Garut Jabar-Kompas86.id
Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Garut menggelar rapat koordinasi dan konsolidasi internal dalam rangka persiapan pemenangan Pilkada periode 2024-2029 di Fave Hotel, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat.(6 September 2024).
Konsolidasi ini dilakukan sebagai langkah strategis untuk memperkuat dukungan terhadap pasangan calon Bupati Garut, Dr. Ir. H. Abdusy Syakur Amin, M.Eng., IPU, dan calon Wakil Bupati Garut, drg. Hj. L. Putri Karlina, MBA.
Dalam wawancara dengan sejumlah wartawan, Abdusy Syakur menyampaikan komitmennya untuk mempercepat pembangunan di Kabupaten Garut.
“Kami harus meyakinkan bahwa mesin partai bekerja dengan baik, dan kami terus mengenal serta memperjuangkan kepentingan masyarakat Garut”ucap syakur
Lebih lanjut syakur Amin pun mengatakan bahwa percepata ini penting untuk melanjutkan program-program yang telah kami rintis sebelumnya.
” Alhamdulillah, kami telah menyiapkan solusi untuk berbagai persoalan seperti kemiskinan, kesehatan, dan pelayanan publik. Ini poin-poin penting yang perlu segera kita perbaiki,” jelas Abdusy Syakur.
Ia juga menegaskan bahwa visi kepemimpinannya adalah “Membumikan Pancasila” dalam setiap kebijakan dan program yang akan diambil jika terpilih nanti.
Menurutnya, membumikan Pancasila berarti menjalankan prinsip-prinsip Pancasila secara nyata dalam kehidupan masyarakat Garut.
“Kami selalu menghargai ideologi Pancasila, dan semangat teman-teman dari PDI Perjuangan sangat mendukung tujuan kami untuk menyejahterakan masyarakat dan mengatasi kemiskinan. Itu adalah prioritas utama kami,” tegas Abdusy Syakur.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Garut Yuda Puja Turbawan, turut menekankan pentingnya visi Pancasila dalam pembangunan daerah.
“Kami tidak menginginkan kontrak politik yang hanya menguntungkan pihak tertentu. Apa yang kami harapkan dari pasangan calon Bupati adalah membumikan Pancasila dan menegakkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Ini termasuk efisiensi anggaran” ucap Yuda
Yuda pun mencontohkan anggaran yang tidak terlalalu perlu misalnya, dengan menghilangkan belanja-belanja yang tidak perlu dan mengalokasikan dana untuk hal-hal yang lebih bermanfaat bagi rakyat, seperti perlindungan sosial dan anggaran untuk penyandang disabilitas,” Pungkas
Dedi