalami kenaikan pada tahun 2021 dari 14,97 tahun menjadi 14,98 tahun. Pada tahun 2022 kembali meningkat menjadi 14,99 tahun. Capaian ini sama dengan target yang ditetapkan dalam RPJMD Kota Bukittinggi untuk tahun 2022.
Indeks pengeluaran per kapita
Pengeluaran per kapita per tahun masyarakat Kota Bukittinggi mengalami peningkatan tahun 2021 dari Rp 13.282.000,- menjadi Rp 13.331.000,- atau mengalami peningkatan sebanyak Rp 49.000,-. Pada tahun 2022, pengeluaran per kapita kembali meningkat sebanyak Rp 302.000,- menjadi Rp 13.633.000,-. Pengeluaran per kapita masyarakat Kota Bukittinggi tahun 2022 ini juga melampaui target pada RPJMD yang hanya sebesar Rp 13.509.000,-
Indeks usia harapan hidup
Usia harapan hidup Kota Bukittinggi mengalami peningkatan dari 74,38 tahun pada tahun 2020, menjadi 74,50 tahun pada tahun 2021. Kemudian, tahun 2022, kembali terjadi peningkatan menjadi 74,82 tahun. Usia harapan hidup masyarakat Kota Bukittinggi ini tertinggi di Provinsi Sumatera Barat.
Tanpa disadari, fokus kebijakan pembangunan Pemko Bukittinggi yang bertumpu pada peningkatan kualitas hidup dan ekonomi masyarakat, berhasil membuat capaian IPM Kota Bukittinggi meningkat secara drastis, hingga masuk kedalam kategori penilaian “Sangat Tinggi”, melampaui target IPM yang telah ditetapkan dalam RPJM Kota Bukittinggi tahun 2022. (Ken)